30% Netter Pernah Dapat Email Palsu dari Bank

Jakarta - Bukan hal baru jika para penyebar spam mencatut nama bank ternama untuk memuluskan aksi mereka. Email seperti ini ternyat kerap diterima oleh 30% pengguna internet.

Berdasarkan survei Kaspersky Consumer Security Risks yang dilakukan oleh B2B International bersama dengan Kaspersky Lab pada Juni – September 2013, sekitar 30% pengguna Internet pernah menerima email bohong yang menyatakan berasal dari bank.


Para penipu sering menggunakan notifikasi palsu dari bank untuk mengelabui pengguna agar memberikan kredensial akun mereka dan akses ke uang mereka.


Beberapa layanan transaksi online (e-banking, sistem e-payment dan toko online) saat ini menjadi bagian penting kehidupan modern bagi kebanyakan pengguna.


Survei B2B International menunjukkan bahwa 95% responden melakukan belanja secara online, 91% menggunakan layanan online banking dan 74% menggunakan sistem e-payment. Tren ini tidak lepas dari perhatian para penipu, seperti yang tertulis dalam keterangan yang diterima detikINET, Sabtu (12/10/2013).


Berdasarkan survei di atas, 30% pengguna pernah menerima email yang seakan berasal dari bank namun ternyata palsu. 22% responden melaporkan pesan mencurigakan yang seakan dikirim oleh toko online.


Satu dari sepuluh pengguna (10% responden) secara otomatis diarahkan menuju situs mencurigakan yang meminta mereka memasukkan kredensial kartu kredit paling tidak sekali. Sekitar 6% responden menyatakan mereka pernah memasukkan informasi keuangan di situs yang meragukan.Next


(eno/eno)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!