Sisdur Puas Nasabah Lemas

Jakarta - Saat ini, pengamanan transaksi yang terpercaya digunakan oleh institusi finansial dunia adalah TFA (Two Factor Authentication) dengan salah satu poros pengamanan pada OTP (One Time Password).

OTP bersama dengan Enkripsi SSL merupakan tulang punggung pengamanan transaksi finansial. Malah penyedia jasa internet sekelas Google pun tidak ketinggalan menggunakannya untuk melindungi pengguna layanannya.


Verifikasi identitas yang menggunakan OTP pun banyak variasinya:

-. OTP menggunakan token/kalkulator PIN.

-. OTP yang dikirimkan melalui SMS dan disimpan dalam waktu tertentu.

-. OTP yang menggunakan aplikasi/apps.


Selain OTP ada verifikasi identitas lain yang lazim digunakan seperti:

-. Verifikasi kredensial (username dan password).

-. Verifikasi melalui email.

-. Verifikasi melalui SMS atau telepon.

-. Verifikasi melalu Twitter atau layanan pihak ketiga lainnya.


Semua pengamanan di atas bertujuan untuk mengidentifikasi pengguna layanan dan mempersulit kriminal untuk mencuri kredensial serta menggunakannya untuk kepentingan negatif.


Secara teoritis, banyak orang berpikir bahwa banyaknya jumlah verifikasi identitas berbanding lurus dengan tingkat keamanan. Yang jelas, makin banyak jumlah verifikasi mengakibatkan penambahan proses dan berbanding lurus dengan ketidaknyamanan.


Sebaliknya, pemilihan verifikasi identitas yang tidak tepat, seberapa banyak pun jumlahnya terkadang tidak membuat lebih aman dari sedikit verifikasi identitas yang tepat. Next


(ash/ash)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!