100 Terabyte Data Dibobol Sepanjang 2014

Jakarta - Aksi pencurian data besar-besaran kembali terjadi di sepanjang tahun 2014 lalu. Mulai dari kasus Sony yang rugi seratusan juta dollar AS setelah dibobol hacker, serangan di Android serta iOS, dan masih banyak lagi contoh kasus lainnya.

Tercatat, data yang berhasil dibobol total mencapai 100 TB. Data tersebut diungkap oleh TrendLabs dalam laporan iktisar keamanan 2014. Menurut TrendLabs serangan yang dilancarkan oleh penjahat cyber berdampak pada sendi-sendi ekonomi konsumen.


Mereka mencontohkan kasus yang menimpa Sony Picture Entertainment Inc beberapa waktu lalu. Akibat kejahatan cyber tersebut, Sony harus menanggung kerugian hingga USD 100 juta.


Dalam laporan yang diterima detikINET, Selasa (17/3/2015), ancaman yang melanda perangkat mobile juga turut menimbulkan kekhawatiran yang cukup besar.


Tidak hanya Android, kerentanan keamanan pun menghantui perangkat iOS. Kerentanan tersebut membawa risiko tinggi pada sejumlah transaksi perbankan berbasis mobile.


Trend Micro turut mencatat adanya laporan mengenai evolusi harga data hasil curian di pasar gelap dunia. Trend Micro berhasil mengamati pergerakan naik-turunnya harga komoditas hasil kejahatan maya tersebut. Contohnya, di Brasil.


Satu akun daring hasil curian di sana dihargai serendah-rendahnya USD50, sedangkan di China, komoditas tersebut ditawarkan hingga mencapai USD1,627.


Setiap pasar cyber undergound memiliki spesialisasi dan menawarkan layanan khusus. Misalnya saja, pasar gelap kejahatan maya di Brasil terkenal sebagai ajang untuk memperdagangkan hasil kejahatan maya terutama penipuan terkait perbankan, halaman situs yang memuat phishing, dan segala macam komoditas dan layanan dari hasil kejahatan siber.


Bahkan, acap kali mereka menawarkan layanan pelatihan bagi calon-calon penjahat baru. Sementara itu, pasar gelap maya di Rusia terkenal akan layanan pay-per-install yang mendorong trafik kemudian menjebaknya supaya terseret ke situs-situs berbahaya


(rou/rou)