Superfish: Ikan Super yang Berbahaya

Jakarta - Masih ingat dengan skandal Sony BMG Rootkit di tahun 2005? Dimana 22 juta CD yang dijual oleh Sony Music mengandung DRM Digital Right Management guna mencegah pembajakan lagu. Hanya saja dalam kenyataannya beraksi seperti rootkit yang dinamai XCP (Extended Copy Protection), tidak bisa di-uninstal dengan mudah dan membuka celah keamanan yang kemudian dieksploitasi oleh banyak malware.

Sony boleh saja mengklaim rootkit tersebut tidak berbahaya, namun setelah mendapatkan tekanan publik, investigasi pemerintah dan tuntutan hukum akhirnya Sony BMG melakukan recall pada CD yang mengandung rootkit tersebut.


Rootkit yang diinstalkan oleh Sony sejatinya untuk menjaga hak mereka guna mencegah pembajakan lagu. Tetapi pada kenyataanya hal ini berbahaya dan melanggar hak pengguna komputer karena sulit sekali dideteksi, terkadang dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan data pengguna tanpa izin dan menyebabkan celah keamanan.


Dan tahun 2015 ini kita dikejutkan oleh Superfish, yang terinstal dari pabrik (preinstal) pada produk komputer yang dijual oleh produsen hardware terbesar di dunia dari China, Lenovo.


Superfish


Superfish sebenarnya adalah perusahaan perusahaan periklanan dari Palo Alto, California yang membuat software analisa iklan berdasarkan pencarian visual di search engine. Salah satu produknya adalah Windows Shopper yang mendapatkan kecaman dari banyak pengguna internet karena menginstalkan dirinya dan menjalankan aksinya secara sembunyi-sembunyi pada komputer korbannya.


Dalam kasus Lenovo, Superfish melangkah lebih jauh lagi dengan software Superfish Visual Search yang terinstal dari pabrik (preinstal) pada produk-produk komputer keluaran Lenovo sejak pertengahan 2014.Next


(ash/ash)