Cisco System adalah salah satu pemain besar dalam industri infrastruktur jaringan komputer, namun saat ini mereka sedang mengalami masalah keuangan yang cukup pelik. Pendapatannya turun signifikan, sehingga memaksa Cisco mengambil langkah cepat untuk menstabilkan kondisi keuangan.
"Kami harus mencabut manajemen di tingkat menengah. Apa yang saya lakukan ini bukanlah keputusan cepat, tapi tindakan yang cepat," kata John Chambers, CEO Cisco, seperti dikutip detikINET dari New York Times, Kamis (15/8/2013).
Chambers juga menjelaskan bahwa kondisi Cisco sebenarnya sudah cukup baik dibanding tahun lalu, namun pertumbuhan yang sangat lambat membuat ia harus membuat keputusan yang cukup berani.
Dalam laporan keuangan Q4 beberapa waktu lalu, revenue Cisco tumbuh 6%, dari 'hanya' USD 11,69 miliar menjadi USD 12,42 miliar. Tapi peningkatan tersebut belum sanggup menyelamatkan 4.000 tenaga kerja mereka dari ancaman PHK.
Pengurangan karyawan secara masal ini sejatinya bukanlah kali pertama bagi Cisco. Saat menjual produk konsumer bernama Flip pada tahun 2011, Cisco juga merumahkan sekitar 550 karyawan.
Kondisi Cisco pun semakin sulit karena semakin sengitnya persaingan dengan kompetitor mereka seperti Juniper Networks dan Palo Alto Networks, meski pendapatan kedua kompetitornya itu juga menurun.
(eno/ash)