Namun kini publisher game yang berpusat di AS tersebut dikabarkan tak ingin lagi membayar lisensi yang selama ini dibebankan kepadanya. Meski begitu, EA memastikan masih akan tetap mengusung model senjata asli dalam game garapannya.
"Kami memiliki sudut pandang sendiri. Dalam contoh, sebuah buku tidak diwajibkan membayar saat menggunakan kata 'Colt' didalamnya", Ucap Frank Gibeau, Presiden EA seperti dilansir Reuters dan dikutip detikINET, Jumat (10/5/2013).
Kabarnya EA telah berusaha melegalkan keputusannya tersebut secara hukumberdasarkan atas konstitusi kebebasan berbicara. Pada tuntutannya, EA merasa tidak wajib membayar karena memang tidak ada senjata tanpa lisensi yang secara fisik digunakannya dalam game.
Alasan kuat EA melakukan hal tersebut diduga karena sebuah tuntutan yang sebelumnya dilayangkan oleh sebuah perusahaan pembuat pesawat terbang. Ya, sebelumnya EA sempat dituntut lantaran menggunakan model pesawat serupa dalam game Battlefield tanpa persetujuan terlebih dahulu.
(eno/eno)