Sebelumnya, Apple saat dimintai keterangan hanya memberikan komentar singkatnya terkait tudingan yang mewajibkan memberikan data tertentu ke National Security Agency (NSA).
"Kami pertama kali mendengar program pemerintah bernama PRISM itu pada 6 Juni, ketika media meminta pendapat kami tentang hal itu," tulis pihak Apple, seperti dikutip detikINET dari Telegraph, Selasa (18/6/2013).
Apple menambahkan bahwa program PRISM yang meminta sejumlah data kepada pemerintah tidaklah benar. Hal itu mungkin dilakukan, hanya sesuai dengan permintaan dari negara untuk kasus tertentu.
Perusahaan yang berkantor pusat di Infinite Loop 1, California, tersebut mengatakan bahwa mereka juga tidak memberikan akses langsung ke server kepada pemerintah. Namun memang, permintaan untuk membuka sejumlah data cukup sering.
"Sejak 1 Desember 2012 sampai 31 Mei 2013, Apple menerima antara 4.000 dan 5.000 permintaan dari penegak hukum AS untuk data pelanggan," kata Apple. "Antara 9.000 dan 10.000 perangkat yang ditentukan dalam permintaan tersebut, berasal dari pihak berwenang dan pemerintah negara bagian," paparnya lebih lanjut.
Bentuk yang paling umum dari permintaan berasal dari polisi dalam menyelidiki perampokan dan kejahatan lainnya, mencari anak hilang, mencoba untuk menemukan pasien dengan penyakit Alzheimer, atau berharap untuk mencegah aksi bunuh diri.
"Terlepas dari keadaan tersebut, tim hukum kami melakukan evaluasi setiap permintaan dan, hanya diperbolehkan jika sesuai. Namun kita mengambil dan memberikan informasi sesempit kepada pihak berwenang," sebutnya.
Kendati sudah banyak yang menampik, nyatanya sejumlah raksasa teknologi seperti Microsoft, Yahoo, Google, Facebook dan Apple diduga sudah tergabung di dalamnya. Tiap bulan mereka wajib memberikan data tertentu kepada pemerintah AS.
Isinya bukan cuma data pribadi pengguna mereka, tapi juga sejarah pencarian, isi email, transfer file, video, foto, data media sosial dan percakapan dalam aplikasi chatting.
Seluruh data tersebut setiap bulannya rutin diberikan ke pemerintah AS melalui NSA sejak tahun 2007. Hingga kini data yang diberikan terus meningkat setiap bulannya.
(tyo/rou)