Jakarta - Sebuah data center bisa diibaratkan sebuah rumah untuk teknologi informasi. Data center berada di tengah-tengah setiap aktivitas yang berhubungan dengan teknologi, baik untuk penggunaan sehari-hari ataupun untuk bekerja.
Mulai dari melihat email ataupun mengunduh musik dan aplikasi, menggunakan layanan dari situs-situs pemerintahan sampai mengakses aplikasi bisnis yang ditempatkan di cloud, data center menjadi penggerak dari setiap interaksi kita dengan teknologi.
Data center sendiri sudah berkembang sedemikian cepat dalam beberapa tahun belakangan ini seiring dengan berubahnya kebutuhan para pengguna.
Dalam sebuah perusahaan, data center modern menjadi suatu hal yang terus-menerus disesuaikan dengan peluang-peluang bisnis baru dan membutuhkan pengelolaan biaya infrastruktur yang teliti dan cermat.
Cloud juga menjadi tren dalam pengelolaan data center. Banyak perusahaan memilih data center yang bersifat cloud untuk bisa memasang layanan baru dan mengkonsolidasikan infrastruktur yang sudah ada secara cepat dengan tujuan memaksimalkan return of investment (ROI) mereka.
Platform yang didesain untuk infrastruktur berjenis cloud bisa mengakselerasi pencapaian bisnis menjadi lebih cepat dibanding server, jaringan serta sistem penyimpanan tradisional yang berdiri sendiri.
Memastikan keberhasilan implementasi infrastruktur cloud memerlukan lebih dari sekadar teknologi data center yang paling canggih, misalnya jaringan yang memiliki cakupan luas, server yang bertenaga, kapasitas simpan yang lega, serta virtualisasi berkinerja tinggi. Semua itu memerlukan visi terhadap teknologi yang menyeluruh.
Ribuan konsumen mulai bergerak ke arah vendor yang bisa memberikan portofolio data center untuk enterprise yang didesain berdasarkan prinsip bahwa perangkat lunak dan perangkat keras dibangun untuk bisa bekerja bersama-sama.
Dengan demikian, perusahaan-perusahaan tersebut bisa memenuhi kebutuhan mereka akan perangkat teknologi enterprise yang mampu mengurangi risiko, memberikan kinerja tertinggi, dan mempermudah pemasangan serta pengelolaan.
Apabila perangkat keras dibangun bersama-sama dengan perangkat lunaknya, solusi tersebut akan memberikan kinerja yang paling tinggi dan tidak tertandingi oleh solusi industri lainnya.
Mengurangi Risiko dan Melindungi Investasi
Perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan teknologi-teknologi inovatif akan mendapat perlindungan yang paling aman untuk investasi mereka.
Lebih dari 50.000 pelaku bisnis serta institusi menjalankan lebih dari 11.000 aplikasi yang sudah mendapat sertifikasi untuk teknologi jenis ini.
Memindahkan infrastruktur yang sudah ada ke sistem operasi dan perangkat keras terbaru semakin mudah dengan adanya kombinasi dari kompatibilitas biner serta teknologi virtualisasi yang fleksibel.
Mengurangi Biaya via Konsolidasi
Virtualisasi dan komputasi awan sudah menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan fleksibilitas dan mendukung kebutuhan akan layanan-layanan IT baru yang didorong oleh pertumbuhan bisnis.
Banyak sekali perusahaan yang memasang infrastruktur IT tervirtualisasi berbasis server jenis x86 dengan tujuan untuk mengurangi biaya dan memanfaatkan arsitektur sistem terbuka sehingga mereka bebas menggunakan berbagai pilihan vendor serta komponen perangkat lunak, antara lain untuk sistem operasi, perangkat lunak virtualisasi dan perangkat pengelolaan sistem.
Walau ada banyak perusahaan yang sudah melakukan konsolidasi atau virtualisasi sederhana, masih banyak potensi pada infrastruktur IT lainnya yang bisa dioptimalkan.
Konsolidasi dan virtualisasi memberikan berbagai keuntungan nyata, selain itu juga mampu membantu perusahaan dalam memulai upaya penghematan biaya serta meningkatkan kecepatan proses bisnis berkat komputasi awan.
Virtualisasi bisa memberikan tambahan penghematan biaya operasional di samping keuntungan-keuntungan yang didapat dari konsolidasi semata.
Dengan membuka jalan untuk berbagi-pakai sumber daya IT dalam suatu perusahaan, virtualisasi bisa mendorong tingkat daya guna (utilization) serta meningkatkan ROI secara signifikan.
Virtualisasi adalah teknologi utama yang digunakan dalam data center untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada. Seiring dengan kebutuhan IT untuk berevolusi, virtualisasi tidak lagi menjadi teknologi yang digunakan untuk memecahkan satu masalah saja.
Banyak perusahaan yang memulai optimalisasi sistem mereka menggunakan virtualisasi server untuk mengkonsolidasikan sistem dan mengurangi biaya modal/capital expenditure (capex).
Sebab sekarang staf IT diharuskan memberikan layanan on-demand, kebutuhan untuk virtualisasi datacenter sudah berkembang melebihi konsolidasi dan pengurangan capex saja.
Untuk bisa melakukan konsolidasi secara efisien, sistem baru harus memiliki kinerja, kapasitas, keamanan serta skalabilitas tinggi untuk bisa menopang kebutuhan kinerja aplikasi-aplikasi bisnis – bahkan ketika nanti aplikasi tersebut berubah dan berkembang seiring dengan waktu.
Menyederhanakan IT
Sistem cloud yang menopang kinerja bisnis harus dilandasi kecepatan, fleksibilitas, dan keamanan yang dikombinasikan dengan skalabilitas serta kinerja yang prima.
Syarat-syarat sistem yang baik adalah memiliki virtualisasi built-in, pemasangan aplikasinya mudah, serta mendukung beban kerja mobile.
Lebih penting lagi, kendali atas seluruh kemampuan ini harus bisa diterapkan dalam pool komputasi dan sumber daya yang berskala besar. Supaya sesuai dengan persyaratan yang ada, sebaiknya juga tersedia fitur pengawasan serta pelaporan yang mudah digunakan.
Berkat perangkat lunak serta perangkat keras yang dibangun dan bekerja bersama-sama, pengelolaan sistem akan menjadi semakin mudah. Kinerja dan ketersediaan akan meningkat bersamaan dengan pengurangan biaya dan waktu untuk pemasangan.
Kemampuan yang unik ini memberikan keuntungan lebih banyak apabila vendor mampu membangun, menguji, mensertifikasi, memasang, mendukung dan memutakhirkan perangkat lunak serta perangkat kerasnya bersama-sama.
Bagi beberapa perusahaan, melangkah maju ke dalam data center generasi selanjutnya akan melibatkan pemindahan konten bisnis dari aplikasi serta platform yang sudah usang ke dalam lingkungan IT baru yang hemat biaya.
Tujuan akhirnya adalah mempertahankan aset aplikasi lama dengan mengubahnya ke dalam bahasa program, basis data serta layanan yang baru.
Dengan menyelaraskan tujuan data center menjadi sistem yang selalu tersedia, tidak kompleks dan hemat biaya, sesuai dengan tujuan bisnis, Anda akan memiliki data center yang siap untuk menangani segala tantangan di masa kini dan bisa berkembang bersama-sama dengan bisnis Anda demi menghadapi kesempatan-kesempatan yang datang di masa depan.
*) Penulis adalah Ron Goh selaku ASEAN VP Systems Sales Oracle Corporation
(ash/ash)