Kontrol Diabetes Jadi Lebih Mudah Lewat Aplikasi Ponsel

Bandung - XL Axiata didukung oleh Institut Teknologi Bandung meluncurkan aplikasi ponsel berbasis kesehatan yang diberi nama Xanesha Diabetic Analytics Console. Bagi penderita diabetes, aplikasi ini akan sangat membantu karena nantinya akan terhubung dengan keluarga terdekat dan juga dokter.

"Untuk tahap pertama, aplikasi ini untuk memantau kesehatan kita terutama gula darah bagi penderita diabetes. Jadi saat kita kontrol ke dokter, si dokter sudah bisa melihat riwayat gula darah kita sebelum kontrol," ujar General Manager Machine to Machine & Cloud XL Arkav Juliandri di Graha XL, Bandung, Kamis (10/10/2013).


Namun untuk tahap awal, pasien dan dokter belum terkoneksi. Si pasien bisa memberikan akun dia kepada dokter untuk dilihat. Di aplikasi itu ada tujuh item yang diukur. Si pasien hanya cukup memasukkan apa yang diminta aplikasi secara jujur, mulai dari usia hingga apa saja yang dimakan.


Selanjutnya, untuk tahap kedua, akan dikembangkan mengenai baik buruknya makanan yang akan dimakan. "Misal, nanti ada pilihan makan ini, gulanya sekian, kalorinya sekian," jelasnya. Tahap kedua ini rencananya akan selesai pada semester pertama tahun depan, 2014.


Pengembangan tahap ketiga yang direncanakan selesai akhir 2014, aplikasi ini mulai akan terkoneksi. "Di mana kita akan terkoneksi dengan keluarga terdekat dan juga dokter," ujar Arkav.


Apabila si penderita diabetes lupa mengontrol gula darahnya akan ada pemberitahuan untuk keluarga terdekat dan dokter. "Jadi nanti beberapa keluarga terdekat didaftarkan. Karena penderita diabetes itu tak boleh dibiarkan sendiri, harus selalu ada yang mengingatkan," jelasnya.


Koneksi tersebut, kata Arkav, akan dibuat seperti social media, namun terbatas. Pasien, keluarga, dan juga dokter.


Saat ini, kata dia, sudah ada 47 dokter yang concern dengan penyakit diabetes yang sudah didata. Namun pendataan itu dilakukan oleh tim ITB. "Yang paling saya senang di aplikasi ini adalah bahasanya Indonesia. Untuk di global, aplikasi sejenis ini memang sudah banyak, ada sekitar sembilan. Namun kalau di Indonesia, rasanya ini yang pertama dan berbahasa Indonesia pula," ujar Arkav.


Sementara itu Profesor Suhono Harso Supangkat dari ITB menyatakan aplikasi ini tak hanya untuk penderita diabetes, namun juga orang yang sehat. "Melalui aplikasi ini upaya pencegahan dapat lebih diupayakan secara maksimal," katanya.


Aplikasi ini sudah bisa diunduh di Google Playstore Android secara gratis. Dalam waktu dekat menyusul untuk BlackBerry World dan AppStore Apple. (ern/rou)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!