Baru-baru ini seorang pengacara bernama Martin Singer menuntut uang ganti rugi sebanyak USD 100 juta ke Google. Singer mengaku bahwa ia mewakili sejumlah wanita yang foto bugilnya tersebar di internet.
Menurut Singer, Google dianggap telah mengambil keuntungan dari bocornya foto-foto tersebut. Google pun dianggap tidak berperan aktif dalam memblokir foto-foto yang beredar di layanannya.
"Google pura-pura menutup mata saat situs-situs layanannya berulangkali mengeksploitasi wanita-wanita ini," tulis Singer dalam suratnya ke sejumlah eksekutif Google.
Ia memang mengaku pernah meminta Google untuk menghapus gambar-gambar hasil peretasan itu dari semua situs layanan Google, seperti YouTube dan Google Images. Namun menurutnya, pihak Google tidak bisa mengakomodir permintaannya itu.
Singer membandingkan dengan yang dilakukan oleh Twitter dalam menghadapi kejadian ini. Situs mikroblogging itu, menurut Singer, segera menghapus gambar dan sejumlah akun yang terkait dengan kasus yang terkenal dengan sebutan 'The Fappening' itu.
Sehari pasca diancam dengan tuntutan itu, Google pun angkat bicara. Menurut Google, mereka telah memberikan upaya terbaik untuk menghilangkan gambar-gambar pribadi dari Jennifer Lawrence dkk dari situs-situs layanan milik Google.
"Kami telah menghapus puluhan ribu gambar dan menutup ratusan akun terkait, beberapa jam setelah permintaan itu diajukan," ujar juru bicara Google, seperti detikINET kutip dari Yahoo, Jumat (3/10/2014).
(asj/rou)