Prosesor Canggih untuk Gamer Berkantong Cekak

Jakarta - AMD tengah menyiapkan prosesor murah dengan dukungan teknologi yang tak kalah canggih. Prosesor ini cocok untuk gamer yang ingin merasakan kelebihan AMD Mantle dengan dana terbatas.

"Nanti, pengguna prosesor APU AMD pun akan dapat merasakan peningkatan performa yang disodorkan AMD Mantle," ujar Alva Jonathan, PC Tech Entusiast yang dihadirkan AMD dalam acara AMD Media Day di Highland Park Resort, Bogor, akhir pekan ini.


Perkembangan teknologi prosesor APU--Accelerated Processing Unit, besutan AMD memang terbilang massif.


Setelah meluncurkan jajaran prosesor APU terbaru yang diklaim mampu menyodorkan performa yang lebih baik, namun dengan tingkat konsumsi daya yang rendah, AMD disebut-sebut tengah mengembangkan prosesor APU terbaru yang bakal mendukung implementasi platform API (Application Programing Unit) terbaru AMD Mantle.


Kuat diisukan memiliki sandi Kaveri, prosesor APU ini diprediksi akan dibekali oleh GPU (Graphics Processing Unit) yang telah disematkan teknologi GCN (Graphics Core Next) di dalamnya.


Sebagai informasi, platform API AMD Mantle memang disiapkan hanya akan berjalan optimal pada kartu grafis berteknologi GCN.


Sayangnya, belum jelas kapan prosesor terbaru ini akan diluncurkan. Namun sejumlah rumor mengatakan Kaveri, nama sandi prosesor tersebut, akan diumumkan sekitar kuartal kedua atau ketiga 2014 mendatang.


Bila akhirnya diluncurkan, pastinya Kaveri bakal memberikan keuntungan tersendiri bagi gamer dengan dana terbatas yang ingin merasakan kelebihan AMD Mantle. Namun bila dibandingkan dengan penggunaan kartu grafis tersendiri, tentunya performanya tetap akan tertinggal cukup signifikan.


(yud/rou)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

WeChat Populer di Kalangan Anak Muda

Jakarta - WeChat bisa dibilang mobile apps messaging yang tumbuh paling pesat di seluruh dunia dalam sembilan bulan terakhir di 2013 ini, khususnya untuk pengguna dari kalangan usia muda 16-19 tahun dimana pertumbuhannya menembus 1021%.

Berdasarkan riset GlobaWebIndex, dengan lebih 100 juta akun telah terdaftar sebagai pengguna WeChat di seluruh dunia, aplikasi ini menjadi social apps yang paling banyak di-download di banyak pasar aplikasi pada beragam sistem operasi mobile.


Penetrasi WeChat di Indonesia saat ini telah mencapai 30% dari pengguna smartphone di Indonesia, dan telah melakukan banyak inovasi dan kerja sama bisnis yang saling menguntungkan. Misalnya, dengan KFC dan Tokobagus sebagai bagian dari strategi pemasaran produk.


"WeChat telah berkembang di pesat sejak diperkenalkan ke pasar global. Keberadaannya tidak hanya sekadar menguasai top chart unduhan di banyak pasar aplikasi, tapi juga mendominasi penggunaan mobile social apps di kalangan anak muda," tutur Vice President International Business Group di Tencent Poshu Yeung.


WeChat pertamakali diperkenalkan di Indonesia melalui joint venture antara MNC dan Tencent pada 28 Februari 2013. e-Marketer memprediksi ada sekitar 41,6 juta pengguna smartphone di Indonesia atau mencapai tingkat penetrasi 16,6% dari total populasi. Angka ini merupakan 24% dari total pengguna ponsel di Indonesia.


Sedangkan di China, WeChat juga dimanfaatkan untuk mobile commerce. Hal ini ditunjukkan oleh vendor ponsel Xiaomi yang tengah mencoba menjual produknya melalui aplikasi tersebut.


(rou/rou)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

AMD: Masa Depan Industri Game di Tangan Kami

Bogor - Teknologi AMD akan mengikuti perkembangan industri game? Kalau hal ini ditanyakan ke vendor prosesor satu ini, jawabannya mungkin kebalikannya. "Industri game yang justru akan mengikuti teknologi keluaran AMD."

Seperti diketahui, AMD belum lama ini meluncurkan platform API--Application Programing Interface terbaru yang dioptimalkan demi kinerja game yang lebih baik. Mengusung sebutan AMD Mantle, platform API ini secara langsung diposisikan guna menggantikan platform API game saat ini yang ditempati oleh DirectX dan OpenGL.


Dengan hadirnya algoritma anyar besutannya ini, AMD bahkan dengan pede menyebut, perkembangan industri game sedikit-banyak bakal dipengaruhi oleh peningkatan teknologi grafis yang disodorkan oleh AMD ke depannya. Dengan kata lain, masa depat teknologi yang digunakan industri game, ada di tangan mereka.


"Berkat kehadiran teknologi GCN (Graphics Core Next) dan AMD Mantle, Ke depannya, perkembangan teknologi dalam industri game akan sangat dipengaruhi oleh peningkatan teknologi grafis yang disodorkan AMD," ujar Franky Widjaja, manajer Distribution Sales AMD Indonesia, di Highland Park Resort, Bogor.


