Sebut saja fitur who's viewed me, atau siapa yang sudah berkunjung. Mungkin inilah salah satu fitur yang paling favorit di Friendster dan bikin berdebar-debar.
Ya, jauh sebelum Path menerapkan fitur semacam ini, Friendster sudah lebih dulu memilikinya. Dengannya, pengguna bisa tahu siapa yang sudah mengunjungi akun Friendster-nya.
Kalau yang mengunjungi banyak, tentu merasa senang atau bahkan besar kepala. Apalagi jika terselip nama gebetan, semakin sumringah saja rasanya.
Selain fasilitas tersebut, ada pula fitur testimoni dari teman-teman yang dipajang di halaman profil. Semakin banyak yang memberikan testimoni, biasanya menjadi pertanda bahwa sang pemilik akun cukup populer. Malah sempat ada jasa konyol untuk menulis testimoni dengan imbalan tertentu.
Fitur menarik lainnya apalagi kalau bukan kustomisasi halaman profil. Meski caranya cukup ribet, fitur ini banyak digunakan karena tampilan profil bisa memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan selera pemiliknya.
Di Friendster, pengguna juga bisa melakukan kustomisasi urutan teman. Di halaman utama profil, urutan teman bisa diubah sesuai keinginan sehingga yang tampil di sini biasanya para teman dekat.
Apalagi ya? Oh iya, ada pula blog di Friendster yang bisa menjadi ajang curhat. Blog ini dapat diakses secara terpisah dari website utama. Selain fitur-fitur tersebut, mungkin masih ada fitur lain yang menjadi kenangan tersendiri.
Friendster yang didirikan pada tahun 2002 memang sukses menciptakan fenomena di Indonesia, meskipun hanya dalam waktu singkat. Kedatangan Facebook membuatnya tenggelam dan dilupakan, hingga kini sudah berbeda jauh wujudnya dibandingkan di masa silam.
(fyk/fyk)