"Kami memang membuat penyesuaian. Namun sangat jelas bagi kami bahwa dalam perang ekosistem saat ini, kami punya keputusan berkelas untuk fokus pada Windows Phone dengan lini produk Lumia," sebut Elop yang detikINET kutip dari Reuters, Rabu (8/5/2013).
"Dan dengan itulah kami berkompetisi dengan kompetitor seperti Samsung dan Android," tambah pria berkebangsaan Kanada ini.
Juha Varis, Senior Portofolio Manager Danske Capital yang memiliki saham Nokia menyayangkan pendirian Elop. "Dia telah menutup pintu. Mereka tidak punya ide baru saat ini. Nasib mereka semua digantungkan pada Windows Phone," kata Juha.
"Mungkin mereka seharusnya kembali ke Google dan mengatakan ingin memakai Android. Meski harus terluka. Dengan Microsoft, mereka sudah punya kesempatan dan tidak juga menanjak," demikian saran Magnus Rehle dari Greenwich Consulting yang menjadi penasehat perusahaan telekomunikasi.
Beberapa analis menyatakan penjualan Nokia Lumia tidak cukup kuat untuk memastikan bertahannya Nokia. Kuartal lalu, Nokia menjual 5,6 juta unit Windows Phone, namun market share mereka di industri smartphone masih sekitar 5% saja.
(fyk/ash)