Bukannya tanpa alasan, apa yang diucapkan oleh salah satu petinggi AMD di Indonesia ini bisa jadi ada benarnya. Platform API AMD Mantle diyakini memang akan menjadi 'kunci' yang dimiliki AMD untuk menguasai jagat game.


Alasannya, seperti yang Franky sebutkan, banyak keuntungan yang disodorkan AMD Mantle bagi pengembang game. Mulai dari kemampuannya mengoptimalkan jumlah core dalam prosesor, hingga memberikan peningkatan kinerja game yang bervariasi antara 20% hingga 100% meski hanya mengandalkan kartu grafis kelas menengah atau low-end.


(yud/rou)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Robot Toyota Jago Main Musik

Nagoya - Robot dipercaya akan membantu kerja manusia di masa depan. Karena itulah banyak pihak telah sejak lama mengembangkan robot untuk masa depan, salah satunya adalah Toyota. Nah, robot Toyota yang satu ini bahkan bisa main terompet dengan baik.

Robot yang dijuluki dengan nama Toyota Partner Robot ini merupakan salah satu atraksi di Toyota Kaikan, sebuah markas milik Toyota di Nagoya, Jepang.


Kepiawaian Toyota Partner Robot pun menarik minat banyak pengunjung. Kebetulan ketika detikOto mengunjungi markas Toyota ini sedang banyak anak sekolah dasar yang berkunjung mengingat di tempat ini Toyota juga menampilkan inovasi-inovasi terkini dalam bentuk museum teknologi. Tak anyal, anak-anak itu pun menonton sang robot menunjukkan keahliannya.


Robot Toyota memang terkenal suka bermain musik. Di ajang Indonesia International Motor Show pada 2012 lalu Toyota juga memperlihatkan sebuah robot yang bisa bermain biola.


Robot sendiri dikembangkan Toyota sejak lama, tepatnya sejak 1970-an yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas di pabrik-pabrik Toyota. Sejak 1990-an, TMC mulai mengembangkan teknologi robot yang dilandasi oleh semangat kaizen (continues improvement).


Tahun 2000an robot berbentuk humanoid dikembangkan sebagai persiapan visi untuk menciptakan 'robot asisten' untuk aktivitas sehari-hari. Terlebih, Toyota Partner Robot juga didesain khusus sehingga mampu menggerakkan seluruh tubuhnya dengan sangat luwes sehingga dapat berjalan seperti manusia.


Kedua belah tangan dan pergelangan tangan robot ini didesain untuk dapat bergerak secara fleksibel sehingga bisa banyak melakukan kegiatan seperti manusia.


(syu/rou)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Xbox One Laris Manis, Sehari Ludes Sejuta Unit

Jakarta - Xbox One disambut gegap gempita di seluruh dunia. Kurang dari 24 jam sejak dijual perdana, konsol game anyar Microsoft ini telah terjual lebih dari satu juta unit.

Tak pelak, angka tersebut melampaui penjualan hari pertama Xbox 360 yang berlangsung delapan tahun silam. Sony pada pekan lalu juga menjual lebih dari satu juta unit PlayStation 4 dalam 24 jam pertama pasca peluncurannya.


Adapun konsol milik Microsoft ini dijual di 13 market. Sebagian besar retailer kewalahan menghadapi antusiasme konsumen karena stok mereka telah habis. Microsoft berjanji akan memenuhi kembali stok tersebut.


"Kami bersyukur atas kegembiraan para penggemar Xbox di seluruh dunia," tukas Microsoft seperti detikINET kutip dari PCWorld, Minggu (24/11/2013).


Di hari pertama, para fans telah 'membunuh' lebih dari 60 juta zombie di permainan Dead Rising 3 dan 'mengendarai' lebih dari 3,6 juta mil dalam game Forza Motorsport 5. Mereka juga telah 'mengalahkan' 8,5 juta musuh di Ryse: Sone of Rome.


Baca juga:

-. Ini Fitur Unggulan Xbox One

-. FotoINET: Xbox One, Lebih dari Sekadar Konsol Game

-. Mengintip 'Dapur' Xbox One


(sha/rou)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Menimbang Baik dan Buruk Konsolidasi Industri Telko

Jakarta - Konsolidasi industri telekomunikasi di Indonesia tengah terjadi dengan rencana akuisisi merger XL dan Axis. Bagai dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan, ada dua sisi baik dan buruk dari aksi ini.

Satu sisi, kendati menghabiskan biaya yang sangat besar, dampaknya terhadap peningkatan layanan kepada konsumen dan penguatan industri justru tidak maksimal.


Berdasarkan perjanjian CSPA, XL akan membeli Axis sebesar USD 865 juta atau sekitar Rp9,7 triliun. Sementara, riset JP Morgan dan Bahana Securities mengatakan Axis dalam 2 tahun ke depan masih akan menanggung beban kerugian rata-rata Rp 3,7 triliun per tahun.


XL akan berkorban besar untuk menanggung beban Axis dalam dua tahun ke depan. Berdasarkan perkembangan terakhir, pemerintah berencana meminta XL mengembalikan spektrum frekuensi Axis hingga sebanyak 10 MHz.


