Survei yang diselenggarakan biro riset setempat, Ungdomsbarometern, menyebutkan sekitar 22% remaja Swedia pernah memposting foto cabul dirinya sendiri ke internet. 11% di antaranya mengaku merasa dipaksa melakukannya, mungkin karena tekanan teman sebaya.
Salah satu motivasi para remaja ini buka bukaan dalam bentuk foto maupun video cabul adalah karena mereka ingin tahu komentar orang lain tentang penampilan mereka.
"Pengakuan dan pujian tidaklah buruk bagi mereka, namun tidak baik jika mereka menjadi kecanduan dan melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian," kata Ingrid Graberg, psikolog terkenal Swedia.
Para gadis remaja cenderung lebih suka buka-bukaan ketimbang remaja pria. "Remaja lelaki biasanya lebih suka mencari perhatian dalam ha-jal yang lain," tambah Ingrid.
Kemungkinan lain, para gadis tersebut mau buka-bukaan agar menjadi lebih populer. Demikian seperti dikutip detikINET dari The Local, Senin (22/4/2013).
(fyk/ash)