Menurut Direktur Keuangan Indosat Stefan Carlsson, dulu Indosat terdaftar di bursa AS karena pasar modal di sana sedang berkembang pesat dan perseroan ingin memanfaatkan momentum tersebut. Namun seiring waktu, terdaftar di bursa AS tidak lagi sebaik dahulu.
"Terdaftar di bursa AS itu biayanya tinggi, seperti administrasi dan bikin laporan keuangan. Keuntungannya lebih sedikit ketimbang biayanya," katanya di kantor pusat Indosat, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (8/5/2013).
Indosat sudah mengajukan rencana ini kepada Securities and Exchange Commission (SEC) AS. Jika semua berjalan lancar, maka 16 Mei 2013 ini American Depositary Shares (ADR) Indosat resmi dicabut dari New York Stock Exchange (NYSE).
Meski sudah resmi keluar dari bursa AS, Indosat masih harus melakukan pelaporan ke SEC selama satu tahun atau sampai 2014. Jika satu tahun sudah lewat, maka emiten berkode ISAT itu tidak perlu lagi melapor.
"Proses delisting berjalan sampai tahun depan. Nanti tahun 2014 sudah tidak perlu lapor lagi ke SEC," imbuhnya.
Meski cabut dari bursa AS, saham perseroan masih akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga investor masih bisa melakukan jual-beli saham ISAT di bursa lokal.
(ang/ash)