Hal ini akan memangkas keuntungan yang diperoleh konsumen dan industri dari proses konsolidasi yang seharusnya mendorong peningkatan kualitas layanan dan penyehatan industri.


Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono mengatakan, pengambilan frekuensi 1800 MHz, sebaiknya mempertimbangkan kondisi akhir kepemilikan frekuensi selepas konsolidasi.


Terutama syarat minimal untuk penyelenggaraan teknologi long term evolution (LTE). "LTE itu merupakan masa depan," katanya, beberapa waktu lalu.Next


(tyo/tyo)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Optimisme Olympus di Industri Kamera

Jakarta - Kompetisi di industri kamera masih sengit, terutama di era digital. Menghadapi persaingannya di area tersebut, Olympus tetap yakni pihaknya bisa berada di lini depan.

Mereka sudah menyiapkan 'amunisi' untuk bisa merenggut market share yang sudah didominasi nama-nama besar lainnya, terutama di jajaran mirrorless.


Perusahaan yang baru saja merilis seri OM-D E-M1 ini salah satunya menggarisbawahi teknologi image processing dan image stabilization sebagai teknologi unggulan mereka, sekaligus magnet kuat bagi konsumen.


"Kami adalah pemimpin di image stabilization," ujar Lucas Tan, selaku Regional Product Manager Imaging Busines Olympus Corp. Di depan sejumlah media yang menghadiri sesi interview terbatas tersebut, Lucas menunjuk seri jagoan OM-D E-M1 yang telah dibekali 5 axis stabilization.


"Kami mengatasi salah satu masalah terbesar fotografi, yaitu camera shake," tegasnya belum lama ini. Pihaknya juga memiliki amunisi lain yang tak kalah pentingnya bagi fotografer yakni jajaran lensa.


Lucas menyadari bahwa di kategori mirrorless akan muncul pertanyaan "Berapa banyak lensa yang dimiliki?" Iapun mengklaim pihaknyalah yang memiliki jajaran lensa paling banyak di antara kamera mirrorless lain. "Dibandingkan dengan Sony, kami punya satu lensa lebih banyak," ujarnya.


"Teknologi lensa merupakan kekuatan kami dari awal. Ini adalah salah satu pembeda kami di antara perusahaan mirrorless lain," paparnya.Next


(sha/sha)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Developer Indonesia Masih Kurang Pede

Jakarta - Dengan penetrasi seluler di Indonesia yang mencapai 120%, seharusnya ini menjadi ceruk besar bagi perkembangan industri aplikasi lokal. Walaupun pada kenyataanya, hal tersebut belum dikeruk secara potensial.

Dito Respati, Head of Mobile Apps Developer Community Telkomsel, pernah melakukan survei kecil-kecilan tentang pengguna smartphone di Indonesia. Hasilnya, orang Indonesia menggunakan 189 menitnya untuk menggunakan device.


"Dari situ sebagian besar atau 62 menit digunakan untuk melakukan komunikasi termasuk social media, chatting atau email. Khusus berselancar di social media mencapai 19 menit," katanya, saat berbincang santai dengan wartawan, di sela-sela acara Startup Asia 2013, di Plaza Bapindo, Jakarta.


Dito secara khusus menyoroti mengenai booming developer di Indonesia. Menurutnya, banyak pengembang di tanah air yang mempunyai ide kreatif, tapi akhirnya cuma tenggalam begitu saja.


Dia mencontohkan ada satu aplikasi bernama Gamelan DJ yang sukses mendapatkan 500 ribu downloader di toko aplikasi. Namun sayangnya, aplikasi itu belum bisa menghasilkan uang alias di-monetize.


"Mindset developer di tanah air kita tuh cuma membuat aplikasi lalu dimasukan ke toko apilikasi, kemudian sudah. Tidak ada kelanjutannya atau bagaimana membuat aplikasi ini menghasilkan uang," ujar Dito.


Padahal, di toko aplikasi sering sekali developer lokal masih harus bersaing dengan aplikais global. Ini belum termasuk kurangnya dukungan dari pembesut sistem operasi membuka diri ke Indonesia.Next


(tyo/sha)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Olympus: Perang dengan Smartphone Sudah Usai

http://us.images.detik.com/content/2013/11/23/1277/photo8dalam.jpgJajaran eksekutif Olympus Corp. (detikINET)


Jakarta - Di tempat wisata, di mall, di jalan-jalan, pemandangan orang yang memotret dengan smartphone kian kerap dijumpai. Kepopulerannya pun tak ayal menggeser eksistensi kamera.

Akibatnya, penurunan penjualan piranti ini kamera tak terelakkan. Laporan terakhir dari IDC awal November ini menyebutkan, pengapalan kamera dengan interchangeable lens anjlog 9,1% menjadi 17,4 juta unit pada tahun ini, dibandingkan tahun sebelumnya yakni 19,1 juta unit.


Sebagai salah satu pemain di bisnis kamera, bagaimana tanggapan Olympus tentang hal tersebut? Lucas Tan, selaku Regional Product Manager Imaging Busines Olympus Corp. untuk wilayah Asia Tenggara, memang mengakui kenyataan ini. Kendati demikian, pihaknya tak lagi menanggap smartphone itu sebagai 'musuh'.


