Pembantu Rumah Tangga Sumbang Pendapatan Terbesar LTE

Jakarta - Layanan 4G LTE telah beroperasi di banyak negara sejak tahun lalu. Bagi operator global, hadirnya teknologi baru ini selain bikin kencang akses jaringan, ternyata juga sangat berpengaruh untuk mendorong pendapatan yang lebih besar dari sektor layanan data.

Operator Orange di Swiss, misalnya, ARPU-nya bertambah 12% menjadi 17 euro dalam sebulan. Telia di Swedia, ARPU-nya melonjak 100% menjadi 8 euro. Telstra di Australia ARPU-nya bertambah 7% menjadi 15 euro. Dan masih banyak contoh lainnya.


Dengan demikian tercatat, sejak layanan 4G LTE ini beroperasi dalam 36 bulan terakhir, para operator global mencatatkan pertumbuhan average revenue per user (ARPU) yang sangat signifikan. Mulai dari tumbuh cuma 5%, bahkan ada yang sampai 106%.


Di Hong Kong, layanan 4G LTE ini bahkan telah membuka peluang baru untuk menggenjot pendapatan dari segmen pengguna yang sebelumnya tak begitu banyak menyumbang ARPU data.


"Siapa yang menyangka, di Hong Kong itu ARPU tertinggi pengguna LTE di sana itu datang dari kalangan pembantu rumah tangga asal Filipina. Mereka pakai LTE karena di kamarnya tak ada akses internet kabel dan TV," kata Claudio Friscoli, Senior Strategic Marketing Manager Nokia Solution Networks USA, di Penang Bistro, Jakarta, Rabu (12/3/2014).


Hal yang sama juga terjadi di negara-negara lain yang pendapatan per kapitanya USD 14 ribu per tahunnya. Seperti di Eropa timur, Rusia, Brasil, dan Republik Ceko. Negara-negara ini juga sangat mengandalkan akses mobile untuk internet.


"Biasanya mereka menggunakan dongle (modem) karena kurang tersedianya akses internet broadband kabel, khususnya di daerah-daerah yang layanan 3G-nya cukup baik dan penggunanya juga sudah cukup mengenal dengan baik mobile data," paparnya lebih lanjut.


(rou/eno)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!