Indonesia Jadi Rebutan Layanan Messaging Asing

Jakarta - Disadari atau tidak, Indonesia telah menjadi medan pertempuran layanan messaging dari berbagai negara. Popularitas Blackberry Messenger atau WhatsApp ditantang berbagai pesaing berat, sebut saja duo messaging dari Korea Selatan, Line atau KakaoTalk.

Line dan KakaoTalk memang gencar berpromosi di Tanah Air. Iklan keduanya seolah tidak pernah berhenti tayang di media massa. Dan fitur-fitur keduanya dinilai menarik, khususnya bagi anak muda. Ya, tidak sebatas messaging, Line ataupun KakaoTalk menawarkan pada user voice call, sticker, games dan bahkan berbagai macam merchandise untuk dibeli.


Masih ada satu lagi pemain layanan messaging yang patut diperhitungkan sebagai ancaman. Tidak lain adalah WeChat asal China yang saat ini juga gencar berpromosi. Mereka didukung oleh salah satu kelompok media besar di Indonesia.


Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Senin (10/3/2014), sekitar separuh dari 240 juta penduduk Indonesia usianya di bawah 30 tahun. Sehingga wajar saja banyak perusahaan asing mengincar pasar anak muda Indonesia yang melimpah.


"Indonesia mungkin adalah pasar mobile messenger yang paling kompetitif saat ini. Dan negara ini adalah pasar kunci yang ingin kami menangkan," demikian ambisi Kate Sohn, Vice President of Kakao's Global Business Development Division.


KakaoTalk diestimasi mampu meraih 16 juta user dalam setahun di Indonesia. Popularitasnya lumayan tinggi setelah menyewa bintang K-Pop tenar, Big Bang sebagai bintang iklannya. Bekerja sama dengan operator Telkomsel, KakaoTalk mulai menawarkan penggunaan gratis layanan datanya.


Strategi LineNext


(fyk/ash)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!