Friendster dalam Bingkai Kenangan

Jakarta - Di era tahun 2000-an, ada salah satu jejaring sosial yang begitu fenomenal di Indonesia. Namanya mungkin tak asing lagi, yakni Friendster. Kejayaannya kini harus masuk ke dalam kotak dibingkai kenangan.

Ya, sejak kemunculan Facebook, nama Friendster langsung meredup. Banyak pengguna yang pada akhirnya hijrah ke situs besutan Mark Zuckeberg tersebut.


Banyak kenangan terekam di Friendster, mulai dari mengotak-atik tampilan background hingga beberapa pengguna yang mendapatkan jodohnya di situs ini. Mungkin Anda salah satu diantaranya.


Friendster didirikan oleh programmer komputer Jonathan Abrams pada tahun 2002. Sebelum ditiru oleh MySpace (2003), Facebook (2004), dan lainnya. Statusnya saat itu cukup mentereng, yakni sebagai salah satu situs jejaring sosial pertama untuk mencapai lebih dari 1 juta anggota.


Nama Friendster sendiri merupakkan gabungan dari Friend dan Napster. Memang ada kedekatan tersendiri dengan Napster dan pendirinya Sean Parker. Bahkan, Napster juga mempunyai peran penting dalam terbentuknya Friendster.


Kendati mulai diusik oleh Facebook, situs jejaring sosial Friendster tetap saja menarik investor dan mendapat pendanaan USD 20 juta pada tahun 2008. Malahan, karena dianggap sebagai negara potensial, Friendster sempat terbersit untuk mengakuisisi perusahan asal Indonesia.


Dana yang berupa modal ventura itu digunakan juga untuk investasi membangun kantor dan kantor cabang baru serta investasi sumber daya manusia.Next


(tyo/tyo)