Xiaomi Mulai Geber Jual Ponsel di Toko Fisik

Jakarta - Xiaomi selama ini mengandalkan pemasaran smartphone buatannya secara langsung ke konsumen melalui internet. Sekarang, vendor asal China itu mulai menggeber strategi penjualan konvesional melalui toko-toko fisik.

Di India, pasar terbesar Xiaomi di luar China, mereka baru saja membuka penjualan offline bekerja sama dengan retail ponsel terbesar di negeri itu, Mobile Store. Handset seperti Mi4 dan Redmi Note 4G bisa dibeli di jaringan toko Mobile Store.


"Ini adalah pertama kalinya kami menjual secara offline di India," kata Manu Jain, Head of India Operations Xiaomi yang dikutip detikINET dari Economic Times, Minggu (29/3/2015).


Toko tersebut juga merangkap sebagai pusat layanan servis Xiaomi. Sedangkan harga handset yang dijual secara offline ini dipastikan tidak ada bedanya dengan yang dijual online. Di India, Xiaomi berjualan secara online eksklusif melalui website Flipkart.


Di Indonesia, Xiaomi juga telah membuka toko fisik meski masih terbatas di Jakarta, bekerja sama dengan Erajaya dan Trikomsel. Dan baru ponsel model Xiaomi Redmi 1S dan sejumlah aksesoris resmi dijual di sana. Penjualan di Indonesia sebagian besar masih dilakukan via website Lazada.


(fyk/fyk)



readmore »»  

Windows 10 Gratis Tak Berlaku untuk Enterprise

Jakarta - Microsoft memastikan sistem operasi terbarunya akan tersedia gratis, bahkan di China termasuk untuk mereka yang memakai Windows bajakan. Tapi untuk kalangan enterprise, Windows 10 ternyata berbayar. Hal tersebut dipastikan oleh Senior Director of Product Marketing, Aaron Woodman.

Seperti dikutip detikINET dari BGR, Minggu (29/3/2015), Wood menegaskan pengguna enterprise nantinya harus membayar bila ingin menggunakan Windows 10. Begitu pula pihak OEM, jika mereka ingin instal Windows 10 pada perangkat baru yang akan dijualnya harus membeli lisensi.


Untuk kalangan konsumen, pengguna yang sudah menjalankan Windows 8/8.1 atau Windows 7 SP1 akan mendapatkan upgrade gratis. Malah pengguna bajakan dengan versi yang sama terindikasi bisa upgrade ke Windows 10. Kebijakan ini awalnya berlaku di China tapi mungkin nantinya merambah ke wilayah lain.


Wood mewanti-wanti kepada pengguna untuk segera upgrade Windows 10 jika nanti sudah tersedia. Sebab Microsoft memberi jangka waktu satu tahun untuk proses upgrade. Lewat tenggat waktu tersebut, pengguna wajib membayar lisensi.


Pun demikian bagi mereka yang baru membeli komputer tanpa sistem operasi di dalamnya atau pengguna Mac yang ingin menginstal Windows 10 harus pula membeli lisensi. Mengenai biayanya, Wood tidak mengungkapkan berapa harga lisensi Windows 10.


Sebagai informasi, Windows 10 akan mulai melenggang sekitar pertengahan tahun 2015. Sistem operasi ini akan tersedia di 190 negara dan 111 bahasa. Beragam fitur baru akan dibawa, mulai dari kehadiran Cortana, browser Spartan hingga sistem keamanan menggunakan retina pengguna.


(fyk/fyk)



readmore »»  

Windows 10 Gratis Tak Berlaku untuk Enterprise

Jakarta - Microsoft memastikan sistem operasi terbarunya akan tersedia gratis, bahkan di China termasuk untuk mereka yang memakai Windows bajakan. Tapi untuk kalangan enterprise, Windows 10 ternyata berbayar. Hal tersebut dipastikan oleh Senior Director of Product Marketing, Aaron Woodman.

Seperti dikutip detikINET dari BGR, Minggu (29/3/2015), Wood menegaskan pengguna enterprise nantinya harus membayar bila ingin menggunakan Windows 10. Begitu pula pihak OEM, jika mereka ingin instal Windows 10 pada perangkat baru yang akan dijualnya harus membeli lisensi.


Untuk kalangan konsumen, pengguna yang sudah menjalankan Windows 8/8.1 atau Windows 7 SP1 akan mendapatkan upgrade gratis. Malah pengguna bajakan dengan versi yang sama terindikasi bisa upgrade ke Windows 10. Kebijakan ini awalnya berlaku di China tapi mungkin nantinya merambah ke wilayah lain.


Wood mewanti-wanti kepada pengguna untuk segera upgrade Windows 10 jika nanti sudah tersedia. Sebab Microsoft memberi jangka waktu satu tahun untuk proses upgrade. Lewat tenggat waktu tersebut, pengguna wajib membayar lisensi.


Pun demikian bagi mereka yang baru membeli komputer tanpa sistem operasi di dalamnya atau pengguna Mac yang ingin menginstal Windows 10 harus pula membeli lisensi. Mengenai biayanya, Wood tidak mengungkapkan berapa harga lisensi Windows 10.


Sebagai informasi, Windows 10 akan mulai melenggang sekitar pertengahan tahun 2015. Sistem operasi ini akan tersedia di 190 negara dan 111 bahasa. Beragam fitur baru akan dibawa, mulai dari kehadiran Cortana, browser Spartan hingga sistem keamanan menggunakan retina pengguna.


(fyk/fyk)



readmore »»  

Apple Siapkan Smartphone Murah iPhone 6C?

Jakarta - Rumor mengenai iPhone generasi baru mulai muncul. Salah satunya adalah Apple mempersiapkan tiga model baru iPhone sekaligus untuk diluncurkan pada tahun 2015 ini sebagai penerus iPhone 6 dan iPhone 6 Plus.

Dikutip detikINET dari BGR, Minggu (29/3/2015), tiga model tersebut kemungkinan dinamakan iPhone 6S, iPhone 6S Plus serta yang terakhir iPhone 6C. Yang menarik perhatian adalah iPhone 6C karena kabarnya hargaya lumayan terjangkau.


Menurut sumber yang dikutip media asal Taiwan, Digitimes, iPhone 6C akan dijual antara USD 400 atau USD 500, murah untuk ukuran gadget Apple. Kemudian layarnya berukuran 4 inch serta bodinya terbuat dari plastik untuk menekan ongkos produksi.


Spesifikasinya sendiri kabarnya lumayan baik dengan memakai chip A8 20nm. Apple kemungkinan bisa menjual iPhone 6C ini sampai 20 juta unit di tahun pertama pemasarannya.


Jika iPhone 6C memang benar dikembangkan Apple, berarti mereka mengulang strategi lama yang sebenarnya kurang begitu sukses. Ya, Apple pernah meluncurkan iPhone 5C dengan bodi plastik serta harga lebih murah, akan tetapi handset ini terindikasi kurang laris di pasaran.


(fyk/fyk)



readmore »»  

Apple Siapkan Smartphone Murah iPhone 6C?

Jakarta - Rumor mengenai iPhone generasi baru mulai muncul. Salah satunya adalah Apple mempersiapkan tiga model baru iPhone sekaligus untuk diluncurkan pada tahun 2015 ini sebagai penerus iPhone 6 dan iPhone 6 Plus.

Dikutip detikINET dari BGR, Minggu (29/3/2015), tiga model tersebut kemungkinan dinamakan iPhone 6S, iPhone 6S Plus serta yang terakhir iPhone 6C. Yang menarik perhatian adalah iPhone 6C karena kabarnya hargaya lumayan terjangkau.


Menurut sumber yang dikutip media asal Taiwan, Digitimes, iPhone 6C akan dijual antara USD 400 atau USD 500, murah untuk ukuran gadget Apple. Kemudian layarnya berukuran 4 inch serta bodinya terbuat dari plastik untuk menekan ongkos produksi.


Spesifikasinya sendiri kabarnya lumayan baik dengan memakai chip A8 20nm. Apple kemungkinan bisa menjual iPhone 6C ini sampai 20 juta unit di tahun pertama pemasarannya.


Jika iPhone 6C memang benar dikembangkan Apple, berarti mereka mengulang strategi lama yang sebenarnya kurang begitu sukses. Ya, Apple pernah meluncurkan iPhone 5C dengan bodi plastik serta harga lebih murah, akan tetapi handset ini terindikasi kurang laris di pasaran.


(fyk/fyk)



readmore »»  

BlackBerry (Akhirnya) Untung

Jakarta - Awan kelam perlahan mulai pergi dari BlackBerry. Setelah pangsa pasarnya terjun bebas dan mencatat rugi tinggi, perusahaan asal Kanada itu akhirnya berhasil membukukan laba selama kuartal empat yang berakhir pada 28 Februari lalu.

Laporan yang dikeluarkan BlackBerry menunjukkan laba bersih (net profit) sebesar USD 28 juta. Kondisi ini jelas mengembirakan, sebab di periode yang sama tahun lalu, BlackBerry menderita kerugian mencapai USD 148 juta.


Hanya saja meski mencatat keuntungan, pendapatan BlackBerry turun 33% dengan meraup USD 660 juta, dimana 42% di antaranya disumbangkan oleh penjualan 1,3 juta unit handset. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, mereka berhasil mengantongi USD 976 juta dan menjual 3,4 juta unit perangkat genggam andalannya.


Meski demikian, kabar gembira yang dikeluarkan BlackBerry memberikan sentimen yang baik di lantai bursa. Saham mereka terdongkrak naik. Dimana saat sesi pembukaan saham BlackBerry dijual seharga USD 1,72 menjadi USD 9,46 saat penutupan.


Meski penjualan smartphone mereka menurun, namun tidak membuat BlackBerry terpuruk. Sang CEO, John Chen cukup agresif mengurangi ketergantungan pada penjualan hardware sebagai pemasok keuntungan perusahaan. Ia kini mengalihkan fokus perusahaan lebih pada software keamanan perangkat mobile yang ditujukan untuk kalangan enterprise.


Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Chen saat menanggapi laporan keuangan. Ia mengatakan, BlackBerry tahun ini akan terus fokus pada pertumbuhan perusahaan lewat sejumlah strategi dan investasi pada produk portfolio mereka.


"Kami telah memiliki cara yang jitu untuk meraup keuntungan. Sejauh ini roadmap produk telah berjalan dengan baik. Dan pada paruh kedua kami akan berfokus pada stabilitas pendapatan dengan profitabilitas yang berkelanjutan," ujarnya seperti dikutip detikINET dari Forbes, Sabtu (28/3/2015)


(ash/ash)



readmore »»  

Huawei Talkband B2: Bisa Diajak Lari Sampai Halo-halo

Jakarta - Huawei merilis Talkband B2, dari angka 2 yang tertera mungkin sebagian telah menebak ini merupakan generasi kedua wearable dari perusahaan China tersebut.

Mengantikan posisi Talkband B1, wearable ini menjanjikan fungsional yang lebih baik. Kesan menggoda terpancar saat melihat tampilan pertama Talkband B2 yang sudah berbalut metal.


Untuk pilihan warna, Talkband B2 tersedia dengan 3 pilihan: hitam, silver dan emas. Untuk model berwarna hitam dan silver hadir dengan tali berbahan karet dan secara keseluruhan mencapai rating IP57 untuk ketahanan di dalam air dan debu.



Sementara model emas hadir dengan bahan kulit yang menjadikannya lebih premium meskipun ratingnya sedikit di bawah model yang lainnya yaitu IP55.


Panel fisik di sebelah kanan berfungsi sebagai daya atau untuk mengunci. Fungsi secara keseluruhan digerakkan oleh layar sentuh PMOLED berukuran 0,7 inch. Dengan ukuran yang simple itu akan tertera tampilan untuk waktu, baterai sebagai menu dasarnya.


Next


(ash/ash)

readmore »»  

Solusi Terintegerasi, Bekal SME Hadapi Pasar Bebas ASEAN

http://us.images.detik.com/content/2015/03/28/319/mega246.jpgMegawaty Khie (adi/detikINET).


Jakarta - Di Indonesia, Small & Medium Enterprise (SME) memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, banyak persoalan yang masih dihadapi pelaku SME sehingga menghambat pertumbuhan mereka, salah satunya akses informasi real time.

Menurut Megawaty Khie, Managing Director SAP Indonesia, masing-masing divisi di SME memiliki aplikasi sendiri. Sehingga sering kali data-data tersebut tidak nyambung satu sama lain. Ia mencontohkan, data di bagian produksi dengan angka penjualan tidak sinkron, karena dua divisi tersebut menggunakan aplikasi berbeda.


Padahal sejatinya perlu satu solusi yang mengintegrasikan semua itu. Sehingga tidak menimbulkan argumentasi data siapa yang lebih benar. Sebab data akan bersumber pada satu tempat. Manfaatnya sendiri akan meningkatkan produktivitas dan efesiensi perusahaan.


Bila sudah begitu, kata Mega, perusahaan akan siap bersaing dalam pasar bebas ASEAN. Saat dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun nanti persaingan tidak saja datang dari dalam, namun juga dari negara tetangga.


Jika perusahaan tidak memiliki bekal, akan tergilas. Salah satu modalnya adalah produktivitas yang baik. Sebab perusahaan tersebut dapat lebih berkembang sehingga bisa menjadikan tantangan menjadi peluang. "MEA akan memperluas market mereka. Tidak hanya di Indonesia, bahkan ke seluruh kawasan di ASEAN," papar Mega.


SAP sendiri, kata Mega memiliki sejumlah layanan untuk membantu produktivitas perusahaan. Untuk kalangan SME, perusahaan berbasis di Jerman ini menyiapkan SAP Business One. Layanan ini diklaim menawarkan kemampuan untuk meningkatkan proses bisnis dan meningkatkan profit dan memberikan landasan yang kokoh bagi bisnis perusahaan.


"SAP Business One dirancang khusus untuk usaha kecil, aplikasi ini menyediakan solusi yang terjangkau untuk mengelola bisnis secara keseluruhan, termasuk keuangan, penjualan, hubungan pelanggan, dan operasi," jelas Mega.Next


(ash/ash)

readmore »»  

'Virus' Internet Sehat Disebarkan ke Sekolah di Indonesia Timur

Jakarta - Edukasi tentang penggunaan internet secara positif terus digalakkan. Termasuk untuk sekolah- sekolah yang berada di kawasan Indonesia Timur yang dilakukan oleh Relawan TIK.

Relawan TIK tak bekerja sendiri di sini, mereka digandeng Lenovo untuk membantu meningkatkan pemahaman mengenai internet di Surabaya, Madura, Bondowoso, Banjarmasin dan Ternate.


Di kota-kota tersebut Lenovo dan Relawan TIK kawasan Indonesia Timur menggaet beberapa sekolah dan satu universitas setempat yang memfasilitasi pelaksanaan program dan ratusan pelajar di setiap sekolah/universitas yang ikut serta dalam program ini.


Ketersediaan infrastruktur internet yang kualitasnya baik di seluruh Indonesia sangat penting bagi kemajuan bangsa di dunia yang semakin terkoneksi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah bertekad untuk meningkatkan ketersediaan koneksi internet cepat melalui program Broadband Plans 2014 2019.


Program ini memungkinkan Kawasan Indonesia Bagian Timur untuk bisa setara dengan Kawasan Indonesia Bagian Barat dalam hal infrastruktur internet cepat dalam waktu dekat.


Dengan program edukasi Insan Cakap (Internet Sehat Cerdas dan Kreatip) ini diharapkan dapat membantu generasi muda khususnya para pelajar di kawasan tersebut untuk lebih memahami internet dan belajar untuk dapat lebih memanfaatkan koneksi internet cepat yang tersedia serta memperluas wawasan mereka sebagai anggota komunitas global.


Rajesh Thadani, Country General Manager Lenovo Indonesia mengatakan, kombinasi produk-produk luar biasa yang diaktifkan oleh internet dengan koneksi internet cepat dan pengetahuan tentang pemanfaatan internet secara optimal berarti bahwa generasi muda Indonesia dapat lebih memanfaatkan berbagai peluang besar yang ditawarkan oleh internet untuk kemajuan mereka dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.


Sementara menurut Oki Tri Hutomo, Koordinator Relawan TIK Kawasan Indonesia Bagian Timur dan Ketua III Relawan TIK Nasional, internet adalah sumber pengetahuan yang sangat kaya sehingga memungkinkan para pelajar di Kawasan Indonesia Bagian Timur untuk mengejar ketertinggalan dari rekan-rekan mereka di kawasan-kawasan lain Indonesia dan dunia.


Prorgam edukasi Insan Cakap di Surabaya di mulai di SMKN 1, SMK Muhammadiyah 1, Sekolah Wijaya Putra dan Sekolah Barunawati. Untuk Madura, program ini dimulai di SMPN 1 dan SMPN 2 Bangkalan. Bondowoso dilakukan di SMKN 4 Bondowoso, Banjarmasin program in dimulai di SMKN 2 Banjarmasin dan di Ternate dilakukan di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.


(ash/ash)



readmore »»  

Gelang Kebugaran Jadi Target Pencurian Data

Jakarta - Pamor Fitness tracker atau wristband (gelang kebugaran) kian populer. Alat ini dapat membantu penggunanya untuk mengatur pola aktivitas fisik dan asupan kalori sehingga selalu tetap bugar.

Wristband juga punya kemampuan untuk memproses data pribadi tentang pemiliknya. Jadi merupakan hal yang penting pula untuk memastikan bahwa data yang tersimpan di dalamnya tetap aman.


Namun analis Kaspersky Lab Roman Unuchek meneliti bagaimana sejumlah gelang kebugaran berinteraksi dengan smartphone dan menemukan beberapa hasil yang mengejutkan.


Menurut hasil temuan dari penelitian ini, metode otentikasi yang diimplementasikan dalam beberapa gelang pintar memungkinkan pihak ketiga untuk dapat terhubung tanpa terdeteksi ke perangkat, menjalankan perintah, dan dalam beberapa kasus bisa menarik data yang tersimpan pada perangkat.


Dalam perangkat yang diselidiki oleh peneliti Kaspersky Lab, data-data tersebut masih terbatas pada jumlah langkah yang dilakukan oleh pemilik perangkat pada aktivitas fisik sebelumnya.


Namun di masa depan, ketika generasi fitness wristband telah mampu mengumpulkan volume yang lebih besar dari data yang lebih bervariasi muncul di pasaran, risiko data medis yang sensitif tentang pemilik perangkat bisa bocor keluar akan meningkatkan secara signifikan.


Sambungan berbahaya dapat dimungkinkan melalui cara di mana gelang tersebut dipasangkan dengan smartphone. Menurut penelitian, perangkat berbasis Android yang menjalankan Android 4.3 atau lebih tinggi, dengan aplikasi khusus yang tidak sah terpasang di dalam perangkat dapat terhubung dengan gelang dari vendor tertentu. Next


(ash/ash)

readmore »»  

BlackBerry (Akhirnya) Untung

Jakarta - Awan kelam perlahan mulai pergi dari BlackBerry. Setelah pangsa pasarnya terjun bebas dan mencatat rugi tinggi, perusahaan asal Kanada itu akhirnya berhasil membukukan laba selama kuartal empat yang berakhir pada 28 Februari lalu.

Laporan yang dikeluarkan BlackBerry menunjukkan laba bersih (net profit) sebesar USD 28 juta. Kondisi ini jelas mengembirakan, sebab di periode yang sama tahun lalu, BlackBerry menderita kerugian mencapai USD 148 juta.


Hanya saja meski mencatat keuntungan, pendapatan BlackBerry turun 33% dengan meraup USD 660 juta, dimana 42% di antaranya disumbangkan oleh penjualan 1,3 juta unit handset. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, mereka berhasil mengantongi USD 976 juta dan menjual 3,4 juta unit perangkat genggam andalannya.


Meski demikian, kabar gembira yang dikeluarkan BlackBerry memberikan sentimen yang baik di lantai bursa. Saham mereka terdongkrak naik. Dimana saat sesi pembukaan saham BlackBerry dijual seharga USD 1,72 menjadi USD 9,46 saat penutupan.