"Smartphone dulunya dipandang sebagai musuh, jadi kami harus mendesain kamera untuk melawannya. Namun, sesungguhnya, perang telah usai," ujarnya saat sesi interview terbatas dengan sejumlah media, Jumat (2/11/2013).


"Tidak ada artinya lagi berpikir bahwa smartphone itu musuh," tegasnya kembali. Sadar bahwa kedigdayaan smartphone tak bisa ditaklukkan, pihaknya pun menjadikan smartphone sebagai pelengkap kegiatan memotret.


"Kini sepertinya banyak perusahaan tak terkecuali Olympus yang memakai smartphone sebagai pelengkap," imbuh Lucas di bilangan Jakarta Timur. Ia pun menjelaskan lebih lanjut mengenai pelengkap ini.


Dalam konteks tersebut ia berbicara mengenai kamera high-end yang sudah dibekali WiFi secara built-in dan aplikasi pendukung. Dengan adanya konektivitas itu, pengguna dimungkinkan untuk lebih mudah mentransfer foto ke smartphone mereka.Next


(sha/sha)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Pembangunan Kabel Fiber Optic 2.000 Km di Papua Dimulai

Jayapura - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memperluas jaringan kabel serat optik (fiber optic) di kawasan timur Indonesia. Pembangunan serat optik kali ini dibangun di tanah Papua. Investasi proyek ini mencapai US$ 71,1 juta.

Direktur Utama Telkom Arief yahya mengatakan, hal ini merupakan bagian dari program Telkom untuk mewujudkan konektifitas di kawasan timur Indonesia. Proyek yang dinamai Papua Cable System ini pun adalah sebuah program Telkom yakni Digital Network 2015 dan percepatan MP3EI.


"Telkom berkomitmen melalui pembangunan ini akan meningkatkan konektifitas layanan di Indonesia khususnya kawasan timur sehingga penyebaran informasi kepada masyarakat dapat dipperoleh secara merata," kata Arief Yahya di sela acara Groundbreaking Papua Cable System di Jayapura, Papua, Sabtu (24/11/2013).


Proses peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek Papua Cable System ini dilakukan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa.


Dalam proyek ini, Telkom menggandeng perusahaan telekomunikasi NEC Cooporation. Perusahaan asal Jepang ini akan berperan sebagai vendor jaringan yang membangun infrastruktur serat optik. Panjang kabel diperkirakan mencapai 2.000 kilometer membentang melalui darat dan laut.


Proyek ini dikerjakan menjadi 2 bagian yakni pembangunan serat optik di kawasan Papua Utara dengan rute Sorong - Manokwari - Biak - Jayapura. Sedangkan yang kedua adalah papua Selatan dengan rute Fakfak - Kaimana - Timika. Pembangunan PCS ini ditargetkan akan selesai dan mulai beroperasi pada November 2014.


Pada bulan Mei 2013 Telkom melakukan groundbreaking pembangunan serat optik di Maluku yang diberi nama Maluku Cable System dengan menggandeng Alcatel Submarine Network, Jaringan tersebut ditargetkan akan beroperasi pada Agustus 2014.


Dengan beroperasinya infrastruktur tersebut, masyarakat bisa mengakses layanan internet dengan kecepatan 100 gigabyte per detik dan kapasitas tertinggi hingga 16 terrabyte per detik.


(zul/sha)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Vine Kini Dukung 19 Bahasa, Termasuk Indonesia

Jakarta - Vine makin menguatkan eksistensinya di ranah internasional. Aplikasi berbagi video ini membuktikannya dengan meluncurkan 19 bahasa tambahan di layanan mereka yang berjalan di atas piranti iOS.

Bahasa Indonesia tak ketinggalan menjadi salah satu dari bahasa yang telah didukung Vine, berbarengan dengan bahasa Denmark, Belanda, Jepang, Italia, Korea, dan lain-lain.


Sedangkan untuk versi Android, terdapat 2 tambahan bahasa lain yakni Filipina dan Polandia, demikian seperti dikutip dari DigitalTrends, Sabtu (23/11/2013).


"Kini, lebih mudah bagi orang-orang di penjuru dunia untuk melihat dan berbagi postingan yang membuat kami tertawa, mengajarkan kami sesuatu yang baru, atau membantu kamu mengetahui apa yang sedang terjadi di dunia," ujar co-founder Vine, Colin Kroll dalam postingan blognya.


Paska dicaplok Twitter, Vine memang rajin merilis fitur-fitur anyar dan update-update. Jumlah penggemarnya pun meroket dengan cepat.


Dilahirkan oleh startup pada Juni 2012 silam, mereka mengumumkan basis penggunanya sebesar 40 juta pada bulan Agustus tahun ini. Padahal, dua bulan sebelumnya, jumlah usernya masih di kisaran 13 juta.


Peluncuran versi Android pada bulan Juni juga dipastikan berandil dalam menambah jumlah pengguna layanan dengan kemampuan merekam video 6 detik tersebut.


(sha/sha)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Menimbang Baik dan Buruk Konsolidasi Industri Telko

Jakarta - Konsolidasi industri telekomunikasi di Indonesia tengah terjadi dengan rencana akuisisi merger XL dan Axis. Bagai dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan, ada dua sisi baik dan buruk dari aksi ini.

