Kominfo: Tata Ulang 3G Harus Jalan Terus

Jakarta - Tata ulang ke-12 blok kanal 3G oleh lima operator seluler di pita 2,1 GHz ditegaskan Kementerian Kominfo harus tetap jalan terus, meski dalam implementasinya masih ditemukan hambatan interferensi PCS 1.900 di sejumlah wilayah.

"Costly kalau dihentikan sekarang," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto, usai sosialisasi kenaikan BBM di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/2013).


Seperti diketahui, migrasi blok kanal untuk tata ulang 3G telah digelar dalam sebulan terakhir setelah Menkominfo Tifatul Sembiring menerbitkan aturan baru dalam Peraturan Menteri No. 19/2013.


Secara berurutan, migrasi 3G dimulai dari Axis Telekom Indonesia dengan memindahkan blok 2 dan 3 ke blok 11 dan 12. Blok 2 yang ditinggalkan akan ditempati oleh Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan blok 3 ditempati Telkomsel.


Kemudian, blok 6 yang ditinggalkan Tri akan ditempati Indosat, sementara blok 8 peninggalan Indosat akan ditempati oleh XL Axiata. Urutan baru setelah migrasi dari 12 blok yang ada di 2,1 GHz ini menjadi Tri 1-2, Telkomsel 3-4-5, Indosat 6-7, XL 8-9-10, dan Axis 11-12.


Axis sendiri sudah memulai proses pre-migrasi sejak 30 Mei 2013 dan menurut jadwal harus selesai pada 28 Juli 2013. Tahapan pre-migrasi yaitu operator mengukur dan mengidentifikasi apakah ada gangguan atau tidak.


Namun seperti yang sudah dikhawatirkan dari awal, migrasi ini tidak berjalan mulus. Kekhawatiran Axis yang sempat resisten pindah jadi kenyataan. Dalam proses migrasi di Bali dan Lombok, Axis terpaksa kembali ke blok 2 dan 3 setelah sempat pindah ke blok 11 dan 12.


"Kami rollback agar layanan pelanggan tidak terganggu karena selama 24 jam monitoring ditemukenali adanya tingkat interferensi yang besar di Lombok dan Bali," kata Anita Avianty, Head of Corporate Communication Axis.


Menurutnya, Axis tidak akan pindah sampai masalah interferensi dengan PCS 1.900 CDMA Smartfren Telecom bisa diselesaikan oleh semua pihak terkait. "Sementara kita terus lakukan pre-migrasi di wilayah lainnya," sambung Anita.


Sejauh ini, wilayah yang sudah selesai dimigrasikan Axis adalah Sumatera Barat dan Kepulauan Riau. "Balikpapan juga sudah dilakukan migrasi dan sekarang sedang dilakukan monitoring post migrasi," katanya.


Kominfo yang mendapat laporan tentang interferensi ini dari Axis langsung melakukan verifikasi agar bisa dilakukan penanganan. Namun demikian, Kominfo masih menunggu laporan dari Balai Monitoring (Balmon) untuk mengambil tindakan.


"Balmon yang tahu persoalan di lapangan dan penanganannya, misalnya pasang filter, atau kalau perlu BTS di-off-kan sampai tidak ada interferensi lagi," kata Gatot.


Dengan kondisi di lapangan yang masih ada kendala, target migrasi diakui memang akan molor dari rencana semula yang diharapkan rampung dalam enam bulan. "Kami sudah perkirakan kalau migrasi 3G tidak akan smooth. Dalam satu bulan ini total baru 10%," pungkas Gatot.


(rou/ash)