4G Datang, Jaringan 2G Pantang Goyang

Jakarta - Gembor-gembor kehadiran teknologi 4G nyatanya belum mampu menggoyang jaringan 2G yang sudah terbilang uzur. Alasannya karena ternyata masih sangat banyak konsumen yang masih memanfaatkan teknologi berbasis GPRS itu.

Bahkan disebut salah satu petinggi XL, porsinya mencapai 75% dari total keseluruhan pelanggan yang dimilikinya. Menariknya, meski didominasi oleh layanan voice dan sms, tak sedikit pengguna 2G yang hobi internetan.


Namun karena punya kecepatan yang terbatas, memang tak banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Kebanyakan pengguna 2G hanya menggunakannya untuk aplikasi pesan instan, seperti BBM dan WhatsApp. Ataupun sekadar meng-update status di media sosial.


“Umumnya ponsel yang digunakan adalah BlackBerry yang hanya mendukung 2G atau EDGE. Biasanya dipakai untuk ngobrol lewat BBM atau update status saja. Tapi juga tak sedikit yang pakai feature-phone. Kebanyakan memakainya (jaringan 2G-red) hanya untuk melakukan panggilan telepon dan sms,” ujar Pantro pander Silitonga, VP LTE XL Axiata, di Beachwalk, Bali, Jumat (27/3/2015).


Menariknya lagi, meski mendominasi sampai 75% dari total pelanggan XL, ternyata secara keseluruhan penggunaan data pelanggan jaringan 2G masih lebih kecil bila dibandingkan dengan pelanggan jaringan 3G atau 4G yang porsinya cuma 25%. Menurut Pantro, rata-rata pelanggan jaringan 2G hanya memakai 3 MB sambungan data per harinya.


Lebih lanjut, penjualan smartphone yang disebut sudah berhasil melangkahi feature phone juga belum mampu menggeser pelanggan jaringan 2G. Buktinya total pelanggan jaringan 2G masih lebih besar dari pelanggan jaringan 3G dan 4G.


Pantro menyebut, meski membeli ponsel 3G banyak pengguna yang masih mempertahankan ponsel 2G miliknya. Hal itulah yang membuat jumlah pelanggan jaringan 2G masih mendominasi.


“Oleh karena itu, untuk 4G kami lebih fokus di frekuensi 1800 MHz. Karena selain punya spektrum yang lebih lebar yang sesuai kebutuhan broadband, kami tak ingin mengganggu pelangan jaringan 2G kami yang berjalan di frekuensi 900 MHz,” pungkas Pantro.


(yud/asj)