Perusahaan yang dikenal sebagai pabrik perakitan gadget Apple ini, punya aturan sangat ketat terhadap para karyawannya. Begitu ketatnya, banyak karyawan yang tidak tahan, tertekan, hingga akhirnya memutuskan bunuh diri.
Setelah kasus bunuh diri terbaru, yakni dua karyawan melompat dari gedung asrama pekerja pekan lalu, Foxconn pun memutuskan untuk mencabut aturan 'mute mode' saat bekerja. Karyawan kini diperbolehkan mengobrol, dengan catatan tidak mengganggu pekerjaan mereka.
"Atmosfernya kini berubah," kata salah satu karyawan yang menolak disebut namanya, seperti detikINET kutip dari Softpedia, Selasa (7/5/2013).
"Mereka mulai menggunakan bahasa seperti 'Mohon untuk tidak berisik di tempat kerja'. Kesopanan semacam ini tak pernah kami lihat sebelumnya," jelasnya.
Upaya bunuh diri yang dilakukan karyawan bukanlah hal baru di Foxconn. Sejak 2010, belasan karyawan di sana tercatat melakukan aksi ini. Beberapa di antaranya bahkan tak tertolong.
Foxconn sendiri dikenal di industri teknologi, karena menangani perusahaan besar seperti Apple, Microsoft dan HP. Namun rekanan terbesar mereka adalah Apple. Gadget seperti iPhone dan iPad, dirakit di pabrik Foxconn.
Karenanya, banyaknya permasalahan yang menimpa Foxconn dinilai juga sebagai tanggung jawab Apple. Kondisi pabrik yang kurang layak dan upah tidak memadai sering dituding membuat pekerja tertekan.
Tahun lalu, CEO Apple Tim Cook berkunjung ke salah satu pabrik Foxconn. Kala itu, dia berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dengan kenaikan upah.
(rns/rou)