Satu sisi, kendati menghabiskan biaya yang sangat besar, dampaknya terhadap peningkatan layanan kepada konsumen dan penguatan industri justru tidak maksimal.


Berdasarkan perjanjian CSPA, XL akan membeli Axis sebesar USD 865 juta atau sekitar Rp9,7 triliun. Sementara, riset JP Morgan dan Bahana Securities mengatakan Axis dalam 2 tahun ke depan masih akan menanggung beban kerugian rata-rata Rp 3,7 triliun per tahun.


XL akan berkorban besar untuk menanggung beban Axis dalam dua tahun ke depan. Berdasarkan perkembangan terakhir, pemerintah berencana meminta XL mengembalikan spektrum frekuensi Axis hingga sebanyak 10 MHz.


Hal ini akan memangkas keuntungan yang diperoleh konsumen dan industri dari proses konsolidasi yang seharusnya mendorong peningkatan kualitas layanan dan penyehatan industri.


Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono mengatakan, pengambilan frekuensi 1800 MHz, sebaiknya mempertimbangkan kondisi akhir kepemilikan frekuensi selepas konsolidasi.


Terutama syarat minimal untuk penyelenggaraan teknologi long term evolution (LTE). "LTE itu merupakan masa depan," katanya, beberapa waktu lalu.Next


(tyo/tyo)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Optimisme Olympus di Industri Kamera

Jakarta - Kompetisi di industri kamera masih sengit, terutama di era digital. Menghadapi persaingannya di area tersebut, Olympus tetap yakni pihaknya bisa berada di lini depan.

Mereka sudah menyiapkan 'amunisi' untuk bisa merenggut market share yang sudah didominasi nama-nama besar lainnya, terutama di jajaran mirrorless.


Perusahaan yang baru saja merilis seri OM-D E-M1 ini salah satunya menggarisbawahi teknologi image processing dan image stabilization sebagai teknologi unggulan mereka, sekaligus magnet kuat bagi konsumen.


"Kami adalah pemimpin di image stabilization," ujar Lucas Tan, selaku Regional Product Manager Imaging Busines Olympus Corp. Di depan sejumlah media yang menghadiri sesi interview terbatas tersebut, Lucas menunjuk seri jagoan OM-D E-M1 yang telah dibekali 5 axis stabilization.


"Kami mengatasi salah satu masalah terbesar fotografi, yaitu camera shake," tegasnya belum lama ini. Pihaknya juga memiliki amunisi lain yang tak kalah pentingnya bagi fotografer yakni jajaran lensa.


Lucas menyadari bahwa di kategori mirrorless akan muncul pertanyaan "Berapa banyak lensa yang dimiliki?" Iapun mengklaim pihaknyalah yang memiliki jajaran lensa paling banyak di antara kamera mirrorless lain. "Dibandingkan dengan Sony, kami punya satu lensa lebih banyak," ujarnya.


"Teknologi lensa merupakan kekuatan kami dari awal. Ini adalah salah satu pembeda kami di antara perusahaan mirrorless lain," paparnya.Next


(sha/sha)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Developer Indonesia Masih Kurang Pede

Jakarta - Dengan penetrasi seluler di Indonesia yang mencapai 120%, seharusnya ini menjadi ceruk besar bagi perkembangan industri aplikasi lokal. Walaupun pada kenyataanya, hal tersebut belum dikeruk secara potensial.

Dito Respati, Head of Mobile Apps Developer Community Telkomsel, pernah melakukan survei kecil-kecilan tentang pengguna smartphone di Indonesia. Hasilnya, orang Indonesia menggunakan 189 menitnya untuk menggunakan device.


"Dari situ sebagian besar atau 62 menit digunakan untuk melakukan komunikasi termasuk social media, chatting atau email. Khusus berselancar di social media mencapai 19 menit," katanya, saat berbincang santai dengan wartawan, di sela-sela acara Startup Asia 2013, di Plaza Bapindo, Jakarta.


Dito secara khusus menyoroti mengenai booming developer di Indonesia. Menurutnya, banyak pengembang di tanah air yang mempunyai ide kreatif, tapi akhirnya cuma tenggalam begitu saja.


Dia mencontohkan ada satu aplikasi bernama Gamelan DJ yang sukses mendapatkan 500 ribu downloader di toko aplikasi. Namun sayangnya, aplikasi itu belum bisa menghasilkan uang alias di-monetize.


"Mindset developer di tanah air kita tuh cuma membuat aplikasi lalu dimasukan ke toko apilikasi, kemudian sudah. Tidak ada kelanjutannya atau bagaimana membuat aplikasi ini menghasilkan uang," ujar Dito.


Padahal, di toko aplikasi sering sekali developer lokal masih harus bersaing dengan aplikais global. Ini belum termasuk kurangnya dukungan dari pembesut sistem operasi membuka diri ke Indonesia.Next


(tyo/sha)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Olympus: Perang dengan Smartphone Sudah Usai

http://us.images.detik.com/content/2013/11/23/1277/photo8dalam.jpgJajaran eksekutif Olympus Corp. (detikINET)


Jakarta - Di tempat wisata, di mall, di jalan-jalan, pemandangan orang yang memotret dengan smartphone kian kerap dijumpai. Kepopulerannya pun tak ayal menggeser eksistensi kamera.