Meski penjualan smartphone mereka menurun, namun tidak membuat BlackBerry terpuruk. Sang CEO, John Chen cukup agresif mengurangi ketergantungan pada penjualan hardware sebagai pemasok keuntungan perusahaan. Ia kini mengalihkan fokus perusahaan lebih pada software keamanan perangkat mobile yang ditujukan untuk kalangan enterprise.


Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Chen saat menanggapi laporan keuangan. Ia mengatakan, BlackBerry tahun ini akan terus fokus pada pertumbuhan perusahaan lewat sejumlah strategi dan investasi pada produk portfolio mereka.


"Kami telah memiliki cara yang jitu untuk meraup keuntungan. Sejauh ini roadmap produk telah berjalan dengan baik. Dan pada paruh kedua kami akan berfokus pada stabilitas pendapatan dengan profitabilitas yang berkelanjutan," ujarnya seperti dikutip detikINET dari Forbes, Sabtu (28/3/2015)


(ash/ash)



readmore »»  

Huawei Talkband B2: Bisa Diajak Lari Sampai Halo-halo

Jakarta - Huawei merilis Talkband B2, dari angka 2 yang tertera mungkin sebagian telah menebak ini merupakan generasi kedua wearable dari perusahaan China tersebut.

Mengantikan posisi Talkband B1, wearable ini menjanjikan fungsional yang lebih baik. Kesan menggoda terpancar saat melihat tampilan pertama Talkband B2 yang sudah berbalut metal.


Untuk pilihan warna, Talkband B2 tersedia dengan 3 pilihan: hitam, silver dan emas. Untuk model berwarna hitam dan silver hadir dengan tali berbahan karet dan secara keseluruhan mencapai rating IP57 untuk ketahanan di dalam air dan debu.



Sementara model emas hadir dengan bahan kulit yang menjadikannya lebih premium meskipun ratingnya sedikit di bawah model yang lainnya yaitu IP55.


Panel fisik di sebelah kanan berfungsi sebagai daya atau untuk mengunci. Fungsi secara keseluruhan digerakkan oleh layar sentuh PMOLED berukuran 0,7 inch. Dengan ukuran yang simple itu akan tertera tampilan untuk waktu, baterai sebagai menu dasarnya.


Next


(ash/ash)

readmore »»  

Solusi Terintegerasi, Bekal SME Hadapi Pasar Bebas ASEAN

http://us.images.detik.com/content/2015/03/28/319/mega246.jpgMegawaty Khie (adi/detikINET).


Jakarta - Di Indonesia, Small & Medium Enterprise (SME) memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, banyak persoalan yang masih dihadapi pelaku SME sehingga menghambat pertumbuhan mereka, salah satunya akses informasi real time.

Menurut Megawaty Khie, Managing Director SAP Indonesia, masing-masing divisi di SME memiliki aplikasi sendiri. Sehingga sering kali data-data tersebut tidak nyambung satu sama lain. Ia mencontohkan, data di bagian produksi dengan angka penjualan tidak sinkron, karena dua divisi tersebut menggunakan aplikasi berbeda.


Padahal sejatinya perlu satu solusi yang mengintegrasikan semua itu. Sehingga tidak menimbulkan argumentasi data siapa yang lebih benar. Sebab data akan bersumber pada satu tempat. Manfaatnya sendiri akan meningkatkan produktivitas dan efesiensi perusahaan.


Bila sudah begitu, kata Mega, perusahaan akan siap bersaing dalam pasar bebas ASEAN. Saat dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun nanti persaingan tidak saja datang dari dalam, namun juga dari negara tetangga.


Jika perusahaan tidak memiliki bekal, akan tergilas. Salah satu modalnya adalah produktivitas yang baik. Sebab perusahaan tersebut dapat lebih berkembang sehingga bisa menjadikan tantangan menjadi peluang. "MEA akan memperluas market mereka. Tidak hanya di Indonesia, bahkan ke seluruh kawasan di ASEAN," papar Mega.


SAP sendiri, kata Mega memiliki sejumlah layanan untuk membantu produktivitas perusahaan. Untuk kalangan SME, perusahaan berbasis di Jerman ini menyiapkan SAP Business One. Layanan ini diklaim menawarkan kemampuan untuk meningkatkan proses bisnis dan meningkatkan profit dan memberikan landasan yang kokoh bagi bisnis perusahaan.


"SAP Business One dirancang khusus untuk usaha kecil, aplikasi ini menyediakan solusi yang terjangkau untuk mengelola bisnis secara keseluruhan, termasuk keuangan, penjualan, hubungan pelanggan, dan operasi," jelas Mega.Next


(ash/ash)

readmore »»  

'Virus' Internet Sehat Disebarkan ke Sekolah di Indonesia Timur

Jakarta - Edukasi tentang penggunaan internet secara positif terus digalakkan. Termasuk untuk sekolah- sekolah yang berada di kawasan Indonesia Timur yang dilakukan oleh Relawan TIK.

Relawan TIK tak bekerja sendiri di sini, mereka digandeng Lenovo untuk membantu meningkatkan pemahaman mengenai internet di Surabaya, Madura, Bondowoso, Banjarmasin dan Ternate.


Di kota-kota tersebut Lenovo dan Relawan TIK kawasan Indonesia Timur menggaet beberapa sekolah dan satu universitas setempat yang memfasilitasi pelaksanaan program dan ratusan pelajar di setiap sekolah/universitas yang ikut serta dalam program ini.


Ketersediaan infrastruktur internet yang kualitasnya baik di seluruh Indonesia sangat penting bagi kemajuan bangsa di dunia yang semakin terkoneksi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah bertekad untuk meningkatkan ketersediaan koneksi internet cepat melalui program Broadband Plans 2014 2019.


Program ini memungkinkan Kawasan Indonesia Bagian Timur untuk bisa setara dengan Kawasan Indonesia Bagian Barat dalam hal infrastruktur internet cepat dalam waktu dekat.


Dengan program edukasi Insan Cakap (Internet Sehat Cerdas dan Kreatip) ini diharapkan dapat membantu generasi muda khususnya para pelajar di kawasan tersebut untuk lebih memahami internet dan belajar untuk dapat lebih memanfaatkan koneksi internet cepat yang tersedia serta memperluas wawasan mereka sebagai anggota komunitas global.


Rajesh Thadani, Country General Manager Lenovo Indonesia mengatakan, kombinasi produk-produk luar biasa yang diaktifkan oleh internet dengan koneksi internet cepat dan pengetahuan tentang pemanfaatan internet secara optimal berarti bahwa generasi muda Indonesia dapat lebih memanfaatkan berbagai peluang besar yang ditawarkan oleh internet untuk kemajuan mereka dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.


Sementara menurut Oki Tri Hutomo, Koordinator Relawan TIK Kawasan Indonesia Bagian Timur dan Ketua III Relawan TIK Nasional, internet adalah sumber pengetahuan yang sangat kaya sehingga memungkinkan para pelajar di Kawasan Indonesia Bagian Timur untuk mengejar ketertinggalan dari rekan-rekan mereka di kawasan-kawasan lain Indonesia dan dunia.


Prorgam edukasi Insan Cakap di Surabaya di mulai di SMKN 1, SMK Muhammadiyah 1, Sekolah Wijaya Putra dan Sekolah Barunawati. Untuk Madura, program ini dimulai di SMPN 1 dan SMPN 2 Bangkalan. Bondowoso dilakukan di SMKN 4 Bondowoso, Banjarmasin program in dimulai di SMKN 2 Banjarmasin dan di Ternate dilakukan di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.


(ash/ash)



readmore »»  

Gelang Kebugaran Jadi Target Pencurian Data

Jakarta - Pamor Fitness tracker atau wristband (gelang kebugaran) kian populer. Alat ini dapat membantu penggunanya untuk mengatur pola aktivitas fisik dan asupan kalori sehingga selalu tetap bugar.

Wristband juga punya kemampuan untuk memproses data pribadi tentang pemiliknya. Jadi merupakan hal yang penting pula untuk memastikan bahwa data yang tersimpan di dalamnya tetap aman.


Namun analis Kaspersky Lab Roman Unuchek meneliti bagaimana sejumlah gelang kebugaran berinteraksi dengan smartphone dan menemukan beberapa hasil yang mengejutkan.


Menurut hasil temuan dari penelitian ini, metode otentikasi yang diimplementasikan dalam beberapa gelang pintar memungkinkan pihak ketiga untuk dapat terhubung tanpa terdeteksi ke perangkat, menjalankan perintah, dan dalam beberapa kasus bisa menarik data yang tersimpan pada perangkat.


Dalam perangkat yang diselidiki oleh peneliti Kaspersky Lab, data-data tersebut masih terbatas pada jumlah langkah yang dilakukan oleh pemilik perangkat pada aktivitas fisik sebelumnya.


Namun di masa depan, ketika generasi fitness wristband telah mampu mengumpulkan volume yang lebih besar dari data yang lebih bervariasi muncul di pasaran, risiko data medis yang sensitif tentang pemilik perangkat bisa bocor keluar akan meningkatkan secara signifikan.


Sambungan berbahaya dapat dimungkinkan melalui cara di mana gelang tersebut dipasangkan dengan smartphone. Menurut penelitian, perangkat berbasis Android yang menjalankan Android 4.3 atau lebih tinggi, dengan aplikasi khusus yang tidak sah terpasang di dalam perangkat dapat terhubung dengan gelang dari vendor tertentu. Next


(ash/ash)

readmore »»  

Dibuka! Lowongan Jadi Bintang Video Game

Jakarta - Ingin wajah Anda tampil di dalam video game? Inilah saatnya mewujudkan impian itu. Developer game Deep Silver Dambuster Studios merilis sebuah kampanye dimana pihaknya tengah mencari seseorang yang mau wajahnya di-scan dan dimasukkan ke dalam karakter game first-person shooter terbarunya, Homefront: The Revolution dan video game lainnya di masa depan.

