Startup Indonesia Masih Mencari Bentuk

Jakarta - Mendirikan sebuah startup perlu sebuah kesiapan. Antara lain mengetahui apa saja yang harus dilakukan. Bahkan banyak startup yang memerlukan mentoring untuk ini.

"Startup di Indonesia masih mencari bentuk. Maksudnya kalau kita ingin menjadi startup, what's next? Kita belum tahu harus berbuat apa," kata Ketua program HUB.id Budi Budiansyah usai peluncuran HUB.id di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2014).


Dikatakan Budi, kebanyakan startup juga belum tahu apa yang diinginkan investor ketika mencari pemodal. Satu hal lagi yang paling mendasar, terkadang sebuah startup belum tahu hal apa saja yang haru disiapkan untuk menjadi pengusaha.


"Karena startup itu ujung-ujungnya akan menjadi entrepreneurship, nah apa-apa yang harus disiapkan untuk jadi pengusaha," ujarnya.


Untuk itu, HUB.id ingin membantu para pelaku startup mengatasi masalah ini. Semua hal yang diperlukan, diklaim Budi akan terangkum dalam semacam kurikulum, baik online maupun ofline.


Berbicara mengenai startup lokal, meski dikatakan terus berkembang namun hingga saat ini belum ada data pasti jumlahnya. Budi hanya bisa memberikan gambaran dari program INAICTA yang digelar Kominfo setiap tahun.


"Itu saja ribuan yang gabung. Sekarang anggap saja dari tahapan yang berkontribusi itu kalau setengahnya siap masuk ke jenjang berikutnya kita dapat kira-kira 500 startup," sebutnya.


Dikatakannya, salah satu target dari HUB.id ini juga antara lain mendata startup untuk kemudian memetakannya. Dari situ, akan diketahui kebutuhan startup yang sesungguhnya.


(rns/ash)