Kampoong Monster Konsisten Bikin Animasi Keren Pakai Blender

Cimahi - Soal hasil akhir, software open source bisa menciptakan karya animasi yang tidak kalah keren dengan software berbayar. Yang terpenting adalah skill si animator. Ini yang coba ditampakkan secara konsisten oleh Kampoong Monster.

Terbukti di umur yang terbilang muda, studio animasi yang berdiri sejak Juli 2013 ini menggebrak dengan menjadi satu-satunya studio animasi Indonesia yang masuk dalam tim Open Movie Project bernama Gosseberry, sebuah features film dari Blender Institute yang bermarkas di Amsterdam, Belanda.


"Untuk menciptakan serial animasi, dengan Blender sudah cukup. Sekarang banyak studio-studio animasi kecil di Indonesia mulai menggunakan Blender," kata CEO Kampoong Monster Ramdhan Dwi di sela acara Baros International Animation Festival (BIAF) 2014 yang berlangsung 27-30 November 2014 di Cimahi.


Blender, software open source yang disebut Ramdhan, menjadi pilihan studio yang berbasis di Bandung ini berkarya karena memenuhi kebutuhan mereka. Menekan biaya menjadi lebih murah, namun mereka tetap bisa menggunakan tool mirip seperti di software berbayar dan hasil animasi yang tak kalah bagus.


"Bukan berarti kita memusuhi software berbayar, atau bilang yang berbayar itu jelek. Blender menjadi pilihan karena ini cocok buat ekosistem animasi di Indonesia yang masih berkembang," kata Ramdhan.


Menurutnya, sebuah studio animasi yang baru berdiri bakal kewalahan jika harus menyediakan modal untuk sebuah lisensi software berbanderol puluhan bahkan ratusan juta rupiah.


Soal anggapan bahwa software open source sulit digunakan, Ramdhan tak menampik. Namun seiring perkembangan software itu sendiri, open source menurutnya kini semakin mudah digunakan. Next


(rns/ash)