Deep Silver mencari model pria atau wanita, semua usia, semua ukuran, dan bentuk untuk kemudian dijadikan peran sebagai NPC (non player characters). Tujuannya, tentu Deep Silver berharap agar terjadi keragaman NPC dalam game Homefront: The Revolution yang mengambil lokasi di Philadelphia, Amerika Serikat.


Lantas bagaimana caranya? Semua orang yang memiliki rentang usia 18 tahun ke atas dapat melakukan pendaftaran hanya dengan mengunjungi link berikut. Dalam situs tersebut nantinya Anda akan diminta untuk meng-upload foto seluruh wajah dalam kondisi yang jelas.


Jika terpilih, Anda akan mendapat pemberitahuan dan mendapat kesempatan untuk mengunjungi studio yang terletak di Nottingham, Inggris.


Dikutip detikINET dari Gamespot, Sabtu (28/3/2015), di sana Anda akan menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk dilakukan pengambilan gambar wajah dalam beberapa ekspresi, seperti marah, senang, dan lain-lain.



Bagi pendaftar yang telah selesai diproses pengambilan gambar wajah, Deep Silver akan mendapatkan upah sebesar USD 74 atau sekitar Rp 967.000. Cukup kecil memang, bila dibandingkan dengan ongkos yang dikeluarkan untuk mengujungi studio yang terletak di Inggris. Hanya saja, Anda akan mendapat kepuasan tersendiri, dimana wajah Anda akan tampil sebagai NPC di berbagai game Deep Silver.


Homefront: The Revolution sendiri sebelumnya diperkirakan akan rilis di tahun 2015. Namun karena berbagai hal, game yang dirilis untuk platform PlayStation 4, Xbox One, dan PC akhirnya harus tertunda hingga tahun 2016.


(ash/ash)



readmore »»  

'Pak Guru, Saya Ingin Belajar Coding'

Jakarta - Sekolah tak perlu khawatir saat ingin mengajarkan para siswa soal coding. Toh, pada kenyataannya, banyak siswa yang justru penasaran dan ingin belajar tentang kode pemrograman ini.

"Pak Guru, saya ingin belajar coding". Ya, kira-kira seperti itulah curahan hati sejumlah pelajar Indonesia yang tergambar dalam sebuah survei Microsoft.


Survei yang dilakukan pada bulan Februari 2015 sebagai bagian dari kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode ini melibatkan 1.850 siswa dengan usia di bawah 24 tahun yang berasal dari 8 negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengenai pandangan mereka terhadap coding.


Dalam survei tersebut, siswa juga ditanyakan mengenai kesempatan yang saat ini mereka miliki untuk mempelajari coding. Adapun siswa yang menjadi responden berasal dari latar belakang akademis yang berbeda, meliputi seni & kemanusian, STEM (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika), bisnis, serta bidang-bidang umum lainnya.


Berdasarkan hasil survei, sebanyak 91% siswa di Indonesia ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai coding, sementara 72% siswa berharap coding dapat dijadikan sebagai mata pelajaran utama di sekolah.


Hasil penting lainnya dari survey ini meliputi:

-. Sebanyak 52% siswa yang menjadi responden mengatakan coding membantu mereka untuk lebih memahami dunia digital yang kita tinggali saat ini, dan 33 persen menghargai kenyataan bahwa coding dapat membantu mereka untuk belajar membuat aplikasi.

-. Meskipun umumnya dianggap sebagai bidang yang didominasi pria, survei menunjukkan bahwa terdapat proporsi yang sama tinggi dari laki-laki (71%) dan perempuan (76%) di Indonesia, yang menganggap coding penting bagi masa depan mereka.

-. Memperkuat temuan bahwa siswa di Indonesia telah menyadari semakin pentingnya pendidikan teknologi, sebanyak 84% siswa yang mengkhususkan diri dalam seni dan kemanusiaan -- bidang yang secara konvensional jauh dari ilmu pengetahuan dan teknologi – ternyata ingin mempelajari coding lebih lanjut lagi.


Namun, di balik antusiasme yang tinggi dan minat yang dalam terhadap coding, hanya 51% siswa yang mengatakan mereka memiliki kesempatan untuk belajar coding di sekolah, baik sebagai subjek inti maupun kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, hanya 39% siswa yang mengatakan bahwa orang tua mereka berpikir coding penting untuk masa depan.Next


(ash/ash)

readmore »»  

Dibuka! Lowongan Jadi Bintang Video Game

Jakarta - Ingin wajah Anda tampil di dalam video game? Inilah saatnya mewujudkan impian itu. Developer game Deep Silver Dambuster Studios merilis sebuah kampanye dimana pihaknya tengah mencari seseorang yang mau wajahnya di-scan dan dimasukkan ke dalam karakter game first-person shooter terbarunya, Homefront: The Revolution dan video game lainnya di masa depan.

Deep Silver mencari model pria atau wanita, semua usia, semua ukuran, dan bentuk untuk kemudian dijadikan peran sebagai NPC (non player characters). Tujuannya, tentu Deep Silver berharap agar terjadi keragaman NPC dalam game Homefront: The Revolution yang mengambil lokasi di Philadelphia, Amerika Serikat.


Lantas bagaimana caranya? Semua orang yang memiliki rentang usia 18 tahun ke atas dapat melakukan pendaftaran hanya dengan mengunjungi link berikut. Dalam situs tersebut nantinya Anda akan diminta untuk meng-upload foto seluruh wajah dalam kondisi yang jelas.


Jika terpilih, Anda akan mendapat pemberitahuan dan mendapat kesempatan untuk mengunjungi studio yang terletak di Nottingham, Inggris.


Dikutip detikINET dari Gamespot, Sabtu (28/3/2015), di sana Anda akan menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk dilakukan pengambilan gambar wajah dalam beberapa ekspresi, seperti marah, senang, dan lain-lain.



Bagi pendaftar yang telah selesai diproses pengambilan gambar wajah, Deep Silver akan mendapatkan upah sebesar USD 74 atau sekitar Rp 967.000. Cukup kecil memang, bila dibandingkan dengan ongkos yang dikeluarkan untuk mengujungi studio yang terletak di Inggris. Hanya saja, Anda akan mendapat kepuasan tersendiri, dimana wajah Anda akan tampil sebagai NPC di berbagai game Deep Silver.


Homefront: The Revolution sendiri sebelumnya diperkirakan akan rilis di tahun 2015. Namun karena berbagai hal, game yang dirilis untuk platform PlayStation 4, Xbox One, dan PC akhirnya harus tertunda hingga tahun 2016.


(ash/ash)



readmore »»  

'Pak Guru, Saya Ingin Belajar Coding'

Jakarta - Sekolah tak perlu khawatir saat ingin mengajarkan para siswa soal coding. Toh, pada kenyataannya, banyak siswa yang justru penasaran dan ingin belajar tentang kode pemrograman ini.

"Pak Guru, saya ingin belajar coding". Ya, kira-kira seperti itulah curahan hati sejumlah pelajar Indonesia yang tergambar dalam sebuah survei Microsoft.


Survei yang dilakukan pada bulan Februari 2015 sebagai bagian dari kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode ini melibatkan 1.850 siswa dengan usia di bawah 24 tahun yang berasal dari 8 negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengenai pandangan mereka terhadap coding.


Dalam survei tersebut, siswa juga ditanyakan mengenai kesempatan yang saat ini mereka miliki untuk mempelajari coding. Adapun siswa yang menjadi responden berasal dari latar belakang akademis yang berbeda, meliputi seni & kemanusian, STEM (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika), bisnis, serta bidang-bidang umum lainnya.


Berdasarkan hasil survei, sebanyak 91% siswa di Indonesia ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai coding, sementara 72% siswa berharap coding dapat dijadikan sebagai mata pelajaran utama di sekolah.


Hasil penting lainnya dari survey ini meliputi:

-. Sebanyak 52% siswa yang menjadi responden mengatakan coding membantu mereka untuk lebih memahami dunia digital yang kita tinggali saat ini, dan 33 persen menghargai kenyataan bahwa coding dapat membantu mereka untuk belajar membuat aplikasi.

-. Meskipun umumnya dianggap sebagai bidang yang didominasi pria, survei menunjukkan bahwa terdapat proporsi yang sama tinggi dari laki-laki (71%) dan perempuan (76%) di Indonesia, yang menganggap coding penting bagi masa depan mereka.

-. Memperkuat temuan bahwa siswa di Indonesia telah menyadari semakin pentingnya pendidikan teknologi, sebanyak 84% siswa yang mengkhususkan diri dalam seni dan kemanusiaan -- bidang yang secara konvensional jauh dari ilmu pengetahuan dan teknologi – ternyata ingin mempelajari coding lebih lanjut lagi.


Namun, di balik antusiasme yang tinggi dan minat yang dalam terhadap coding, hanya 51% siswa yang mengatakan mereka memiliki kesempatan untuk belajar coding di sekolah, baik sebagai subjek inti maupun kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, hanya 39% siswa yang mengatakan bahwa orang tua mereka berpikir coding penting untuk masa depan.Next


(ash/ash)

readmore »»  

Dibuka! Lowongan Jadi Bintang Video Game

Jakarta - Ingin wajah Anda tampil di dalam video game? Inilah saatnya mewujudkan impian itu. Developer game Deep Silver Dambuster Studios merilis sebuah kampanye dimana pihaknya tengah mencari seseorang yang mau wajahnya di-scan dan dimasukkan ke dalam karakter game first-person shooter terbarunya, Homefront: The Revolution dan video game lainnya di masa depan.

Deep Silver mencari model pria atau wanita, semua usia, semua ukuran, dan bentuk untuk kemudian dijadikan peran sebagai NPC (non player characters). Tujuannya, tentu Deep Silver berharap agar terjadi keragaman NPC dalam game Homefront: The Revolution yang mengambil lokasi di Philadelphia, Amerika Serikat.


Lantas bagaimana caranya? Semua orang yang memiliki rentang usia 18 tahun ke atas dapat melakukan pendaftaran hanya dengan mengunjungi link berikut. Dalam situs tersebut nantinya Anda akan diminta untuk meng-upload foto seluruh wajah dalam kondisi yang jelas.


Jika terpilih, Anda akan mendapat pemberitahuan dan mendapat kesempatan untuk mengunjungi studio yang terletak di Nottingham, Inggris.


