Teknologi yang dimaksud bernama Pointer Event, yang pertama diperkenalkan oleh Microsoft di IE beberapa waktu lalu. Sementara Google sebelumnya menggunakan Touch Event, yang juga dipakai Apple di Safari.
Penyebabnya adalah performa scrolling browser Chrome untuk PC berbasis Windows dengan layar sentuh yang sering dikeluhkan oleh penggunanya, seperti dikutip detikINET dari Ubergizmo, Jumat (27/3/2015).
"Kami menerima banyak masukan dari para pengembang, pembuat framework, dan lainnya, yang menyebut Pointer Events mempunyai banyak kegunaan untuk platform ini," ujar perwakilan dari proyek Chromium.
Namun tak jelas kapan Google akan merilis Chrome dengan 'nyawa' IE tersebut. Sampai saat ini mereka masih akan melakukan beberapa kali pengujian sampai akhirnya dirilis ke publik.
(asj/ash)