"2G masih banyak yang pakai, jadi kita masih terus bangun. Tahun lalu dari 11 ribuan BTS, 70% yang kita bangun 3G dan 30% 2G. Tapi ternyata, pelanggan 2G masih terus bertumbuh, sekarang jadinya bangun 50-50 tahun ini," kata VP Project Management Office XL Agus Simorangkir.
Jaringan 2G yang ikut dimodernisasi XL, menurutnya, membuat kecepatan yang tadinya di bawah 100 Kbps jadi up to 1 Mbps. "Sementara jaringan 3G kami sudah sampai 42 Mbps kecepatannya," ujarnya.
Untuk pembangunan BTS baru, XL juga memberikan pengaturan berbeda untuk cakupan jangkauannya di tiap daerah. Di area rural, tuning radio BTS disetel agar bisa menjangkau 2-3 kilometer. Sementara di area perkotaan yang padat penduduk, instalasi BTS sengaja dibangun lebih rapat.
"Di kota memang didesain cukup 100 meter sampai 200 meter saja dlihat dari trafiknya. Kalau congestion berarti harus tambah BTS baru," jelas Agus.
Sasar Anak Muda
Seiring dengan rampungnya modernisasi jaringan, XL yang memiliki jaringan lebih longgar dengan kapasitas pengantar lebih besar juga bersiap untuk kembali jor-joran mengakuisisi pelanggan baru, khususnya dari segmen usia muda.
"Dalam 2-3 tahun terakhir kami intens dekati anak muda. Pelanggan mayoritas kami sekarang anak muda ada sekitar 3 juta. Dengan program Xtra Fast, akhir tahun kami targetkan jadi 4,2 juta," kata Joy Wahyudi, Direktur XL.
Untuk melancarkan akuisisi pelanggan muda sekaligus edukasi pelanggan demi target pengguna data berkualitas dari sisi average revenue per user (ARPU), XL hingga Mei kemarin juga sudah menjalin kesepakatan (memorandum of understanding/MoU) dengan 7.000 sekolah di Indonesia.
(rou/ash)