Secara global, Sony Mobile saat ini menduduki peringkat tujuh produsen ponsel dunia, jauh di bawah Apple dan Samsung. Sedangkan di tanah kelahirannya mereka berada di posisi kedua tepat di bawah Apple.
Untuk merebut tanah kelahirannya itu Sony mengaku sudah mengantongi rencana besar. Tapi imbasnya, mereka terpaksa harus meninggalkan negara yang memiliki potensi pasar besar seperti Amerika Serikat dan China.
Hal itu disampaikan langsung oleh CEO Sony, Kazuo Hirai. Di depan para jurnalis ia mengaku akan memfokuskan sumber dayanya untuk menguasai pasar Jepang dan Eropa.
"Kedua area itu sangat penting bagi kami, dan kami akan mengerahkan seluruh sumber daya di sana. Sedangkan China dan AS belum menjadi prioritas," kata Hirai, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Sabtu (12/10/2013).
"Tidak realistis untuk melakukan semua sekaligus. Di AS, kami akan mulai secara bertahap," tambahnya.
Di Amerika Serikat pangsa pasar Sony tidak terlalu besar, karena mereka harus bersaing dengan iPhone yang banyak dikawal operator setempat. Sedangkan di China, Sony sulit menembus kekuasaan ZTE yang sudah kadung mengakar.
Di Jepang dan Eropa pendapatan Sony Mobile memang terbilang besar. Konon, kedua wilayah itu menyumbang sekitar 60% dari total penjualan smartphone mereka.
Sedangkan di Indonesia nasib Sony juga terbilang baik. Matthew Lang, selaku Corporate Vice President Customer Unit South East Asia and Oceania Sony Mobile, mengaku sudah menduduki peringkat tiga terbesar. Dalam dua tahun ke depan Sony berambisi menjadi nomer 2 di Tanah Air.
(eno/rns)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!