Akibatnya, penurunan penjualan piranti ini kamera tak terelakkan. Laporan terakhir dari IDC awal November ini menyebutkan, pengapalan kamera dengan interchangeable lens anjlog 9,1% menjadi 17,4 juta unit pada tahun ini, dibandingkan tahun sebelumnya yakni 19,1 juta unit.


Sebagai salah satu pemain di bisnis kamera, bagaimana tanggapan Olympus tentang hal tersebut? Lucas Tan, selaku Regional Product Manager Imaging Busines Olympus Corp. untuk wilayah Asia Tenggara, memang mengakui kenyataan ini. Kendati demikian, pihaknya tak lagi menanggap smartphone itu sebagai 'musuh'.


"Smartphone dulunya dipandang sebagai musuh, jadi kami harus mendesain kamera untuk melawannya. Namun, sesungguhnya, perang telah usai," ujarnya saat sesi interview terbatas dengan sejumlah media, Jumat (2/11/2013).


"Tidak ada artinya lagi berpikir bahwa smartphone itu musuh," tegasnya kembali. Sadar bahwa kedigdayaan smartphone tak bisa ditaklukkan, pihaknya pun menjadikan smartphone sebagai pelengkap kegiatan memotret.


"Kini sepertinya banyak perusahaan tak terkecuali Olympus yang memakai smartphone sebagai pelengkap," imbuh Lucas di bilangan Jakarta Timur. Ia pun menjelaskan lebih lanjut mengenai pelengkap ini.


Dalam konteks tersebut ia berbicara mengenai kamera high-end yang sudah dibekali WiFi secara built-in dan aplikasi pendukung. Dengan adanya konektivitas itu, pengguna dimungkinkan untuk lebih mudah mentransfer foto ke smartphone mereka.Next


(sha/sha)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Pembangunan Kabel Fiber Optic 2.000 Km di Papua Dimulai

Jayapura - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memperluas jaringan kabel serat optik (fiber optic) di kawasan timur Indonesia. Pembangunan serat optik kali ini dibangun di tanah Papua. Investasi proyek ini mencapai US$ 71,1 juta.

Direktur Utama Telkom Arief yahya mengatakan, hal ini merupakan bagian dari program Telkom untuk mewujudkan konektifitas di kawasan timur Indonesia. Proyek yang dinamai Papua Cable System ini pun adalah sebuah program Telkom yakni Digital Network 2015 dan percepatan MP3EI.


"Telkom berkomitmen melalui pembangunan ini akan meningkatkan konektifitas layanan di Indonesia khususnya kawasan timur sehingga penyebaran informasi kepada masyarakat dapat dipperoleh secara merata," kata Arief Yahya di sela acara Groundbreaking Papua Cable System di Jayapura, Papua, Sabtu (24/11/2013).


Proses peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek Papua Cable System ini dilakukan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa.


Dalam proyek ini, Telkom menggandeng perusahaan telekomunikasi NEC Cooporation. Perusahaan asal Jepang ini akan berperan sebagai vendor jaringan yang membangun infrastruktur serat optik. Panjang kabel diperkirakan mencapai 2.000 kilometer membentang melalui darat dan laut.


Proyek ini dikerjakan menjadi 2 bagian yakni pembangunan serat optik di kawasan Papua Utara dengan rute Sorong - Manokwari - Biak - Jayapura. Sedangkan yang kedua adalah papua Selatan dengan rute Fakfak - Kaimana - Timika. Pembangunan PCS ini ditargetkan akan selesai dan mulai beroperasi pada November 2014.


Pada bulan Mei 2013 Telkom melakukan groundbreaking pembangunan serat optik di Maluku yang diberi nama Maluku Cable System dengan menggandeng Alcatel Submarine Network, Jaringan tersebut ditargetkan akan beroperasi pada Agustus 2014.


Dengan beroperasinya infrastruktur tersebut, masyarakat bisa mengakses layanan internet dengan kecepatan 100 gigabyte per detik dan kapasitas tertinggi hingga 16 terrabyte per detik.


(zul/sha)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Vine Kini Dukung 19 Bahasa, Termasuk Indonesia

Jakarta - Vine makin menguatkan eksistensinya di ranah internasional. Aplikasi berbagi video ini membuktikannya dengan meluncurkan 19 bahasa tambahan di layanan mereka yang berjalan di atas piranti iOS.

Bahasa Indonesia tak ketinggalan menjadi salah satu dari bahasa yang telah didukung Vine, berbarengan dengan bahasa Denmark, Belanda, Jepang, Italia, Korea, dan lain-lain.


Sedangkan untuk versi Android, terdapat 2 tambahan bahasa lain yakni Filipina dan Polandia, demikian seperti dikutip dari DigitalTrends, Sabtu (23/11/2013).


"Kini, lebih mudah bagi orang-orang di penjuru dunia untuk melihat dan berbagi postingan yang membuat kami tertawa, mengajarkan kami sesuatu yang baru, atau membantu kamu mengetahui apa yang sedang terjadi di dunia," ujar co-founder Vine, Colin Kroll dalam postingan blognya.


