Microsoft menjadwalkan akan menutup semua dukungan Windows XP pada 8 April 2014. Ini berarti sistem operasi itu akan 'mati' tanpa ada dukungan apapun dari pembuatnya.
Ironisnya, pengguna sistem operasi tersebut di China masih sangat banyak. Berdasarkan catatan StatCounter, sekitar 49% pengguna komputer di Negeri Panda masih menggunakan Windows XP, dan mereka enggan beralih ke versi yang baru karena alasan biaya.
Sekadar catatan, di China, Windows Windows 8 versi Basic dibanderol sekitar USD 160. Sementara untuk versi produk dijual USD 325.
Pemerintah China sendiri sudah cukup lama melakukan sosialisasi kepada warganya untuk menggunakan sistem operasi legal. Nah, dengan dihentikannya Windows XP, mereka khawatir program tersebut akan terganggu.
Seperti dikutip detikINET dari New York Times, Senin (10/3/2014), mematikan Windows XP seakan memaksa pengguna di China untuk mengganti sistem operasi mereka. Dan ini bisa membuat angka pembajakan di China semakin sulit diredam.
(eno/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!