Dari dokumen intelijen Australia yang bocor itu, tak cuma disebutkan nama-nama pejabat negara yang telah menjadi target penyadapan utama, tapi juga lengkap dengan jenis ponsel yang digunakan. Mayoritas menggunakan ponsel 3G keluaran Nokia, dan sisanya memakai BlackBerry dan Samsung.
Ini menarik. Karena sebelum dokumen berupa slide presentasi ini keluar, beberapa hari sebelumnya dilaporkan oleh situs harian The Australian, infrastruktur telekomunikasi yang digunakan oleh sejumlah operator lokal dari Indonesia juga ikutan disadap.
Medium yang digunakan Australia untuk menyadap, seperti diungkap Des Ball, profesor dari Australian National University's Strategic and Defence Studies Centre, kabarnya menggunakan jaringan satelit palapa milik Indosat. Namun sayangnya, tak dijelaskan secara detail di satelit Palapa yang mana, karena Indosat punya dua satelit, yakni Palapa C-2 dan Palapa D.
Tak cuma itu, penyadapan kabarnya juga dilakukan melalui infrastruktur jaringan milik SingTel, pemilik 35% saham Telkomsel. Menurut Sydney Morning Herald, dari data intelijen yang dikutipnya, penyadapan dilakukan lewat kabel optik SEA-ME-WE-3 yang terbentang di bawah laut dengan panjang 39 ribu kilometer.
Kementerian Kominfo, menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Gatot S Dewa Broto, mengaku telah mendapat kabar penyadapan lewat dua infrastruktur ini sejak jauh-jauh hari. Menurutnya, isu penyadapan lewat satelit maupun kabel optik, sudah biasa terdengar.
Namun ia berharap, proses penyadapan ini tak dibantu oleh pihak lokal. Pasalnya, kalau sampai ketahuan, operator sebagai korporasi maupun oknum di dalamnya, bisa mendapat sanksi hukuman berat. Next
(rou/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!