CA APM (Application Performance Management) yang merupakan aplikasi garapan CA Technologies diklaim mampu mengoptimalkan hal tersebut lewat kemampuan analisa operasional IT terbaru yang ditawarkannya.
Kemampuan terbaru ini diklaim bakal memudahkan pelaku IT untuk mendiagnosa kemungkinan masalah kinerja dalam produktivitas dan aplikasi yang digunakan oleh pengguna akhir.
Layaknya produk service-assurance besutan CA Technologies lainnya, CA APM yang kini telah memasuki versi 9.5 juga telah dibekali kemampuan pengukuran kinerja yang secara otomatis akan mengidentifikasi permasalahan kompleks atas kinerja yang muncul.
Hal ini diklaim dapat membuat pelaku IT dapat lebih cepat mengatasi masalah dan lebih baik memahami lingkungan pengguna akhir.
"Teknologi canggih dalam portofolio service assurance kami, seperti analisis, membantu menumbuhkan inovasi yang diperlukan untuk mengubah cara operasional IT di beberapa lingkungan aplikasi terbesar dan terumit di dunia," ucap Mike Sargent, GM Service Assurance CA Technologies seperti dikutip detikINET dari keterangan tertulisnya, Kamis (13/6/2013).
"Kemampuan CA APM mengelompokan data dalam jumlah besar untuk kemudian mengidentifikasi masalah yang berpotensi besar adalah salah satu cara kami (CA Technologies) untuk membantu memberikan layanan bisnis yang handal sehingga memberikan pengalaman yang terbaik kepada pengguna akhir, sambil membantu pelanggan kami menghemat sumber daya, anggaran, dan kapasitas TI," tambah Sargent.
Kemampuan analisa yang ditawarkan CA APM 9.5 sejatinya ditunjang oleh 3 fitur utama antara lain:
-. Analisis Perilaku Aplikasi
Membantu menghilangkan pemecahan masalah berdasarkan perkiraan dengan secara otomatis dan algoritmis mengubah pengukuran kinerja aplikasi menjadi deteksi anomali proaktif, sehingga lebih cepat dan mudah untuk secara proaktif menemukan, mendiagnosa, dan memecahkan masalah vital performa aplikasi saat mulai muncul.
-. Antarmuka Pengguna Baru Berbasis Web
Memberikan pengalaman pengguna yang modern dan intuitif melalui antarmuka pengguna berbasis HTML5 dan JavaScript, sehingga mempermudah untuk memantau, menyortir, dan mendiagnosa permasalahan kinerja aplikasi dari berbagai browser populer.
-. Browser Response Time Monitor (BRTM)
Memungkinkan melihat bagaimana sebuah browser memproses halaman web dan berapa lama waktu yang dibutuhkan, sehingga membantu pelaku IT mengidentifikasi komponen web yang lamban untuk dapat segera memperbaikinya. Seperti diketahui banyak perusahaan yang kini mengandalkan aplikasi berbasis web untuk menunjang operasionalnya.
(ash/ash)