Dikutip detikINET dari Gamespot, Sabtu (28/3/2015), di sana Anda akan menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk dilakukan pengambilan gambar wajah dalam beberapa ekspresi, seperti marah, senang, dan lain-lain.



Bagi pendaftar yang telah selesai diproses pengambilan gambar wajah, Deep Silver akan mendapatkan upah sebesar USD 74 atau sekitar Rp 967.000. Cukup kecil memang, bila dibandingkan dengan ongkos yang dikeluarkan untuk mengujungi studio yang terletak di Inggris. Hanya saja, Anda akan mendapat kepuasan tersendiri, dimana wajah Anda akan tampil sebagai NPC di berbagai game Deep Silver.


Homefront: The Revolution sendiri sebelumnya diperkirakan akan rilis di tahun 2015. Namun karena berbagai hal, game yang dirilis untuk platform PlayStation 4, Xbox One, dan PC akhirnya harus tertunda hingga tahun 2016.


(ash/ash)



readmore »»  

Mouse Virtual Bikin Mudah Navigasi di Tablet

Jakarta - Pernahkan Anda mengalami kesulitan saat mengakses beberapa menu di tablet Windows 8.1? Karena bentuknya yang kecil serta jaraknya yang berdekatan. Alih-alih menekan tombol yang diinginkan, malah jari terkadang menyentuh menu lain.

Hanya saja jika kita ingin memasang mouse di perangkat tablet, rasanya aneh. Selain karena layar sentuh, para vendor pembuat tablet tidak menyediakan port USB untuk mengkoneksikan mouse. Tapi ada solusi yang bisa digunakan dengan menginstal TouchMousePointer.


Aplikasi gratisan ini berperan sebagai trackpad virtual di tablet. Sangat efektif digunakan pada tablet yang tidak dilengkapi stylus. Karena dapat membantu Anda mengakses menu-menu di Control Panel dan pengaturan di Internet Explorer.


Aplikasi ini tak hanya bekerja di Windows 8, pengguna Windows 10 pun dapat memanfaatkan aplikasi ini. Untuk mengunduhnya, dapat membuka link berikut ini http://www.lovesummertrue.com/touchmousepointer/en-us/



Setelah Anda menginstalnya, secara default aplikasi ini akan menempati posisi suduk kanan bawah. Namun Anda bisa mengubah posisi dan ukuran sesuai kenyamanan. Tapi direkomendasikan untuk mem-pin aplikasi ini di taskbar. Supaya sewaktu-waktu digunakan, dapat mudah untuk diaktif dan nonaktifkan.


Kita juga dapat memunculkan asisten pad yang membantu pengguna mensimulasikan tombol shift, alt, dan ctrl. Selain itu, kita bisa membuat beberapa kombinasi multi gesture untuk makin mempermudah navigasi.


(ash/ash)



readmore »»  

Ajarkan Coding di Sekolah? Kenapa Tidak!

Jakarta - Banyak siswa di sekolah ternyata tak takut dengan coding. Bahkan survei Microsoft menyebut tujuh dari sepuluh siswa di Indonesia menginginkan pelajaran coding di sekolah.

Dalam survei terbaru Microsoft untuk kawasan Asia Pasifik disebutkan, mayoritas siswa di Indonesia menyadari manfaat coding dalam pendidikan dan besarnya potensi yang ditawarkan coding bagi masa depan mereka.


Akan tetapi, dalam studi tersebut juga ditemukan bahwa para siswa merasa tidak mendapatkan dukungan untuk mempelajari coding. Hal ini memberikan sinyal yang jelas kepada pendidik untuk mulai mengintegrasikan coding sebagai mata pelajaran utama dalam kurikulum sekolah.


Survei yang dilakukan pada bulan Februari 2015 sebagai bagian dari kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode ini melibatkan 1.850 siswa dengan usia di bawah 24 tahun yang berasal dari 8 negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengenai pandangan mereka terhadap coding atau software programming.


Dalam survei tersebut, siswa juga ditanyakan mengenai kesempatan yang saat ini mereka miliki untuk mempelajari coding. Adapun siswa yang menjadi responden berasal dari latar belakang akademis yang berbeda, meliputi seni & kemanusian, STEM (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika), bisnis, serta bidang-bidang umum lainnya.


Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak 91% siswa di Indonesia ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai coding, sementara 72% siswa berharap coding dapat dijadikan sebagai mata pelajaran utama di sekolah.


Hasil ini menunjukkan bahwa coding memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi mata pelajaran yang dapat menarik perhatian dan mengembangkan imajinasi siswa, sehingga memberikan proses pembelajaran yang positif.


Studi ini juga menggarisbawahi pemahaman yang luas di antara kalangan siswa di Indonesia tentang dampak teknologi pada bisnis dan masyarakat -- sebanyak 74% siswa mengatakan bahwa coding penting untuk masa depan mereka, dan sebanyak 88% setuju bahwa coding merupakan hal yang relevan bagi semua karir di masa depan, apapun bidang spesialisasi yang mereka tekuni.


"Hasil survei Microsoft menunjukkan dengan jelas bahwa mayoritas siswa di Indonesia tidak lagi mempertanyakan manfaat coding. Anak-anak muda ini telah menyadari pentingnya coding dalam membantu mereka memperoleh keterampilan mendasar di abad ke-21, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menjadi sukses di masa depan,” ujar Esther Sianipar, Community Affairs Manager, Microsoft Indonesia.


"Karena dunia kita terus berevolusi menjadi mobile-first dan cloud-first, penting bagi para pendidik untuk berhenti mempertanyakan apakah coding perlu dijadikan mata pelajaran utama. Sebaliknya, pendidik dapat mulai memikirkan bagaimana coding dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sesegera mungkin,” tandasnya.


(ash/ash)



readmore »»  

4G Datang, Jaringan 2G Pantang Goyang

Jakarta - Gembor-gembor kehadiran teknologi 4G nyatanya belum mampu menggoyang jaringan 2G yang sudah terbilang uzur. Alasannya karena ternyata masih sangat banyak konsumen yang masih memanfaatkan teknologi berbasis GPRS itu.

Bahkan disebut salah satu petinggi XL, porsinya mencapai 75% dari total keseluruhan pelanggan yang dimilikinya. Menariknya, meski didominasi oleh layanan voice dan sms, tak sedikit pengguna 2G yang hobi internetan.


Namun karena punya kecepatan yang terbatas, memang tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Kebanyakan pengguna 2G hanya menggunakannya untuk aplikasi pesan instan, seperti BBM dan WhatsApp. Ataupun sekadar meng-update status di media sosial.


“Umumnya ponsel yang digunakan adalah BlackBerry yang hanya mendukung 2G atau EDGE. Biasanya dipakai untuk ngobrol lewat BBM atau update status saja. Tapi juga tak sedikit yang pakai feature-phone. Kebanyakan memakainya (jaringan 2G-red) hanya untuk melakukan panggilan telepon dan sms,” ujar Pantro pander Silitonga, VP LTE XL Axiata, di Beachwalk, Bali, Jumat (27/3/2015).


Menariknya lagi, meski mendominasi sampai 75% dari total pelanggan XL, ternyata secara keseluruhan penggunaan data pelanggan jaringan 2G masih lebih kecil bila dibandingkan dengan pelanggan jaringan 3G atau 4G yang porsinya cuma 25%. Menurut Pantro, rata-rata pelanggan jaringan 2G hanya memakai 3 MB sambungan data per harinya.


Lebih lanjut, penjualan smartphone yang disebut sudah berhasil melangkahi feature phone juga belum mampu menggeser pelanggan jaringan 2G. Buktinya total pelanggan jaringan 2G masih lebih besar dari pelanggan jaringan 3G dan 4G.


Pantro menyebut, meski membeli ponsel 3G banyak pengguna yang masih mempertahankan ponsel 2G miliknya. Hal itulah yang membuat jumlah pelanggan jaringan 2G masih mendominasi.


“Oleh karena itu, untuk 4G kami lebih fokus di frekuensi 1800 MHz. Karena selain punya spektrum yang lebih lebar yang sesuai kebutuhan broadband, kami tak ingin mengganggu pelangan jaringan 2G kami yang berjalan di frekuensi 900 MHz,” pungkas Pantro.


(yud/asj)



readmore »»  

ITB Buka Lab Inovasi Smart City

Jakarta - Kian padatnya populasi penduduk kota menyebabkan persoalan baru, mulai dari kemacetan lalu lintas, banjir, sampah hingga pedagang kaki lima.

Berdasarkan latar belakang tersebut, di tahun ini Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka program inovasi terbuka atau Open Innovation Lab.


Dijelaskan Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB Suhono Harso Supangkat, Open Innovation Lab adalah program yang mencoba memahami persoalan kota bersama pengelola pemerintahan kota maupun kabupaten yang dikaji secara bersama lintas bidang dan lintas sektor.


"Persoalan setiap kota ada kemiripan. Tetapi berdasarkan peluang dan kedalaman persoalan bisa berbeda beda. Pendekatan solusinya adalah multidisiplin dan multisektor," kata pria yang juga mengawal e-Indonesia Initiatives Forum ini.


Menurutnya, untuk mengatasi permasalahan kota, industri yang terkait dengan solusi kota juga harus dilibatkan. Dengan demikian, hasil yang didapat tak sekadar teori, tetapi juga solusi nyata yang bisa dilakukan.


Program ini akan dimulai Agustus 2015. Selain melakukan diskusi dengan bertemu langsung, program ini juga aktif mengumpulkan ide dari individu atau komunitas dengan berbagai latar belakang secara virtual.


"Pada awalnya pengelola kota diharapkan bisa mengemukakan persoalan di kotanya, kemudian kita diskusikan bersama, sehingga bisa memberikan suatu solusi kota yang lebih sesuai dengan persoalannya," ujar Suhono.Next


(rns/ash)

readmore »»  

'Pak Guru, Saya Ingin Belajar Coding'

Jakarta - Sekolah tak perlu khawatir saat ingin mengajarkan para siswa soal coding. Toh, pada kenyataannya, banyak siswa yang justru penasaran dan ingin belajar tentang kode pemrograman ini.

