Koprol: Coba Berguling ke Depan Malah Terjungkal ke Belakang

Jakarta - Ketika media sosial lebih banyak didominasi produk asing, Koprol menghentak. Layanan asli Indonesia itu berhasil menarik minat raksasa internet Yahoo untuk mengakusisinya. Harapan melakukan 'koprol' ke pasar global pun terbuka lebar.

Sebagai informasi, Koprol memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berbagi informasi, termasuk foto dan resensi melalui perangkat seluler mereka.


Saat menggunakan Koprol, pengguna dapat check-in ke lokasi dimana mereka berada dan melihat orang lain, serta apa yang mereka lakukan.


Langkah yang dilakukan oleh Yahoo untuk membeli Koprol ini cukup mengejutkan. Pasalnya, ada selintingan miring kalau pembelian Koprol tak lepas dari kegagalan Yahoo mengakuisisi Foursquare. Kebetulan, layanan antara Foursquare dengan Koprol mirip.


Terlepas dari itu, Koprol adalah salah satu startup lokal yang berhasil dilirik perusahaan global.


"Kesuksesan mereka (koprol-red) adalah kesuksesan Yahoo. Kita kini menjadi satu keluarga," kata Yvonne Chang, VP serta Managing Director Yahoo Asia Tenggara, saat mengumumkan akuisisi tahun 2010, yang sayangnya tak disebutkan berapa nilai akuisisinya.


Setelah akuisisi itu, co-founder Koprol Satya Witoelar mulai memetakan ekspansi Koprol ke luar negeri. Sebagai pijakan awal, dipilihlah kawasan Asia Tenggara. Fillipina yang disasar sebagai negara pertama.Next


(tyo/ash)