Gerbang Internet of Things Itu Adalah 4G

Bali - Seiring meningkatnya kecepatan internet, muncul tren baru di bidang teknologi yang disebut Internet of Things (IoT). Saking ramainya, bahkan hampir seluruh aspek di dunia dikait-kaitkan dengan IoT, termasuk teknologi 4G yang menjadi dasar IoT itu sendiri.

IoT adalah sebuah konsep dimana semua perangkat bisa terhubung satu sama lain. Tujuannya adalah agar pengguna bisa memantau perangkat apapun dari manapun. Sebagai contoh, misalnya mengontrol pendingin udara yang ada di rumah dari ponsel, meskipun saat penggunanya berada di luar rumah.


Tapi itu contoh kecil, impelementasi yang lebih rumit bisa dilihat melalui teknologi sensor. Banyak perangkat sensor yang beredar, semisal sensor pengecek ketinggian air, sensor polusi udara, dan yang lainnya.


Dengan IoT, pihak yang berkepentingan bakal bisa secara real-time mengetahui status sensor-sensor tersebut. Misalnya dari sisi pemerintah kota, staf-staf yang berkepentingan bakal bisa langusng mengetahui ketinggian air di pintu air tanpa haru repot-repot mengeceknya secara manual.


Karena sensor itu sendiri yang akan melaporkannya melalui sambungan data langsung ke ponsel staf yang berkepentingan. Selain itu data yang dikumpulkan sensor tersebut juga bisa dijadikan masukan untuk improvisasi yang lebih baik.


Terdengar menarik kan, tapi untuk mewujudkan IoT nyatanya dibutuhkan sambungan data yang konsisten dan juga cepat. Nah, 4G LTE yang diyakini bisa mengakomodir hal tersebut, dengan klaim kecepatan internet yang super cepat, teknologi seluler generasi keempat itu otomatis menjadi salah satu kunci kesuksesan impelentasi IoT.


“Jadi pemanfaatan 4G LTE itu tak sebatas cuma buat nonton video, banyak fungsi yang lebih jauh dari sekadar memutar YouTube, contohnya adalah IoT,” ujar I Gede Damayusa, VP Partnership Mangement XL Axiata, di Beachwalk, Bali, Jumat (27/3/2015).Next


(yud/ash)