Sampah Elektronik Bisa Jadi Uang Lho!

Jakarta - Pesatnya perkembangan teknologi turut mempengaruhi pesatnya perputaran gadget dan perangkat elektronik yang digunakan. Tak jarang, barang-barang tersebut pada akhirnya menumpuk dan menjadi sampah elektronik.

Sebagai penyedia layanan one-stop solution, iSiaga coba mengakomodir permasalahan tersebut dengan merilis layanan terbaru.


Adalah Ecocash, sebuah layanan terbaru iSiaga dimana konsumen dapat menjual kembali perangkat gadget atau peralatan elektronik usangnya. Untuk dapat melakukan hal itu, konsumen hanya cukup menghubungi pihak iSiaga. Selanjutnya pihak iSiaga akan mendatangi rumah konsumen dan melakukan transaksi secara langsung di tempat.


"Layanan terbaru iSiaga ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari layanan kami sebelumnya. Kami melihat ada satu permasalahan yang dialami oleh konsumen, dimana orang-orang itu kesulitan untuk membuang gadget dan peralatan elektronik yang menumpuk di kantor maupun di rumahnya," ujar Amrit Gurbani, CEO Lighthouse sekaligus Strategic Advisor iSiaga kepada sejulah awak media di PONG ME!, Jakarta, Senin (16/3/2015).


Menurut Amrit, pergerakan tren teknologi yang begitu cepat membuat masyarakat juga ikut terbawa arus tren tersebut. "Kami di sini ingin memberikan solusi, ingin menjadi wadah bagi orang-orang yang ingin menjual barang-barangnya yang usang, yang rusak, dan tidak ada nilainya bila dijual di manapun," tambahnya.


Harga yang ditawarkan oleh iSiaga pun cukup beragam, tergantung dari jenis gadget dan kondisi apakah berfungsi atau tidak. Sebagai contoh, smartphone. Untuk kondisi smartphone yang rusak total, iSiaga siap membayar harga mulai dari Rp 50.000 untuk smartphone bermerek. Sedangkan untuk smartphone lawas yang berfungsi akan dibayar mulai dari Rp 100.000.


Perangkat yang dibayar tadi lantas akan dikumpulkan oleh iSiaga untuk kemudian didaur ulang oleh pihak ketiga. "Kami bekerjasama dengan tiga recycler, yakni di daerah Bekasi, Jakarta Selatan, dan Jembatan Lima (Jakarta Barat)," jelas Amrit.


Kendati barang-barang bekas bisa diuangkan, namun iSiaga juga memberikan opsi kepada konsumen dimana ia bisa memilih apakah hasil jualan barang bekasnya itu mau diambil atau disumbangkan kepada Yayasan Cinta Anak Bangsa. Sementara Ecocash ini baru berjalan selama dua bulan. Amrit pun menargetkan 1.000 barang elektronik bekas tiap bulannya.


(ash/ash)