Paska dicaplok Twitter, Vine memang rajin merilis fitur-fitur anyar dan update-update. Jumlah penggemarnya pun meroket dengan cepat.


Dilahirkan oleh startup pada Juni 2012 silam, mereka mengumumkan basis penggunanya sebesar 40 juta pada bulan Agustus tahun ini. Padahal, dua bulan sebelumnya, jumlah usernya masih di kisaran 13 juta.


Peluncuran versi Android pada bulan Juni juga dipastikan berandil dalam menambah jumlah pengguna layanan dengan kemampuan merekam video 6 detik tersebut.


(sha/sha)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Google Sampaikan Ciuman Jarak Jauh

Jakarta - Kangen dengan orang terkasih nun jauh di sana? Jika berinteraksi dengan kata-kata atau video call saja tidak cukup, Google bisa membantu Anda mengirimkan ciuman jarak jauh.

Ya, bekerjasama dengan Burberry, Google punya proyek keren bernama Burberry Kisses. Proyek ini memungkinkan penggunanya mengungkapkan sayang dengan ciuman virtual, menggunakan ponsel atau webcam.


Dilansir News Softpedia, Sabtu (23/11/2013), layanan ini mengirimkan ciuman dalam format cetak digital ke orang yang dituju dengan bantuan Google Maps. Untuk menggunakannya, pengguna tinggal mengunjungi situs kisses.burberry.com menggunakan browser Chrome.


Selanjutnya, pengguna akan diminta untuk mencetak ciuman dengan cara mencium layar tablet atau smartphone. Bagi pengguna yang mengaksesnya melalui desktop, webcam harus diaktifkan. Cetakan bibir yang tercipta akan semakin jelas jika pengguna lebih lama menekankan bibir ke layar.


Nah, setelah ciuman tercetak, pengguna bisa menempelkannya di kartu pos digital. Kartu pos ini akan dikirimkan ke orang yang dituju melalui email atau Google+.


Menariknya, akan ditampilkan proses perjalanan kartu pos ini terbang ke tujuan, melintasi benua dan samudera hingga akhirnya tiba dengan selamat. Model dan aktris Sienna Miller menunjukkan bagaimana mengirim ciuman virtual ini dalam sebuah tayangan video yang ditampilkan di situsnya.


(fyk/sha)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Microsoft Segera Ambil Alih Markas Nokia

Jakarta - Akuisisi unit bisnis Devices and Services Nokia oleh Microsoft diperkirakan rampung pada kuartal pertama tahun depan. Sebagai bagian dari kesepakatan, kantor pusat Nokia yang berlokasi di Espoo, Finlandia, akan diambil alih Microsoft.

Dengan kesepakatan ini, sekitar 32 ribu karyawan Nokia akan dipindahkan. Sebagian bisa terus bekerja di gedung yang sama, namun sebagian lainnya harus pindah ke gedung lain di Karaportti.


Nokia sendiri sudah mengonfirmasikan rencana kepindahan ini. Nokia mengatakan unit bisnis Devices and Services akan tetap berada di kantor pusat lama, sementara karyawan lainnya akan pindah ke lokasi baru.


"Sebagian besar karyawan di gedung tersebut melakukan pekerjaan terkait dengan Devices and Services. Jadi gedung tersebut akan menjadi tempat Microsoft. Proses ini ditargetkan selesai pada kuartal satu 2014," ujar juru bicara Nokia.


"Karyawan yang bekerja untuk pasca transaksi Nokia akan direlokasi ke gedung terdekat milik Nokia," sambungnya.


Pada saat bersamaan, markas Espoo akan digunakan Microsoft sebagai lokasi utama mengembangkan proyek smartphone baru. Saat ini, Microsoft masih menantikan proses akuisisinya disetujui oleh Komisi Eropa.


(rns/rns)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Kominfo Uji Sony Xperia Z1 Mini

Jakarta - Kehadiran Sony Xperia Z1 Mini diyakini tak akan hadir lama lagi. Bahkan di Indonesia, ponsel tersebut dilaporkan tengah diuji untuk mendapatkan sertifikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Layaknya ponsel lain, Xperia Z1 Mini saat ini sudah di tangan Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo.


Dalam permohonan yang diajukan Sony, perangkat anyar Sony itu disebut dengan nama D5503 dan masih dalam status SP3 dan Balai Uji. Seperti dilansir GSM Arena, D5503 sendiri dipakai Sony untuk menyebut nomor model dari Xperia Z1 Mini.


Xperia Z1 Mini saat ini baru diumbar di Jepang. Namun ponsel yang dibundel dengan operator NTT DoCoMo tersebut mengusung sebutan Xperia Z1f.


Adapun versi global Xperia Z1 kuat diisukan bakal menggunakan mana Xperia Z1s. Disebutkan tidak ada perbedaan spesifikasi antara keduanya, dimana layarnya akan memiliki bentang 4,3 inch dan resolusi 1280x720 pixel.


Sementara jeroannya tidak ada beda sama sekali dengan Xperia Z1 yang mengandalkan prosesor Snapdragon 800 berkecepatan clock 2,2 GHz, chip grafis Adreno 330, dan ukuran kapasitas RAM 2 GB. Sektor kameranya pun hampir dipastikan juga akan dibekali kemampuan 20,7 MP.


