Jakarta - Infrastruktur radio base transceiver station (BTS) sejatinya tak cuma bisa dipasang di menara baja tradisional saja. Selain mulai banyak yang
nangkring di pepohonan, puncak-puncak gedung, pemancar BTS ini juga sudah bisa 'dikawinkan' dengan lampu jalanan.
Inisiatif ini yang tengah coba 'dikawinkan' oleh Ericsson dan Phillips. Keduanya punya rencana untuk menerangi kota sekaligus menyediakan konektivitas mobile broadband melalui program Smart Street Lighting yang juga disebut sebagai Zero Site oleh Ericsson.
"Zero Site ini bisa jadi solusi penerangan jalan sekaligus perangkat jaringan di dalam tiang lampu jalan. Sehingga operator bisa saja meningkatkan kinerja jaringan selulernya sambil mengurangi kekusutan jaringan perkotaan," kata President Director Ericsson Indonesia, Sam Saba, di Marche, Jakarta, Kamis (13/3/2014).
Philips dan Ericsson coba mengombinasikan konektivitas mobile broadband dan penerangan LED dalam sebuah model lighting-as-a-service untuk perkotaan. Hal ini memungkinkan pemerintah kota untuk menawarkan ruang kosong di dalam tiang lampu mereka untuk disewakan kepada operator dan penyedia menara bersama untuk membangun infrastruktur mobile broadband.
Lampu jalanan berbasis LED dari Philips ini diklaim dapat menghasilkan penghematan energi sebesar 50% hingga 70%, bahkan mencapai 80% ketika ditambah dengan smart controls.
Dalam studi yang dilakukan The Climate Group terhadap 12 kota besar dunia menunjukkan bahwa warga kota cenderung memilih cahaya putih penerangan LED, yang merepresentasikan rasa aman dan meningkatkan visibilitas dibanding dengan cahaya oranye pada sistem sodium tekanan tinggi yang tradisional.
Sementara Ericsson menilai, populasi di perkotaan meningkat pada level 7.500 orang tiap jamnya. Riset ConsumerLab Ericsson juga menunjukkan bahwa konektivitas internet merupakan salah satu dari lima faktor teratas yang berpengaruh terhadap kepuasan pada kehidupan perkotaan.
"Sejauh ini sudah banyak yang tertarik dengan program ini. Operator dan tower provider di Indonesia sudah banyak yang menghubungi kami," kata Hardyana Syintawati, Vice President Marketing & Communications Ericsson Indonesia.
Menurut dia, operator tertarik dengan program ini demi memenuhi permintaan terhadap coverage dan kapasitas. Apalagi operator harus meningkatkan, memadatkan, dan menambahkan lebih banyak radio cell sites ke dalam area yang padat.
Tiang lampu jalan ini juga dirancang untuk rangkaian produk small cell Ericsson, yang bisa membantu meningkatkan penyebaran teknologi mobile broadband melampaui sites tradisional, terlebih untuk mengembangkan jaringan yang heterogen. (rou/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!