"Pak Guru, saya ingin belajar coding". Ya, kira-kira seperti itulah curahan hati sejumlah pelajar Indonesia yang tergambar dalam sebuah survei Microsoft.


Survei yang dilakukan pada bulan Februari 2015 sebagai bagian dari kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode ini melibatkan 1.850 siswa dengan usia di bawah 24 tahun yang berasal dari 8 negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengenai pandangan mereka terhadap coding.


Dalam survei tersebut, siswa juga ditanyakan mengenai kesempatan yang saat ini mereka miliki untuk mempelajari coding. Adapun siswa yang menjadi responden berasal dari latar belakang akademis yang berbeda, meliputi seni & kemanusian, STEM (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika), bisnis, serta bidang-bidang umum lainnya.


Berdasarkan hasil survei, sebanyak 91% siswa di Indonesia ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai coding, sementara 72% siswa berharap coding dapat dijadikan sebagai mata pelajaran utama di sekolah.


Hasil penting lainnya dari survey ini meliputi:

-. Sebanyak 52% siswa yang menjadi responden mengatakan coding membantu mereka untuk lebih memahami dunia digital yang kita tinggali saat ini, dan 33 persen menghargai kenyataan bahwa coding dapat membantu mereka untuk belajar membuat aplikasi.

-. Meskipun umumnya dianggap sebagai bidang yang didominasi pria, survei menunjukkan bahwa terdapat proporsi yang sama tinggi dari laki-laki (71%) dan perempuan (76%) di Indonesia, yang menganggap coding penting bagi masa depan mereka.

-. Memperkuat temuan bahwa siswa di Indonesia telah menyadari semakin pentingnya pendidikan teknologi, sebanyak 84% siswa yang mengkhususkan diri dalam seni dan kemanusiaan -- bidang yang secara konvensional jauh dari ilmu pengetahuan dan teknologi – ternyata ingin mempelajari coding lebih lanjut lagi.


Namun, di balik antusiasme yang tinggi dan minat yang dalam terhadap coding, hanya 51% siswa yang mengatakan mereka memiliki kesempatan untuk belajar coding di sekolah, baik sebagai subjek inti maupun kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, hanya 39% siswa yang mengatakan bahwa orang tua mereka berpikir coding penting untuk masa depan.Next


(ash/ash)

readmore »»  

Mouse Virtual Bikin Mudah Navigasi di Tablet

Jakarta - Pernahkan Anda mengalami kesulitan saat mengakses beberapa menu di tablet Windows 8.1? Karena bentuknya yang kecil serta jaraknya yang berdekatan. Alih-alih menekan tombol yang diinginkan, malah jari terkadang menyentuh menu lain.

Hanya saja jika kita ingin memasang mouse di perangkat tablet, rasanya aneh. Selain karena layar sentuh, para vendor pembuat tablet tidak menyediakan port USB untuk mengkoneksikan mouse. Tapi ada solusi yang bisa digunakan dengan menginstal TouchMousePointer.


Aplikasi gratisan ini berperan sebagai trackpad virtual di tablet. Sangat efektif digunakan pada tablet yang tidak dilengkapi stylus. Karena dapat membantu Anda mengakses menu-menu di Control Panel dan pengaturan di Internet Explorer.


Aplikasi ini tak hanya bekerja di Windows 8, pengguna Windows 10 pun dapat memanfaatkan aplikasi ini. Untuk mengunduhnya, dapat membuka link berikut ini http://www.lovesummertrue.com/touchmousepointer/en-us/



Setelah Anda menginstalnya, secara default aplikasi ini akan menempati posisi suduk kanan bawah. Namun Anda bisa mengubah posisi dan ukuran sesuai kenyamanan. Tapi direkomendasikan untuk mem-pin aplikasi ini di taskbar. Supaya sewaktu-waktu digunakan, dapat mudah untuk diaktif dan nonaktifkan.


Kita juga dapat memunculkan asisten pad yang membantu pengguna mensimulasikan tombol shift, alt, dan ctrl. Selain itu, kita bisa membuat beberapa kombinasi multi gesture untuk makin mempermudah navigasi.


(ash/ash)



readmore »»  

Mouse Virtual Bikin Mudah Navigasi di Tablet

Jakarta - Pernahkan Anda mengalami kesulitan saat mengakses beberapa menu di tablet Windows 8.1? Karena bentuknya yang kecil serta jaraknya yang berdekatan. Alih-alih menekan tombol yang diinginkan, malah jari terkadang menyentuh menu lain.

Hanya saja jika kita ingin memasang mouse di perangkat tablet, rasanya aneh. Selain karena layar sentuh, para vendor pembuat tablet tidak menyediakan port USB untuk mengkoneksikan mouse. Tapi ada solusi yang bisa digunakan dengan menginstal TouchMousePointer.


Aplikasi gratisan ini berperan sebagai trackpad virtual di tablet. Sangat efektif digunakan pada tablet yang tidak dilengkapi stylus. Karena dapat membantu Anda mengakses menu-menu di Control Panel dan pengaturan di Internet Explorer.


Aplikasi ini tak hanya bekerja di Windows 8, pengguna Windows 10 pun dapat memanfaatkan aplikasi ini. Untuk mengunduhnya, dapat membuka link berikut ini http://www.lovesummertrue.com/touchmousepointer/en-us/



Setelah Anda menginstalnya, secara default aplikasi ini akan menempati posisi suduk kanan bawah. Namun Anda bisa mengubah posisi dan ukuran sesuai kenyamanan. Tapi direkomendasikan untuk mem-pin aplikasi ini di taskbar. Supaya sewaktu-waktu digunakan, dapat mudah untuk diaktif dan nonaktifkan.


Kita juga dapat memunculkan asisten pad yang membantu pengguna mensimulasikan tombol shift, alt, dan ctrl. Selain itu, kita bisa membuat beberapa kombinasi multi gesture untuk makin mempermudah navigasi.


(ash/ash)



readmore »»  

Ajarkan Coding di Sekolah? Kenapa Tidak!

Jakarta - Banyak siswa di sekolah ternyata tak takut dengan coding. Bahkan survei Microsoft menyebut tujuh dari sepuluh siswa di Indonesia menginginkan pelajaran coding di sekolah.

Dalam survei terbaru Microsoft untuk kawasan Asia Pasifik disebutkan, mayoritas siswa di Indonesia menyadari manfaat coding dalam pendidikan dan besarnya potensi yang ditawarkan coding bagi masa depan mereka.


Akan tetapi, dalam studi tersebut juga ditemukan bahwa para siswa merasa tidak mendapatkan dukungan untuk mempelajari coding. Hal ini memberikan sinyal yang jelas kepada pendidik untuk mulai mengintegrasikan coding sebagai mata pelajaran utama dalam kurikulum sekolah.


Survei yang dilakukan pada bulan Februari 2015 sebagai bagian dari kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode ini melibatkan 1.850 siswa dengan usia di bawah 24 tahun yang berasal dari 8 negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengenai pandangan mereka terhadap coding atau software programming.


Dalam survei tersebut, siswa juga ditanyakan mengenai kesempatan yang saat ini mereka miliki untuk mempelajari coding. Adapun siswa yang menjadi responden berasal dari latar belakang akademis yang berbeda, meliputi seni & kemanusian, STEM (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika), bisnis, serta bidang-bidang umum lainnya.


Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak 91% siswa di Indonesia ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai coding, sementara 72% siswa berharap coding dapat dijadikan sebagai mata pelajaran utama di sekolah.


Hasil ini menunjukkan bahwa coding memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi mata pelajaran yang dapat menarik perhatian dan mengembangkan imajinasi siswa, sehingga memberikan proses pembelajaran yang positif.


Studi ini juga menggarisbawahi pemahaman yang luas di antara kalangan siswa di Indonesia tentang dampak teknologi pada bisnis dan masyarakat -- sebanyak 74% siswa mengatakan bahwa coding penting untuk masa depan mereka, dan sebanyak 88% setuju bahwa coding merupakan hal yang relevan bagi semua karir di masa depan, apapun bidang spesialisasi yang mereka tekuni.


"Hasil survei Microsoft menunjukkan dengan jelas bahwa mayoritas siswa di Indonesia tidak lagi mempertanyakan manfaat coding. Anak-anak muda ini telah menyadari pentingnya coding dalam membantu mereka memperoleh keterampilan mendasar di abad ke-21, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menjadi sukses di masa depan,” ujar Esther Sianipar, Community Affairs Manager, Microsoft Indonesia.


"Karena dunia kita terus berevolusi menjadi mobile-first dan cloud-first, penting bagi para pendidik untuk berhenti mempertanyakan apakah coding perlu dijadikan mata pelajaran utama. Sebaliknya, pendidik dapat mulai memikirkan bagaimana coding dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sesegera mungkin,” tandasnya.


(ash/ash)



readmore »»  

Ajarkan Coding di Sekolah? Kenapa Tidak!

Jakarta - Banyak siswa di sekolah ternyata tak takut dengan coding. Bahkan survei Microsoft menyebut tujuh dari sepuluh siswa di Indonesia menginginkan pelajaran coding di sekolah.

Dalam survei terbaru Microsoft untuk kawasan Asia Pasifik disebutkan, mayoritas siswa di Indonesia menyadari manfaat coding dalam pendidikan dan besarnya potensi yang ditawarkan coding bagi masa depan mereka.


Akan tetapi, dalam studi tersebut juga ditemukan bahwa para siswa merasa tidak mendapatkan dukungan untuk mempelajari coding. Hal ini memberikan sinyal yang jelas kepada pendidik untuk mulai mengintegrasikan coding sebagai mata pelajaran utama dalam kurikulum sekolah.


Survei yang dilakukan pada bulan Februari 2015 sebagai bagian dari kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode ini melibatkan 1.850 siswa dengan usia di bawah 24 tahun yang berasal dari 8 negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengenai pandangan mereka terhadap coding atau software programming.