Meski belum jelas kapan Sony akan memastikan kehadirannya, namun berdasarkan penampakannya pada website resmi Sony dan situs belanja Amazon wilayah UK belum lama ini, diprediksi kuat Xperia Z1s bakal diluncurkan sekitar akhir bulan November.



(ash/eno)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Kapan Android Murah Bisa Cicipi KitKat?

Jakarta - Android KitKat yang belum lama ini diluncurkan Google sudah bisa dicicipi sejumlah varian Nexus, begitu juga dengan ponsel Android high end lainnya. Kapan jatah untuk ponsel murah?

Berbagai vendor mulai menyiapkan Android KitKat untuk ponsel flagship mereka. Sebut saja Samsung yang sudah menyiapkannya untuk Galaxy S4, Sony untuk jajaran Xperia Z dan HTC seri One.


Untuk sejumlah ponsel kelas atas yang seperti disebutkan di atas memang layak mendapat KitKat lebih dulu, tapi bagaimana nasib ponsel Android di kelas bawah?


Entah disengaja atau tidak Google sendiri telah membocorkan spesifikasi teknis Android KitKat. Di situ tertulis bahwa sistem operasi ini juga bersahabat untuk ponsel dengan spesifikasi rendah.


Sayangnya, seperti dikutip detikINET dari Slashgear, Jumat (22/11/2013), belum bisa dipastikan kapan KitKat bakal meluncur untuk ponsel kelas bawah. Karena hal ini sangat bergantung kepada keputusan masing-masing vendor ponsel tersebut.


Artikel Terkait:

-. Google Nexus 5, Android Bintang Lima Harga Mahasiswa

-. Manisnya KitKat di Google Nexus 5

-. Moto G, Ponsel Murah Tapi Bukan Murahan


(eno/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Terjun ke Bisnis Cloud, Biznet Sasar UKM

Jakarta - Tak puas dengan hanya menggeluti bisnis internet broadband dan TV kabel, Biznet Networks pun melebarkan sayap bisnisnya ke segmen yang lebih luas lagi dengan menghadirkan layanan cloud computing.

Layanan yang bernaung di bawah perusahaan dengan nama PT Supra Primatama Nusantara ini membidik pasar cloud dari segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dengan meluncurkan Biznet Cloud Server Enterprise dan Biznet Cloud Server SMB.


Biznet Cloud Server Enterprise adalah layanan Cloud Computing dari Biznet yang menggunakan teknologi virtualisasi VMware yang mensupport Operating System Windows dan Linux (CentOS, Ubuntu & Fedora).


Teknologi virtualisasi ini memberikan fitur Virtualisasi Data Center sesuai dengan paket layanan yang diambil dan dapat mensupport hampir seluruh aplikasi. Jenis layanan ini sangat cocok untuk perusahaan skala Enterprise yang membutuhkan performance komputasi yang tinggi.


Biznet Cloud Server SMB merupakan layanan Cloud Computing dari Biznet yang menggunakan Operating System Linux (CentOS, Ubuntu & Fedora) dengan harga yang sangat terjangkau, sangat cocok digunakan oleh bisnis berskala pemula (startup) dan Small Medium Business alias UKM.


Dengan teknologi virtualisasi berbasis OpenStack yang merupakan open source, biaya licensing software virtualisasi & operating system dapat ditekan.


"Teknologi cloud computing dapat menjadi solusi bisnis dan peningkatan efisiensi UKM," jelas President Director Biznet Networks, Adi Kusma dalam email yang diterima detikINET, Jumat (22/11/2013).Next


(rou/ash)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Anak-anak Lalai di Internet, Orang Tua Jadi Korban

Jakarta - Anak-anak sangat senang bermain internet dan hal ini kadang menimbulkan masalah. Dan seringkali, orang tua lah yang menjadi korban dari ketidaktahuan anak-anak saat beraktivitas di internet.

1 dari 5 orang tua kehilangan uang atau data penting personal akibat aktivitas internet anak-anak yang tak diawasi. Hal ini terungkap dari survei pada Juni – September 2013 yang dilakukan oleh B2B International dan Kaspersky Lab.


Apa sebenarnya yang dicari anak-anak di dunia maya? Pertanyaan ini semakin perlu diperhatikan mengingat saat ini akses Internet semakin luas dan bisa dilakukan melalui komputer, smartphone dan tablet.


Dunia maya tidak mengenal batasan, artinya bila Anda bisa menggunakan komputer maka Anda bisa membuka situs apapun, dan anak-anak biasanya cukup melek teknologi seperti orang tua mereka.


Namun, perlu diingat bahwa tidak semua hal di dunia maya cocok untuk anak-anak. Internet adalah sumber penting bagi pendidikan dan hiburan namun sekaligus penuh dengan berbagai ancaman yang berbahaya bagi anak-anak.


Survei di atas yang dilakukan oleh B2B International dan Kaspersky Lab mengungkapkan bahwa 27% orang tua khawatir anak-anak mereka menghadapi bahaya saat berInternet setidaknya satu kali dalam setahun.


Sekitar 11% responden melaporkan bahwa anak-anak membuka konten yang tidak pantas untuk mereka dan 7% responden memiliki bukti anak-anak mereka berhubungan dengan orang asing.Next


(ash/rns)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»