Hal ini dimungkinkan berkat tool kolaborasi Microsoft Lync, SharePoint, dan platform produktivitas berbasis cloud Yammer dan Office 365 dari laptop dan Windows Phone, semua staf Microsoft Indonesia tetap terhubung dan bekerja dari tempat-tempat seperti kafe, kantor klien, pameran, bahkan di bus.
Kegiatan ini menggambarkan tren yang dicatat oleh data Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2012 tentang peningkatan jumlah gadget di Indonesia yang mencapai 240 juta unit atau melebihi jumlah penduduk Indonesia.
Selain itu Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) juga mencatat bahwa 65% pengguna internet Indonesia lebih sering terhubung ke dunia maya melalui perangkat mobile mereka.
Tren ini menunjukkan bahwa para pekerja maupun individu kini menjadi lebih mobile, karena memiliki pilihan untuk tetap aktif bekerja di manapun ada koneksi ke internet.
Andreas Diantoro, Presiden Direktur Microsoft Indonesia mengatakan, kerja tidak lagi didefinisikan sebagai tempat yang kita datangi setiap hari. Kerja kini diartikan sebagai apapun aktivitas yang kita lakukan, hasilkan, dari manapun, kapanpun.
"Microsoft telah menerapkan gaya bekerja yang fleksibel, dengan memanfaatkan teknologi Microsoft seperti Lync, SharePoint, Yammer dan Office 365 untuk berinteraksi, berinovasi, dan tetap produktif," ungkap Andreas.
"Lync, salah satu komponen Office 365, merupakan bagian tak terpisahkan dari aktivitas kami sehari-hari agar tetap terhubung satu sama lain, dengan pelanggan maupun partner, di manapun kami berada. Kini, dengan terhubungnya Lync dengan skype, semua pengguna Lync juga akan tersambung dengan ratusan juta pengguna Skype," lanjutnya.
Selain peningkatan produktivitas melalui penggunaan tools yang memungkinkan karyawan bekerja dari luar kantor, perusahaan diklaim dapat menghemat biaya ruang kantor, energi, dan infrastruktur.
Staf juga dapat leluasa memilih berada di kantor, atau menghindari kemacetan lalu lintas dan memanfaatkan waktu mereka yang berharga bersama pelanggan, atau bahkan keluarga.
AirAsia Terbang ke 'Awan'
Salah satu perusahaan yang juga telah mengadopsi cara bekerja modern ini adalah AirAsia Indonesia. Dengan semakin populer, AirAsia berupaya menekan biaya operasi agar selalu dapat menawarkan penerbangan hemat yang fleksibel dengan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan penumpang Indonesia.
Dharmadi – Chief Executive Officer, AirAsia Indonesia mengatakan, di lapangan, para pilot dan cabin crew dapat dengan cepat dan fleksibel mengakses jadwal terbang dari mana saja dan kapan saja.
Mereka dapat berbagi informasi, mengakses email, dan berkomunikasi langsung melalui fitur voice maupun video dari Lync melalui perangkat mobile atau tablet, tanpa harus berada di kantor. Para karyawan dapat mengajukan permohonan perjalanan dinas secara mudah, dan supervisor mereka juga bisa dengan cepat menyetujuinya.
"Layanan berbasis cloud Office 365 telah membuat kami menghemat investasi TI seperti server dan storage. Artinya, ruangan yang dihemat dapat digunakan untuk keperluan lain," umbar Dharmadi.
(ash/rns)