Solusi Terintegerasi, Bekal SME Hadapi Pasar Bebas ASEAN

http://us.images.detik.com/content/2015/03/28/319/mega246.jpgMegawaty Khie (adi/detikINET).


Jakarta - Di Indonesia, Small & Medium Enterprise (SME) memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, banyak persoalan yang masih dihadapi pelaku SME sehingga menghambat pertumbuhan mereka, salah satunya akses informasi real time.

Menurut Megawaty Khie, Managing Director SAP Indonesia, masing-masing divisi di SME memiliki aplikasi sendiri. Sehingga sering kali data-data tersebut tidak nyambung satu sama lain. Ia mencontohkan, data di bagian produksi dengan angka penjualan tidak sinkron, karena dua divisi tersebut menggunakan aplikasi berbeda.


Padahal sejatinya perlu satu solusi yang mengintegrasikan semua itu. Sehingga tidak menimbulkan argumentasi data siapa yang lebih benar. Sebab data akan bersumber pada satu tempat. Manfaatnya sendiri akan meningkatkan produktivitas dan efesiensi perusahaan.


Bila sudah begitu, kata Mega, perusahaan akan siap bersaing dalam pasar bebas ASEAN. Saat dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun nanti persaingan tidak saja datang dari dalam, namun juga dari negara tetangga.


Jika perusahaan tidak memiliki bekal, akan tergilas. Salah satu modalnya adalah produktivitas yang baik. Sebab perusahaan tersebut dapat lebih berkembang sehingga bisa menjadikan tantangan menjadi peluang. "MEA akan memperluas market mereka. Tidak hanya di Indonesia, bahkan ke seluruh kawasan di ASEAN," papar Mega.


SAP sendiri, kata Mega memiliki sejumlah layanan untuk membantu produktivitas perusahaan. Untuk kalangan SME, perusahaan berbasis di Jerman ini menyiapkan SAP Business One. Layanan ini diklaim menawarkan kemampuan untuk meningkatkan proses bisnis dan meningkatkan profit dan memberikan landasan yang kokoh bagi bisnis perusahaan.


"SAP Business One dirancang khusus untuk usaha kecil, aplikasi ini menyediakan solusi yang terjangkau untuk mengelola bisnis secara keseluruhan, termasuk keuangan, penjualan, hubungan pelanggan, dan operasi," jelas Mega.Next


(ash/ash)