Jakarta - Menurut Anda, berapa kisaran harga yang paling ideal untuk menebus sebuah perangkat tablet PC, baik itu berbasis Android, iOS, maupun Windows?
Jika harga yang Anda sebutkan berkisar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta, maka Anda sepaham dengan para pekerja profesional yang disurvei Indonesian Cloud Forum (ICF) di tiga propinsi Indonesia, yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat.
Dari 200 responden yang dimintai pendapatnya dalam tiga bulan terakhir, 68,2% menilai harga yang ideal untuk tablet Android ada di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Hanya 9,1% yang rela beli tablet Android lebih mahal dengan kisaran Rp 5 juta hingga Rp 7 juta.
Sedangkan untuk tablet iOS seperti iPad, 46,3% responden setuju jika harga yang ideal ada di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 5 juta. Namun 39% responden juga berani membeli tablet iOS ini di kisaran Rp 5 juta hingga Rp 7 juta.
Untuk tablet Windows seharga Rp 3 juta hingga Rp 5 juta juga menjadi pilihan 57,5% responden, meski 20% rela untuk beli yang lebih mahal dengan kisaran Rp 5 juta hingga Rp 7 juta.
Seperti diketahui, tablet PC telah menjadi salah satu pilihan utama para pekerja untuk menunjang kebutuhannya di luar kantor seiring berkembangnya tren Bring Your Own Devices (BYOD) di Indonesia.
Selain untuk menunjang pekerjaan, dari sisi fungsi tablet juga jadi pilihan utama untuk membaca berita dan games selain untuk membuat desain grafis, presentasi, menonton film, atau bahkan video streaming.
Dalam rangkuman survei BYOD ini juga diketahui bahwa hanya 44,2% pekerja yang lebih senang bekerja di kantor, mayoritas merasa lebih nyaman bekerja di luar kantor dengan persentase terbesar lebih suka bekerja di rumah (39,5%) dan di mal atau cafe (16,3%).
Ketika para responden profesional ini lebih suka bekerja di luar kantor, perangkat BYOD yang paling dirasa perlu untuk digunakan mereka, antara lain tablet, netbook, smartphone, dan laptop.
Menurut Teguh Prasetya selaku penggagas ICF, dengan semakin besarnya jumlah pekerja yang menggunakan perangkat bergerak untuk sarana bekerja yang diperkirakan mencapai 1,2 miliar di tahun 2013 ini dan merepresentasikan sekitar 35% dari seluruh pekerja di seluruh dunia.
"Tentunya tren ini akan sangat berdampak untuk kelangsungsan usaha di dunia maupun di Tanah Air khususnya, baik dari sisi penyediaan perangkatnya, layanan jaringan akses baik korporat maupun konsumernya hingga aplikasi dan konten yang merupakan konsekuensi daripada adanya tren BYOD ini," terangnya, Jumat (10/5/2013).
Ditambahkannya, untuk membahas fenomena BYOD, komunitas ICF bekerjasama dengan IndoTelko akan membahasnya dalam seminar setengah hari di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, pada hari Kamis, 16 Mei 2013.
Selain menghadirkan Keynote Speech Direktur e-Business Kementerian Kominfo Azhar Hasyim, panelis yang juga hadir sebagai pembicara, antara lain Direktur IT Solutions & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo, Chief Technology Content New Business Officer XL Axiata Dian Siswarini, Director Strategic Business Development Intel Indonesia Harry K Nugraha, serta Presiden Direktur IBM Indonesia Suryo Suwignjo.
"Kami juga membuka ruang bagi publik untuk ikut berpartisipasi menghadiri ajang diskusi ini secara gratis dengan terlebih dulu mendaftar lewat surat elektronik ke idcloudforum@gmail.com," demikian Teguh menandaskan.
(rou/rou)