Dijual! Rahasia Dapur Mesin Pencari Google

Jakarta - Jika ditanya ke pengguna internet, pasti banyak yang tak menyangsikan kemampuan mesin pencari Google. Nah, rahasia dapur search engine Google kini telah dijajakan di Indonesia. Berminat mencobanya?

Hal ini terealisasi setelah Google menggandeng Virtus, perusahaan lokal yang bergerak di bidang distributor layanan TI enterprise.


Menurut Christian Atmadjaja, Direktur Virtus, kerja sama Google dan Virtus terbilang masih baru. Alhasil, baru sekitar tiga perusahaan yang sudah mencicipi solusi Google Search Appliances ini.


Solusi ini sendiri memang khusus dijual ke kalangan perusahaan, bukan perorangan. Dimana fungsinya sebagai mesin pencari untuk memonitor tumpukan file digital yang dimiliki perusahaan.


"Seperti halnya search engine yang biasa kita pakai di internet, produk Google Search Appliances ini juga bekerja seperti itu. Namun ia dipakai untuk file-file yang dimiliki perusahaan (internal), bukan eksternal," jelasnya, saat ditemui detikINET, di Novotel Bandung.


Adapun yang dijual di sini adalah hardware dari Google yang di dalamnya sudah diaplikasikan algoritma mesin pencari Google yang terkenal itu.


Tetapi Anda jangan berharap dapat mengetahui atau membongkar source code (kode pemrograman) pada mesin tersebut. Jadi bisa mengetahui 'bumbu rahasia' dari search engine Google.


"Algoritma search engine Google sendiri pastinya tidak akan diumbar. Jadi hanya mesin yang di dalamnya sudah dibenamkan algoritma search engine Google dan bisa diaplikasikan untuk menerawang file-file internal perusahaan," lanjut Christian.


Target yang diincar oleh Google Search Appliances ini tak selalu harus korporasi besar. Perusahaan kecil yang juga punya banyak tumpukan data digital pun bisa mengadopsinya.


"Seperti firma hukum yang memiliki banyak koleksi aturan perundangan-undangan. Ini juga bisa," ujar Christian.


Lantas berapa harganya? Untuk minimum order itu dipatok di angka USD 50 ribu atau sekitar Rp 485 juta (USD 1 = Rp 9.700) untuk menghandle 500 ribu file.


"Tidak ada batasan besaran (ukuran) setiap file, tapi lebih ke jumlah file itu sendiri," Christian menandaskan.


(ash/eno)