CEO Kaya Masih Enggan Berinteraksi di Twitter cs

Jakarta - Para CEO yang masuk katagori paling kaya dan berpengaruh versi majalah Fortune ternyata masih enggan membuka diri untuk berinteraksi di media sosial.

Dari 500 pemimpin perusahaan terbesar di AS itu disebutkan hanya 28 yang memiliki akun Twitter dan hanya 19 dari mereka yang benar-benar menggunakannya.


Menurut laporan yang dirilis Domo dan CEO.com, bos cantik Yahoo Marissa Mayer, taipan Warren Buffett, dan bos media Rupert Murdoch, hanya segelintir di antara CEO yang mau melibatkan diri untuk berinteraksi di media sosial.


Tak cuma di Twitter, 68% dari para CEO ini juga tercatat tidak menggunakan media sosial apapun, baik itu Facebook, LinkedIn, Twitter, atau Google Plus. Interaksi di Facebook rendah sekali. Google Plus? Bahkan disebut-hanya 1%, atau hanya lima CEO yang menggunakannya.


Satu-satunya platform yang tampak masih nyaman untuk tempat gaul mereka hanya LinkedIn. Jumlah CEO di jaringan sosial untuk kontak profesional itu telah naik 25,9% sejak tahun lalu menjadi 140, dari 500 CEO.


"LinkedIn tetap satu-satunya platform media sosial yang sebenarnya lebih populer di kalangan para CEO," kata studi tersebut, seperti detikINET kutip dari Quartz, Selasa (13/8/2013).


Program influencer di LinkedIn, yang menampilkan gagasan tulisan para pengusaha, ternyata memiliki dampak yang cukup besar untuk membuat para CEO ini mau bergabung. Tujuannya jelas, mereka ingin menjadi bagian dari masyarakat intelek dalam sebuah kelompok bergengsi.


Mengapa hanya sedikit CEO yang berinteraksi di media sosial masih misteri, mengingat para pengikutnya dinilai bisa memberi mereka banyak masukan dari sudut pandang berbeda. Namun alasan sebenarnya, tentu hanya mereka yang tahu. Dengan segala kesibukannya, memang sulit untuk mengatur manajemen waktunya.


Bergabung dengan media sosial memang ada untung ruginya. CEO Yahoo Marissa Mayer, misalnya. Ia dianggap sukses menggunakan platform media sosial untuk berkomunikasi dengan publik. Tapi para CEO juga bisa saja blunder seperti CEO Netflix Reed Hastings yang sempat bermasalah setelah salah ucap di media sosial.


(rou/ash)