Terlebih, belakangan hacker di antara kedua negara saling mengklaim telah melancarkan serangan cyber. Menurut laporan yang masuk ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kelompok hacker Anonymous Australia coba melancarkan serangan yang ditujukan ke infrastruktur strategis milik Indonesia.
Informasi ini berasal dari seseorang yang menyatakan dirinya sebagai Anonymous Australia seperti yang diungkap di situs Pastebin. Dalam laporan itu disebutkan bahwa telah dilakukan peretasan pada berbagai situs di Indonesia, antara lain situs soloairport.com, Garuda Indonesia, Angkasa Pura dan situs pendidikan.
Menurut Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto, rangkaian aktifitas peretasan ini diduga merupakan dampak dari pengakuan mantan agen NSA Edward Snowden yang mengungkap bahwa Amerika Serikat dan Australia telah melakukan aktifitas penyadapan terhadap informasi yang dimiliki oleh sejumlah negara termasuk Indonesia.
"Sebelumnya tersiar kabar bahwa Anonymous dari Indonesia telah melakukan peratasan pada berbagai infrastruktur strategis milik pemerintah Australia. Informasi-informasi tersebut pada akhirnya memicu keresahan, polemik dan tanda tanya dari berbagai pihak mengenai apa yang sebenarnya terjadi," lanjut Gatot, dalam keterangannya, Rabu (20/11/2013).
Pun demikian, aksi serang di dunia maya tak lantas akan menyelesaikan masalah. Untuk itu Kementerian Kominfo dan Id-SIRTII/CC mengimbau kepada para pengelola infrastruktur internet strategis agar dalam situasi yang seperti ini tidak mudah termakan oleh berbagai informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tetap memberikan kesadaran dan perasaan aman bagi para penggunanya.
"Pengelola infrastruktur internet strategis juga diharapkan tetap mengutamakan sikap kewaspadaan yang tinggi dan tetap menjaga infrastruktur internet yang dimilikinya dan secepatnya melaporkan serta berkoordinasi dengan Id-SIRTII/CC jika ditemukan hal-hal yang mencurigakan terhadap kondisi keamanan internet Indonesia," imbuh pungkas.
(ash/fyk)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!