Dalam survei tersebut, siswa juga ditanyakan mengenai kesempatan yang saat ini mereka miliki untuk mempelajari coding. Adapun siswa yang menjadi responden berasal dari latar belakang akademis yang berbeda, meliputi seni & kemanusian, STEM (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika), bisnis, serta bidang-bidang umum lainnya.


Berdasarkan hasil survei tersebut, sebanyak 91% siswa di Indonesia ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai coding, sementara 72% siswa berharap coding dapat dijadikan sebagai mata pelajaran utama di sekolah.


Hasil ini menunjukkan bahwa coding memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi mata pelajaran yang dapat menarik perhatian dan mengembangkan imajinasi siswa, sehingga memberikan proses pembelajaran yang positif.


Studi ini juga menggarisbawahi pemahaman yang luas di antara kalangan siswa di Indonesia tentang dampak teknologi pada bisnis dan masyarakat -- sebanyak 74% siswa mengatakan bahwa coding penting untuk masa depan mereka, dan sebanyak 88% setuju bahwa coding merupakan hal yang relevan bagi semua karir di masa depan, apapun bidang spesialisasi yang mereka tekuni.


"Hasil survei Microsoft menunjukkan dengan jelas bahwa mayoritas siswa di Indonesia tidak lagi mempertanyakan manfaat coding. Anak-anak muda ini telah menyadari pentingnya coding dalam membantu mereka memperoleh keterampilan mendasar di abad ke-21, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menjadi sukses di masa depan,” ujar Esther Sianipar, Community Affairs Manager, Microsoft Indonesia.


"Karena dunia kita terus berevolusi menjadi mobile-first dan cloud-first, penting bagi para pendidik untuk berhenti mempertanyakan apakah coding perlu dijadikan mata pelajaran utama. Sebaliknya, pendidik dapat mulai memikirkan bagaimana coding dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sesegera mungkin,” tandasnya.


(ash/ash)



readmore »»  

4G Datang, Jaringan 2G Pantang Goyang

Jakarta - Gembor-gembor kehadiran teknologi 4G nyatanya belum mampu menggoyang jaringan 2G yang sudah terbilang uzur. Alasannya karena ternyata masih sangat banyak konsumen yang masih memanfaatkan teknologi berbasis GPRS itu.

Bahkan disebut salah satu petinggi XL, porsinya mencapai 75% dari total keseluruhan pelanggan yang dimilikinya. Menariknya, meski didominasi oleh layanan voice dan sms, tak sedikit pengguna 2G yang hobi internetan.


Namun karena punya kecepatan yang terbatas, memang tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Kebanyakan pengguna 2G hanya menggunakannya untuk aplikasi pesan instan, seperti BBM dan WhatsApp. Ataupun sekadar meng-update status di media sosial.


“Umumnya ponsel yang digunakan adalah BlackBerry yang hanya mendukung 2G atau EDGE. Biasanya dipakai untuk ngobrol lewat BBM atau update status saja. Tapi juga tak sedikit yang pakai feature-phone. Kebanyakan memakainya (jaringan 2G-red) hanya untuk melakukan panggilan telepon dan sms,” ujar Pantro pander Silitonga, VP LTE XL Axiata, di Beachwalk, Bali, Jumat (27/3/2015).


Menariknya lagi, meski mendominasi sampai 75% dari total pelanggan XL, ternyata secara keseluruhan penggunaan data pelanggan jaringan 2G masih lebih kecil bila dibandingkan dengan pelanggan jaringan 3G atau 4G yang porsinya cuma 25%. Menurut Pantro, rata-rata pelanggan jaringan 2G hanya memakai 3 MB sambungan data per harinya.


Lebih lanjut, penjualan smartphone yang disebut sudah berhasil melangkahi feature phone juga belum mampu menggeser pelanggan jaringan 2G. Buktinya total pelanggan jaringan 2G masih lebih besar dari pelanggan jaringan 3G dan 4G.


Pantro menyebut, meski membeli ponsel 3G banyak pengguna yang masih mempertahankan ponsel 2G miliknya. Hal itulah yang membuat jumlah pelanggan jaringan 2G masih mendominasi.


“Oleh karena itu, untuk 4G kami lebih fokus di frekuensi 1800 MHz. Karena selain punya spektrum yang lebih lebar yang sesuai kebutuhan broadband, kami tak ingin mengganggu pelangan jaringan 2G kami yang berjalan di frekuensi 900 MHz,” pungkas Pantro.


(yud/asj)



readmore »»  

ITB Buka Lab Inovasi Smart City

Jakarta - Kian padatnya populasi penduduk kota menyebabkan persoalan baru, mulai dari kemacetan lalu lintas, banjir, sampah hingga pedagang kaki lima.

Berdasarkan latar belakang tersebut, di tahun ini Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka program inovasi terbuka atau Open Innovation Lab.


Dijelaskan Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB Suhono Harso Supangkat, Open Innovation Lab adalah program yang mencoba memahami persoalan kota bersama pengelola pemerintahan kota maupun kabupaten yang dikaji secara bersama lintas bidang dan lintas sektor.


"Persoalan setiap kota ada kemiripan. Tetapi berdasarkan peluang dan kedalaman persoalan bisa berbeda beda. Pendekatan solusinya adalah multidisiplin dan multisektor," kata pria yang juga mengawal e-Indonesia Initiatives Forum ini.


Menurutnya, untuk mengatasi permasalahan kota, industri yang terkait dengan solusi kota juga harus dilibatkan. Dengan demikian, hasil yang didapat tak sekadar teori, tetapi juga solusi nyata yang bisa dilakukan.


Program ini akan dimulai Agustus 2015. Selain melakukan diskusi dengan bertemu langsung, program ini juga aktif mengumpulkan ide dari individu atau komunitas dengan berbagai latar belakang secara virtual.


"Pada awalnya pengelola kota diharapkan bisa mengemukakan persoalan di kotanya, kemudian kita diskusikan bersama, sehingga bisa memberikan suatu solusi kota yang lebih sesuai dengan persoalannya," ujar Suhono.Next


(rns/ash)

readmore »»  

Gerbang Internet of Things Itu Adalah 4G

Bali - Seiring meningkatnya kecepatan internet, muncul tren baru di bidang teknologi yang disebut Internet of Things (IoT). Saking ramainya, bahkan hampir seluruh aspek di dunia dikait-kaitkan dengan IoT, termasuk teknologi 4G yang menjadi dasar IoT itu sendiri.

IoT adalah sebuah konsep dimana semua perangkat bisa terhubung satu sama lain. Tujuannya adalah agar pengguna bisa memantau perangkat apapun dari manapun. Sebagai contoh, misalnya mengontrol pendingin udara yang ada di rumah dari ponsel, meskipun saat penggunanya berada di luar rumah.


Tapi itu contoh kecil, impelementasi yang lebih rumit bisa dilihat melalui teknologi sensor. Banyak perangkat sensor yang beredar, semisal sensor pengecek ketinggian air, sensor polusi udara, dan yang lainnya.


Dengan IoT, pihak yang berkepentingan bakal bisa secara real-time mengetahui status sensor-sensor tersebut. Misalnya dari sisi pemerintah kota, staf-staf yang berkepentingan bakal bisa langusng mengetahui ketinggian air di pintu air tanpa haru repot-repot mengeceknya secara manual.


Karena sensor itu sendiri yang akan melaporkannya melalui sambungan data langsung ke ponsel staf yang berkepentingan. Selain itu data yang dikumpulkan sensor tersebut juga bisa dijadikan masukan untuk improvisasi yang lebih baik.


Terdengar menarik kan, tapi untuk mewujudkan IoT nyatanya dibutuhkan sambungan data yang konsisten dan juga cepat. Nah, 4G LTE yang diyakini bisa mengakomodir hal tersebut, dengan klaim kecepatan internet yang super cepat, teknologi seluler generasi keempat itu otomatis menjadi salah satu kunci kesuksesan impelentasi IoT.


“Jadi pemanfaatan 4G LTE itu tak sebatas cuma buat nonton video, banyak fungsi yang lebih jauh dari sekadar memutar YouTube, contohnya adalah IoT,” ujar I Gede Damayusa, VP Partnership Mangement XL Axiata, di Beachwalk, Bali, Jumat (27/3/2015).Next


(yud/ash)

readmore »»  

Capcom Ngebet Rilis Resident Evil 7?

Jakarta - Di awal tahun 2015, tepatnya pada bulan Februari, Capcom merilis serial game Resident Evil terbaru. Pun begitu, dari rumor yang dikatakan oleh perusahaan analisis digital gaming bernama Superdata, Capcom dikabarkan akan merilis seri Resident Evil lagi di akhir tahun 2015.

Rumor tersebut diketahui dari artikel yang ditulis Superdata pada 25 Maret 2015 kemarin. Di akhir tulisan yang bercerita mengenai pasar game konsol bulan Februari 2015, perusahaan analis game berbasis Australia itu membeberkan jika ada kemungkinan Resident Evil 7 bakal rilis di akhir tahun 2015.


"Kami mengantisipasi terjadinya penurunan di bulan ini dan selama beberapa bulan mendatang, diikuti dengan pola musiman. Tapi diperkirakan terjadi kemajuan di beberapa edisi waralaba berikutnya, seperti Halo dan Resident Evil yang meluncur di musim gugur tahun 2015," tulis Superdata dikutip detikINET dari Attack of the Fanboy, Jumat (27/3/2015).


Sebagai perusahaan yang mendalami bidang penelitian, tentu Superdata tak akan berbicara mengenai Resident Evil: Revelation 2 karena sejatinya game itu sudah rilis duluan. Jadi bila mengacu dari penjelasan tersebut jelas serial Resident Evil yang dimaksud adalah Resident Evil 7. Itu pun bila tebakan Superdata akurat.


Meski Capcom bisa saja merilis Resident Evil 7 di akhir 2015. Namun bila melihat tren yang sedang popular di kalangan publisher dan developer game saat ini, bisa jadi Capcom diprediksi merilis game remaster Resident Evil yang lainnya. Bisa jadi Resident Evil 2 atau mungkin Resident Evil 3 yang akan dirilis Capcom. Tidak ada yang tahu.


