Jakarta - ASEAN saat ini merupakan salah satu kawasan dengan pertumbuhan belanja TI paling pesat di dunia. Dan Indonesia merupakan negara yang paling banyak belanjanya, USD 15,8 miliar alias Rp 189 triliun.
Demikian diungkap Rachmat Gunawan, Direktur PT Computrade Technology International (CTI Group). Dari data IDC Asia Pacific yang dipaparkannya, belanja TI Indonesia bahkan lebih besar dibanding Malaysia dan Filipina.
"Belanja TI Malaysia tahun ini saja diperkirakan mencapai USD 10,4 miliar, Filipina mencapai USD 5,5 miliar, dan Indonesia sendiri mencapai USD 15,8 miliar," ujarnya dalam email yang diterima detikINET, Jumat (6/12/2013).
Melihat kondisi ini, CTI Group pun berkeinginan mengembangkan bisnisnya di kawasan ASEAN dengan mengumumkan kesiapan menjadi mediator bagi para mitra bisnis independent software developer (ISV) dan system integrator.
Rahmat memaparkan, kesiapan ini sejalan dengan beroperasinya anak perusahaan CTI Group di Malaysia dan Filipina, serta akan menyusul di negara lainnya. Dengan demikian, para mitra bisnis diharapkan bisa memperoleh manfaat bisnis yang lebih luas di tengah hadirnya pesaing dari mancanegara yang semakin mudah berbisnis di Indonesia.
"Kami akan memanfaatkan kesuksesan kerja sama ini dan menjadikannya modal untuk mendukung upaya kami menjadi satu-satunya distributor TI asal Indonesia yang siap menjadi The Southeast Asia IT Business Hub di masa depan," ucapnya.
Sebagai distributor TI yang fokus pada penyediaan infrastruktur TI, Rahmat mengklaim CTI Group memiliki keunggulan dan nilai lebih pada penguasaan pengetahuan teknologi termasuk ratusan engineer bersertifikat international serta memiliki hubungan baik dengan berbagai vendor TI terkemuka di dunia.
Selain itu, adanya fasilitas teknologi layaknya pusat inkubasi dalam CTI Technology Center dapat digunakan untuk testing, proof of concept, hingga live demonstration berbasis teknologi terkini.
CTI yang didirikan pada 2003, telah bertransformasi menjadi holding company yang memiliki enam anak perusahaan TI di beberapa area, yakni PT Virtus Technology Indonesia, PT Blue Power Technology, PT Central Data Technology, PT Xsis Mitra Utama, PT Niagaprima Paramitra, dan PT XDC Indonesia.
(rou/rou)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!