BlackBerry (Akhirnya) Untung

Jakarta - Awan kelam perlahan mulai pergi dari BlackBerry. Setelah pangsa pasarnya terjun bebas dan mencatat rugi tinggi, perusahaan asal Kanada itu akhirnya berhasil membukukan laba selama kuartal empat yang berakhir pada 28 Februari lalu.

Laporan yang dikeluarkan BlackBerry menunjukkan laba bersih (net profit) sebesar USD 28 juta. Kondisi ini jelas mengembirakan, sebab di periode yang sama tahun lalu, BlackBerry menderita kerugian mencapai USD 148 juta.


Hanya saja meski mencatat keuntungan, pendapatan BlackBerry turun 33% dengan meraup USD 660 juta, dimana 42% di antaranya disumbangkan oleh penjualan 1,3 juta unit handset. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, mereka berhasil mengantongi USD 976 juta dan menjual 3,4 juta unit perangkat genggam andalannya.


Meski demikian, kabar gembira yang dikeluarkan BlackBerry memberikan sentimen yang baik di lantai bursa. Saham mereka terdongkrak naik. Dimana saat sesi pembukaan saham BlackBerry dijual seharga USD 1,72 menjadi USD 9,46 saat penutupan.


Meski penjualan smartphone mereka menurun, namun tidak membuat BlackBerry terpuruk. Sang CEO, John Chen cukup agresif mengurangi ketergantungan pada penjualan hardware sebagai pemasok keuntungan perusahaan. Ia kini mengalihkan fokus perusahaan lebih pada software keamanan perangkat mobile yang ditujukan untuk kalangan enterprise.


Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Chen saat menanggapi laporan keuangan. Ia mengatakan, BlackBerry tahun ini akan terus fokus pada pertumbuhan perusahaan lewat sejumlah strategi dan investasi pada produk portfolio mereka.


"Kami telah memiliki cara yang jitu untuk meraup keuntungan. Sejauh ini roadmap produk telah berjalan dengan baik. Dan pada paruh kedua kami akan berfokus pada stabilitas pendapatan dengan profitabilitas yang berkelanjutan," ujarnya seperti dikutip detikINET dari Forbes, Sabtu (28/3/2015)


(ash/ash)