Namun jika memang Resident Evil 7 yang bakal dikeluarkan, bisa dibilang inilah saat yang tepat bagi Capcom untuk membangun kembali citra Resident Evil. Sebab tak sedikit dari penggemar yang tidak menyukai serial Resident Evil 5 dan 6.


(ash/ash)



readmore »»  

Drone Facebook Siap Bawa Internet ke Wilayah Terpencil

Jakarta - Facebook mengungkap informasi baru mengenai rencananya menghubungkan miliaran orang di seluruh dunia. Facebook membuat drone yang siap diterbangkannya.

Di ajang F8 Developer Conference di San Francisco, Amerika Serikat (AS), Facebook memamerkan foto prototype drone dengan nama kode Aquila yang dikembangkannya. Drone ini akan membawa akses internet hingga ke daerah-daerah terpencil.


"Desain akhir prototype drone Facebook yang memiliki bentuk seperti huruf 'V' ini akan punya sayap yang ukurannya lebih lebar dari sayap pesawat Boeing 737," kata Chief Technology Officer Facebook Mike Schroepfer.


Dilansir Mashable, Jumat (27/3/2015), pesawat tanpa awak yang menyebarkan akses internet tersebut sudah pernah diuji di Inggris. Drone Facebook memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber dayanya dan bisa bertahan di ketinggian lebih dari 60 ribu kaki.


"Pesawat tanpa awak seperti ini akan membantu menghubungkan seluruh dunia, karena bisa melayani 10% populasi dunia yang hidup di daerah-daerah yang infrastruktur internetnya belum menunjang," kata CEO Facebook Mark Zuckerberg.


(rns/ash)



readmore »»  

4G Datang, Jaringan 2G Pantang Goyang

Jakarta - Gembor-gembor kehadiran teknologi 4G nyatanya belum mampu menggoyang jaringan 2G yang sudah terbilang uzur. Alasannya karena ternyata masih sangat banyak konsumen yang masih memanfaatkan teknologi berbasis GPRS itu.

Bahkan disebut salah satu petinggi XL, porsinya mencapai 75% dari total keseluruhan pelanggan yang dimilikinya. Menariknya, meski didominasi oleh layanan voice dan sms, tak sedikit pengguna 2G yang hobi internetan.


Namun karena punya kecepatan yang terbatas, memang tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Kebanyakan pengguna 2G hanya menggunakannya untuk aplikasi pesan instan, seperti BBM dan WhatsApp. Ataupun sekadar meng-update status di media sosial.


“Umumnya ponsel yang digunakan adalah BlackBerry yang hanya mendukung 2G atau EDGE. Biasanya dipakai untuk ngobrol lewat BBM atau update status saja. Tapi juga tak sedikit yang pakai feature-phone. Kebanyakan memakainya (jaringan 2G-red) hanya untuk melakukan panggilan telepon dan sms,” ujar Pantro pander Silitonga, VP LTE XL Axiata, di Beachwalk, Bali, Jumat (27/3/2015).


Menariknya lagi, meski mendominasi sampai 75% dari total pelanggan XL, ternyata secara keseluruhan penggunaan data pelanggan jaringan 2G masih lebih kecil bila dibandingkan dengan pelanggan jaringan 3G atau 4G yang porsinya cuma 25%. Menurut Pantro, rata-rata pelanggan jaringan 2G hanya memakai 3 MB sambungan data per harinya.


Lebih lanjut, penjualan smartphone yang disebut sudah berhasil melangkahi feature phone juga belum mampu menggeser pelanggan jaringan 2G. Buktinya total pelanggan jaringan 2G masih lebih besar dari pelanggan jaringan 3G dan 4G.


Pantro menyebut, meski membeli ponsel 3G banyak pengguna yang masih mempertahankan ponsel 2G miliknya. Hal itulah yang membuat jumlah pelanggan jaringan 2G masih mendominasi.


“Oleh karena itu, untuk 4G kami lebih fokus di frekuensi 1800 MHz. Karena selain punya spektrum yang lebih lebar yang sesuai kebutuhan broadband, kami tak ingin mengganggu pelangan jaringan 2G kami yang berjalan di frekuensi 900 MHz,” pungkas Pantro.


(yud/asj)



readmore »»  

ITB Buka Lab Inovasi Smart City

Jakarta - Kian padatnya populasi penduduk kota menyebabkan persoalan baru, mulai dari kemacetan lalu lintas, banjir, sampah hingga pedagang kaki lima.

Berdasarkan latar belakang tersebut, di tahun ini Institut Teknologi Bandung (ITB) membuka program inovasi terbuka atau Open Innovation Lab.


Dijelaskan Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB Suhono Harso Supangkat, Open Innovation Lab adalah program yang mencoba memahami persoalan kota bersama pengelola pemerintahan kota maupun kabupaten yang dikaji secara bersama lintas bidang dan lintas sektor.


"Persoalan setiap kota ada kemiripan. Tetapi berdasarkan peluang dan kedalaman persoalan bisa berbeda beda. Pendekatan solusinya adalah multidisiplin dan multisektor," kata pria yang juga mengawal e-Indonesia Initiatives Forum ini.


Menurutnya, untuk mengatasi permasalahan kota, industri yang terkait dengan solusi kota juga harus dilibatkan. Dengan demikian, hasil yang didapat tak sekadar teori, tetapi juga solusi nyata yang bisa dilakukan.


Program ini akan dimulai Agustus 2015. Selain melakukan diskusi dengan bertemu langsung, program ini juga aktif mengumpulkan ide dari individu atau komunitas dengan berbagai latar belakang secara virtual.


"Pada awalnya pengelola kota diharapkan bisa mengemukakan persoalan di kotanya, kemudian kita diskusikan bersama, sehingga bisa memberikan suatu solusi kota yang lebih sesuai dengan persoalannya," ujar Suhono.Next


(rns/ash)

readmore »»  

Gerbang Internet of Things Itu Adalah 4G

Bali - Seiring meningkatnya kecepatan internet, muncul tren baru di bidang teknologi yang disebut Internet of Things (IoT). Saking ramainya, bahkan hampir seluruh aspek di dunia dikait-kaitkan dengan IoT, termasuk teknologi 4G yang menjadi dasar IoT itu sendiri.

IoT adalah sebuah konsep dimana semua perangkat bisa terhubung satu sama lain. Tujuannya adalah agar pengguna bisa memantau perangkat apapun dari manapun. Sebagai contoh, misalnya mengontrol pendingin udara yang ada di rumah dari ponsel, meskipun saat penggunanya berada di luar rumah.


Tapi itu contoh kecil, impelementasi yang lebih rumit bisa dilihat melalui teknologi sensor. Banyak perangkat sensor yang beredar, semisal sensor pengecek ketinggian air, sensor polusi udara, dan yang lainnya.


Dengan IoT, pihak yang berkepentingan bakal bisa secara real-time mengetahui status sensor-sensor tersebut. Misalnya dari sisi pemerintah kota, staf-staf yang berkepentingan bakal bisa langusng mengetahui ketinggian air di pintu air tanpa haru repot-repot mengeceknya secara manual.


Karena sensor itu sendiri yang akan melaporkannya melalui sambungan data langsung ke ponsel staf yang berkepentingan. Selain itu data yang dikumpulkan sensor tersebut juga bisa dijadikan masukan untuk improvisasi yang lebih baik.


Terdengar menarik kan, tapi untuk mewujudkan IoT nyatanya dibutuhkan sambungan data yang konsisten dan juga cepat. Nah, 4G LTE yang diyakini bisa mengakomodir hal tersebut, dengan klaim kecepatan internet yang super cepat, teknologi seluler generasi keempat itu otomatis menjadi salah satu kunci kesuksesan impelentasi IoT.


“Jadi pemanfaatan 4G LTE itu tak sebatas cuma buat nonton video, banyak fungsi yang lebih jauh dari sekadar memutar YouTube, contohnya adalah IoT,” ujar I Gede Damayusa, VP Partnership Mangement XL Axiata, di Beachwalk, Bali, Jumat (27/3/2015).Next


(yud/ash)

readmore »»  

Capcom Ngebet Rilis Resident Evil 7?

Jakarta - Di awal tahun 2015, tepatnya pada bulan Februari, Capcom merilis serial game Resident Evil terbaru. Pun begitu, dari rumor yang dikatakan oleh perusahaan analisis digital gaming bernama Superdata, Capcom dikabarkan akan merilis seri Resident Evil lagi di akhir tahun 2015.

Rumor tersebut diketahui dari artikel yang ditulis Superdata pada 25 Maret 2015 kemarin. Di akhir tulisan yang bercerita mengenai pasar game konsol bulan Februari 2015, perusahaan analis game berbasis Australia itu membeberkan jika ada kemungkinan Resident Evil 7 bakal rilis di akhir tahun 2015.


"Kami mengantisipasi terjadinya penurunan di bulan ini dan selama beberapa bulan mendatang, diikuti dengan pola musiman. Tapi diperkirakan terjadi kemajuan di beberapa edisi waralaba berikutnya, seperti Halo dan Resident Evil yang meluncur di musim gugur tahun 2015," tulis Superdata dikutip detikINET dari Attack of the Fanboy, Jumat (27/3/2015).


Sebagai perusahaan yang mendalami bidang penelitian, tentu Superdata tak akan berbicara mengenai Resident Evil: Revelation 2 karena sejatinya game itu sudah rilis duluan. Jadi bila mengacu dari penjelasan tersebut jelas serial Resident Evil yang dimaksud adalah Resident Evil 7. Itu pun bila tebakan Superdata akurat.


Meski Capcom bisa saja merilis Resident Evil 7 di akhir 2015. Namun bila melihat tren yang sedang popular di kalangan publisher dan developer game saat ini, bisa jadi Capcom diprediksi merilis game remaster Resident Evil yang lainnya. Bisa jadi Resident Evil 2 atau mungkin Resident Evil 3 yang akan dirilis Capcom. Tidak ada yang tahu.


Namun jika memang Resident Evil 7 yang bakal dikeluarkan, bisa dibilang inilah saat yang tepat bagi Capcom untuk membangun kembali citra Resident Evil. Sebab tak sedikit dari penggemar yang tidak menyukai serial Resident Evil 5 dan 6.


(ash/ash)



readmore »»