Menanggapi hal tersebut, CEO Twitter Dick Costolo menegaskan pihaknya melarang pengguna memposting konten porno. Hanya saja tergantung kebijakan negara masing-masing.
"Twitter adalah medium. Namun penyaringan ada di masing-masing pemerintah. Kami siap memblokir bila ada permintaan dari pemerintah setempat," ujar Costolo saat ditemui detikINET di Hotel Sangrilla, Kamis (26/3/2015).
Ia mengatakan, siap membendung konten dewasa ataupun konten negatif lainnya ke ranah Twitter Indonesia. Asalkan pihak pemerintah mengajukan permintaan pemblokiran. "Kami siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah cukup getol melarang peredaran konten negatif di dunia maya. Situs Vimeo menjadi salah satu laman yang hingga saat ini diblokir karena terdapat konten porno di dalamnya.
(ash/ash)