'Kill Switch' pada dasarnya membuat ponsel mati otomatis dan tidak bisa digunakan, ketika ponsel tersebut dicuri atau hilang. Sayangnya, ide ini tidak mengesankan sejumlah operator besar di negeri Paman Sam.
Operator yang menolak tersebut antara lain seperti disebutkan Jaksa wilayah George Gascon yakni AT&T, Verizon Wireless, United States Cellular Corp, Sprint Corp dan T-Mobile US Inc.
Alasannya, dilansir Times of India, Rabu (20/11/2013), Kill Switch bukanlah jawaban atas keamanan ponsel. Fitur semacam ini menurut mereka justru memungkinkan hacker melumpuhkan ponsel seseorang.
Seperti diketahui, saat Kill Switch diaktifkan, smartphone yang dicuri akan memasuki mode brick atau dirusak secara otomatis. Setelah smartphone memasuki mode brick, artinya smartphone telah rusak secara hardware dan software.
Dengan kata lain handset yang dicuri tidak akan dapat digunakan dan hanya akan menjadi seonggok barang rusak. Sejumlah produsen smartphone membekali handset mereka dengan fitur ini karena maraknya pencurian ponsel. Pantech, Samsung dan LG adalah tiga vendor smartphone asal Korea Selatan yang sudah menyiapkan fitur ini.
(rns/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!