Jajaran eksekutif Olympus Corp. (detikINET)
Akibatnya, penurunan penjualan piranti ini kamera tak terelakkan. Laporan terakhir dari IDC awal November ini menyebutkan, pengapalan kamera dengan interchangeable lens anjlog 9,1% menjadi 17,4 juta unit pada tahun ini, dibandingkan tahun sebelumnya yakni 19,1 juta unit.
Sebagai salah satu pemain di bisnis kamera, bagaimana tanggapan Olympus tentang hal tersebut? Lucas Tan, selaku Regional Product Manager Imaging Busines Olympus Corp. untuk wilayah Asia Tenggara, memang mengakui kenyataan ini. Kendati demikian, pihaknya tak lagi menanggap smartphone itu sebagai 'musuh'.
"Smartphone dulunya dipandang sebagai musuh, jadi kami harus mendesain kamera untuk melawannya. Namun, sesungguhnya, perang telah usai," ujarnya saat sesi interview terbatas dengan sejumlah media, Jumat (2/11/2013).
"Tidak ada artinya lagi berpikir bahwa smartphone itu musuh," tegasnya kembali. Sadar bahwa kedigdayaan smartphone tak bisa ditaklukkan, pihaknya pun menjadikan smartphone sebagai pelengkap kegiatan memotret.
"Kini sepertinya banyak perusahaan tak terkecuali Olympus yang memakai smartphone sebagai pelengkap," imbuh Lucas di bilangan Jakarta Timur. Ia pun menjelaskan lebih lanjut mengenai pelengkap ini.
Dalam konteks tersebut ia berbicara mengenai kamera high-end yang sudah dibekali WiFi secara built-in dan aplikasi pendukung. Dengan adanya konektivitas itu, pengguna dimungkinkan untuk lebih mudah mentransfer foto ke smartphone mereka.Next
(sha/sha)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!