Kunci Sukses e-Money di Indonesia: Kolaborasi dan Insentif!

Jakarta - Tanpa adanya kolaborasi antara industri telekomunikasi dan perbankan, serta dukungan insentif dari pemerintah, tren e-money akan sulit diadopsi oleh seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok Indonesia.

Demikian hasil diskusi interaktif antar para pemangku kepentingan di industri dalam acara 'New Wave of Less Cash Society: Indonesian Chapter' yang digelar IndoTelko Forum, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (21/11/2013),


Seperti diketahui, transaksi pembayaran menggunakan uang elektronik mulai tumbuh di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Namun sayangnya, penerapan less cash society ini ternyata masih rendah karena belum melayani semua lapisan masyarakat.


Menurut Alex Janangkih Sinaga, Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), ada banyak alasan kenapa adopsi e-money di negeri ini tak secepat di negara lain.


Di Indonesia, antara industri telekomunikasi dan perbankan seperti jalan sendiri-sendiri. Masing-masing mengeluarkan produk e-money. Padahal, kalau dua kekuatan industri ini disatukan, hasilnya akan lebih baik.


"Ada dua isu besar saat ini, financial inclusion dan less cash society. Harus ada collaborative approach antara industri telekomunikasi dan perbankan. Maju bersama dengan win-win solution," kata Alex yang juga Direktur Utama Telkomsel.


Melihat kondisi saat ini, ATSI menilai operator punya peran signifikan untuk ikut membantu menyediakan layanan finansial berbasis elektronik kepada masyarakat yang belum tersentuh bank sama sekali.Next


(rou/eno)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!