Demi HTC One, Indosat Rayu Menteri Perdagangan

Jakarta - Operator telekomunikasi Indosat akan merayu Menteri Perdagangan Gita Wiryawan agar smartphone anyar HTC One yang akan dibundling secara ekslusif bisa dipasarkan secara komersial paling lambat Juni mendatang.

"HTC One masih tunggu izin dari Pak Gita dulu untuk Juni. It's a very good smartphone for high end user, itu sebabnya kami bundling secara ekslusif," kata President Director & CEO Indosat Alexander Rusli dalam editor meeting di kantor pusat Indosat, Jakarta.


Seperti diketahui, HTC One yang telah dirilis HTC beberapa bulan lalu terhambat aturan impor gadget yang dikeluarkan Kementrian Perdagangan pada awal 2013. Sebelumnya BlackBerry Z10 juga telat masuk ke Indonesia karena adanya aturan ini.


Setelah melalui proses perizinan yang cukup panjang, jika tidak ada kendala HTC One diperkirakan akan tiba di Indonesia pada bulan Juni mendatang. Cepat lambatnya tergantung pada proses perizinan dan masalah importitasi di Indonesia. Mengingat beberapa kebijakan mengenai impor baru saja diterapkan.


Jika lolos dari regulasi, HTC One yang dibundling Indosat akan tersedia secara global di ritel-ritel Trikomsel yang juga sebagai distributor resmi HTC One. Indosat belum lama ini juga menjalin kerjasama pemasaran melalui 1.200 toko ritel milik Trikomsel.


Selain Indonesia, HTC One sendiri sebelumnya sudah dirilis di beberapa negara. Di Asia, HTC One sudah tersedia di Malaysia dan China.


HTC One memiliki fitur unggulan HTC BlinkFeed. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk bisa langsung berinteraksi langsung dengan beberapa aplikasi terpilih.


Fitur lain yang menjadi unggulan HTC One adalah HTC Zoe dan HTC BoomSound dan HTC Sense. Sistem operasi Android Jelly Bean terbaru juga sudah dibenamkan pada smartphone premium ini.


Di Indonesia, HTC One hadir dalan dua pilihan warna silver dan hitam. Diperkirakan harga ponsel ini akan dibanderol di kisaran harga antara Rp 7 juta hingga Rp 8 juta.


(rou/tyo)