Nama jam tersebut adalah Tikker. Dijuluki sebagai jam tangan kematian, Tikker diciptakan penemu asal Swedia bernama Fredrik Colting. Lalu bagaimana cara kerjanya?
Ketika membeli Tikker, pengguna harus mengisi dahulu beberapa pertanyaan secara online. Pertanyaan yang diajukan seputar gaya hidup dan riwayat kesehatan pengguna. Misalnya saja apakah pengguna merokok, punya alergi tertentu atau pernah sakit berat.
Dari pertanyaan itu, jam Tikker akan mengkalkulasi berapa lama kira-kira pengguna masih memiliki waktu di dunia. Sang penemu menilai pengguna seharusnya tidak takut memakai jam ini, melainkan berbahagia karena tahu kapan kira-kira ia akan meninggal.
"Bayangkan ada seseorang yang memberitahu Anda bahwa Anda hanya akan hidup setahun lagi. Bukankah hal itu akan mengubah hidup Anda?" kata Fredrik yang dikutip detikINET dari DailyMail, Kamis (2/10/2014).
Proyek gadget ini didanai secara crowdfunding dengan total uang terkumpul USD 98 ribu. Kini, jam Tikker sudah bisa dibeli secara online dengan banderol 50 poundsterling.
Jam Tikker menampilkan di layar berapa lama pengguna diperkirakan hidup, sampai hitungan detik. Di bagian bawah, ditampilkan waktu lokal seperti jam tangan pada umumnya. Berminat?
(fyk/ash)