Melalui anak usahanya, Telkom Akses, program pembangunan infrastruktur Gigabit Passive Optical Network (GPON) ini mulai dilakukan Telkom dengan menggandeng sejumlah mitra seperti Alcatel-Lucent, Fiberhome Technologies Indonesia, dan Abhimata Citra Abadi.
Dalam keterangannya, CEO Telkom Akses Badriyanto mengatakan, upaya ini merupakan salah satu tanggung jawab Telkom untuk meningkatkan penetrasi broadband di Indonesia, dari sekitar 4% menjadi 30% pada akhir 2015 nanti.
"Infrastruktur broadband yang kami bangun hingga akhir 2015 akan melewati 20 juta titik rumah yang ada di sekitar 900 pulau berpenghuni di Indonesia. Saat ini, infrastruktur broadband kami baru melewati 8,2 juta rumah," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/3/2014).
Dalam proyek modernisasi akses Trade In Trade Off (TITO) ini, Alcatel-Lucent akan menggelar keluarga produk Intelligent Service Access Manager (ISAM) yang mampu mendukung seluruh versi teknologi FTTx untuk layanan ultra broadband.
"Kami akan melengkapi sistem perkabelan tembaga yang telah ada dengan serat optik, sehingga dapat menyampaikan beragam layanan bisnis dan konsumen termasuk IPTV, video on demand, VoIP, dan lainnya dengan kecepatan mencapai 100 Mbps," kata Rama Agung, Account Director Alcatel-Lucent Indonesia.
Langkah Telkom menggeber ultra broadband ke rumah-rumah ini juga sejalan dengan upayanya membangun jaringan serat optik dari Papua menuju Papua Nugini sepanjang 1.000 kilometer.Next
(rou/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!