"Pak Guru, saya ingin belajar coding". Ya, kira-kira seperti itulah curahan hati sejumlah pelajar Indonesia yang tergambar dalam sebuah survei Microsoft.
Survei yang dilakukan pada bulan Februari 2015 sebagai bagian dari kampanye Microsoft YouthSpark #WeSpeakCode ini melibatkan 1.850 siswa dengan usia di bawah 24 tahun yang berasal dari 8 negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengenai pandangan mereka terhadap coding.
Dalam survei tersebut, siswa juga ditanyakan mengenai kesempatan yang saat ini mereka miliki untuk mempelajari coding. Adapun siswa yang menjadi responden berasal dari latar belakang akademis yang berbeda, meliputi seni & kemanusian, STEM (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik, dan Matematika), bisnis, serta bidang-bidang umum lainnya.
Berdasarkan hasil survei, sebanyak 91% siswa di Indonesia ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai coding, sementara 72% siswa berharap coding dapat dijadikan sebagai mata pelajaran utama di sekolah.
Hasil penting lainnya dari survey ini meliputi:
-. Sebanyak 52% siswa yang menjadi responden mengatakan coding membantu mereka untuk lebih memahami dunia digital yang kita tinggali saat ini, dan 33 persen menghargai kenyataan bahwa coding dapat membantu mereka untuk belajar membuat aplikasi.
-. Meskipun umumnya dianggap sebagai bidang yang didominasi pria, survei menunjukkan bahwa terdapat proporsi yang sama tinggi dari laki-laki (71%) dan perempuan (76%) di Indonesia, yang menganggap coding penting bagi masa depan mereka.
-. Memperkuat temuan bahwa siswa di Indonesia telah menyadari semakin pentingnya pendidikan teknologi, sebanyak 84% siswa yang mengkhususkan diri dalam seni dan kemanusiaan -- bidang yang secara konvensional jauh dari ilmu pengetahuan dan teknologi – ternyata ingin mempelajari coding lebih lanjut lagi.
Namun, di balik antusiasme yang tinggi dan minat yang dalam terhadap coding, hanya 51% siswa yang mengatakan mereka memiliki kesempatan untuk belajar coding di sekolah, baik sebagai subjek inti maupun kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, hanya 39% siswa yang mengatakan bahwa orang tua mereka berpikir coding penting untuk masa depan.Next
(ash/ash)